Aku membencimu

469 28 1
                                    

Malam hari pukul 18.00

"Aaahhh benar benar melelahkan. Jin botol kau keterlaluan" ucapku dengan emosi di meja belajarku.

"Kau kan istriku jadi itu sudah kewajibanmu" ujar Jin menatapku dengan sorot mata singanya itu.

"Kau kan istriku jadi itu sudah kewajibanmu" ujar Jin menatapku dengan sorot mata singanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiba tiba Seokjin duduk disampingku dan mengeluarkan buku buku tugasnya. Seokjin memang lelaki pintar astaga aku lupa kita kan berada di kelas 11-A tentu muridnya cerdas cerdas tetapi ini benar benar berbeda.

"Sooya, kau kan pintar bisakah kau mengerjakan tugasku"ucap Seokjin.

"Hei kau kan pintar kenapa kau tidak mengerjakan tugasmu sendiri. Aku sudah lelah membersihkan rumah dan lain sebagainya sekarang kau meminta ku mengerjakan tugasmu" ujarku dengan emosi.

Braaakk..
Aku membanting pintu dengan keras dan meninggalkan Seokjin sendirian di kamar.

"Aaahhh. Aku lapar sekali"ujarku kelaparan.

Aku segera bergegas pergi ke dapur dan mencari makanan tetapi lemari kulkas tersebut digembok. Seokjin kau benar benar keterlaluan.

"Sayang apa kau lapar?? Aku akan membuka kulkas itu tapi ada syaratnya" ucap Seokjin padaku.

Bodoh kau pikir aku bocah kecil apa yang meminta bantuanmu?? lagipula aku bukan gadis manja.

"Sooya. Apa ku tuli aku sudah bersikap baik kepadamu tapi kau" ujar Seokjin emosi.

"Kim Seokjin. Bisakah kau lepaskan pelukanmu tugasku belum selesai dan aku benar benar lapar" ucapku lembut pada Seokjin.

Seokjin pun segera melepaskan pelukannya dia pergi meninggalkan rumah tapi aku tidak peduli mau dia pergi kemana, intinya aku begitu senang saat dia pergi dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin pun segera melepaskan pelukannya dia pergi meninggalkan rumah tapi aku tidak peduli mau dia pergi kemana, intinya aku begitu senang saat dia pergi dari rumah.

Kau seperti tikus yang suka mencuri makanan, dasar suami jahanam.

Ting tong.
Bel pintu rumahku berbunyi ternyata itu adalah Yoona. Aku tidak peduli darimana dia tau aku tinggal disini intinya aku senang aku tidak kesepian.

"Kim Yoona, aku senang kau kau disini. tapi darimana kau tau aku tinggal disini??" tanyaku.

"Ah itu. bukankah kau sendiri yang memberitahuku??" tanya Yoona kembali.

"Aaah iya. Yoona ayo kita pergi aku lapar sekali" ucapku kelaparan.

Aku segera mengunci rumahku dan pergi bersama Yoona. Kim Seokjin maaf jika aku telah melanggar aturan tapi aku tidak peduli kau mau marah atau tidak intinya jika aku melanggar aturan itu akan membuatku keluar dari penjara buatanmu

" Jessy kau dimana kenapa kau sulit sekali dihubungi" ucap Seokjin duduk di taman.

Tiba tiba seseorang duduk disamping Seokjin. dia adalah Min Yonggi sahabat sejak Seokjin berusia 12 tahun sama halnya dengan Jisso

"Jisso gadis yang baik. Kau jangan sampai melukai Jisso"seru Yonggi pada Seokjin.

Seokjin terdiam dan mematung, karena kekecewaannya pada sahabat sendiri tidak bisa dipungkiri.

"Yonggi. aku harus pulang karena Sooya sendirian di rumah"

Seketika Yonggi mendahului Seokjin lalu berbalik arah.

"Kim Seokjin. Kau masih menyebut Jisso dengan panggilan itu" seru Seokjin pada Yonggi..

Seokjin tak menghiraukan Min Yonggi dan menabrak tubuh yonggi yang berada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin tak menghiraukan Min Yonggi dan menabrak tubuh yonggi yang berada di depannya.

"Yakk. Kim Seokjin ikutilah kata hatimu, siapa wanita yang kau cintai. Jessy atau Jisso aku harap kau tak akan menyesal jika kau salah arah" Teriak Yonggi.

Seokjin pun menghela nafas dan tetap melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah. Tetapi apa yang dia dapatkan benar benar di luar dugaan, di rumah Jisso tidak ada dan seokjin benar benar marah karena Jisso telah melanggar aturannya.

Jisso yang baru pulang dengan raut wajah senyum tiba tiba dikejutkan oleh suaminya yang sudah berada di depan pintu rumahnya.

" Kalau kencan itu izin" ketus Seokjin.

Jisso tidak peduli lalu masuk rumah begitu saja.

marriage without love (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang