Sore hari menjelang malam, matahari akan terbenam. Aku berdiri di halte bus menunggu bus datang, akan tetapi bus tak kunjung datang dan membuatku resah gelisah.
"Ah, dia pasti akan mengamuk jika aku terlambat pulang"ucapku dalam hati.
Setelah satu jam menunggu, akhirnya bus datang. Kursi di bus kosong, jadi aku harus berdiri di halte bus, aku teringat kejadian lima tahun yang lalu, dimana aku harus mengalami masa masa sulit dan penuh penderitaan.
Lima tahun yang lalu.
Aku terburu buru bersiap siap untuk kesekolah, karena hari ini kelasku akan mengadakan liburan ke luar kota.
Ting tong, berulang kali bel pintu rumahku berbunyi, aku pun segera membukakan pintu rumahku.
Ternyata, dia adalah sahabatku yang bernama Jessy. Gadis berambut panjang berwarna coklat, berkulit putih tinggi 167 cm.
"Aaahhh, maaf Jessy. Apa kau sudah lama menunggu??" Tanyaku pada Jessy.
Jessy tersenyum dan masuk ke dalam rumahku, lalu duduk di ruang tamu.
"Ayolah, Jisso, lagipula tinggal satu jam lagi bukan"Jawab Jessy.
Jisso, itulah namaku. Aku gadis pintar dan berprestasi di sekolah. Banyak medali dan piala yang ku dapatkan, tapi insiden itu hidupku hancur dan aku hampir gagal masuk universitas.
"Jessy, aku berkemas dulu kau tunggu disini"Ucapku pada Jessy.
15 menit kemudian, akhirnya aku dan Jessy pun bergegas pergi ke sekolah. Dan kami sudah sampai di sekolah.
Dua lelaki datang menghampiri kami, yaitu kekasih Jessy dan teman kekasih Jessy. Astaga, aku benar benar benci drama korea.
"Apa dia yang membuat mu lama menunggu, ah benar benar menganggu??" Tanya kekasih Jessy.
Seokjin, kekasih Jessy tinggi 179 cm, bersikap dingin ah lebih dingin daripada es batu. Tapi dia manis seperti es cream. Seokjin berkulit putih, lelaki pintar, baik dan tidak sombong.
Akan tetapi, semua berubah 360 derajat, sejak hari itu, sikapnya begitu kejam dan siapapun yang berani menentangnya mungkin dia akan tinggal nama.
"Ah, baiklah. Jisso hari ini kau ku maafkan tapi jika sekali lagi kau berbuat salah, aku tidak akan memberi mu ampun" ucap Seokjin padaku.
Ucapan Seokjin, seperti sebuah sumpah ataupun do'a yang di dengar Tuhan.
"Bagi kelas 11 A harap berkumpul di bus dan menuju ke kursi masing masing, jika tidak maka siap siap aku pulangkan kalian ke rumah" ucap Pak kim pada para murid.
Akhirnya, kami pun menuju bus dan pergi dari kota. Ah aku sampai lupa memperkenalkan kalian sahabat Seokjin, dia adalah yonggi.
Yonggi bersikap dingin dan sombong, dia tidak mempunyai pacar. Bahkan, tak ada satupun wanita yang berani mendekatinya. Ah, dia benar benar menakutkan lebih menakutkan daripada bertemu singga yang kelaparan.
"Jisso, aku harap suatu saat nanti jika aku punya salah kau tidak akan membenciku" ucap Jessy memegang tanganku.
Berbuat salah, hahaha. Jessy dan aku sudah berteman semenjak kecil. Kesalahan, bahkan dia tidak pernah berbuat salah kepadaku, yang ada aku yang berbuat salah karena telah merusak mainannya.
"Ah, baiklah. Meskipun hati ku terluka karena mu aku tidak akan membencimu karena itu sudah menjadi takdir tuhan" ucap ku pada Jessy.
Dan, ternyata Jessy telah membuatku merasakan luka itu. Sedikit demi sedikit pisau itu tergores di hatiku. Bahkan membekas hingga sekarang, bahkan aku tidak tau kapan luka itu menghilang.
"Jessy, karena perjalan ini sangat lama sebaiknya kita tidur sejenak" ucapku pada Jessy.
Akhirnya kami memilih untuk tidur, walaupun itu masih pagi. Sebenarnya, jam segini aku sudah bangun pagi. Tapi karena aku hanya tidur 2 jam akhirnya aku tidur kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/234302092-288-k926929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage without love (JinSoo)
RomanceKarena sebuah kesalahpahaman aku harus menikah dengan kekasih sahabatku sendiri. Semenjak saat itu dia membenciku dan memperlakukan ku seperti layaknya berada di neraka , bahkan sejak kejadian itu sahabatku menghilang dan pergi entah kemana