indienstneming

44 3 0
                                    


Keraguan adalah rasa sakit yang terlalu sepi untuk mengetahui bahwa keyakinan adalah saudara kembarnya. - Khalil Gibran

Incident Before, rencontrer & testosteron

CLARK
Di umur 16 tahun. Aku telah merasakan menjadi wanita paling bahagia di muka bumi ini. Bagaimana tidak? Lelaki baik dan pengertian itu berulang tahun. Ulang tahun nya yang ke 16 tahun, sama seperti umurku. Di pesta ulang tahun nya semua orang menghadiri nya, tak terkecuali kakak nya yang satu itu. Kakak nya yang keras kepala menurut nya.

Terlalu polos antara hanya rasa mengagumi saja?  Atau sekedar menuruti apa yang menjadi kehendak orang-orang dewasa itu. Perjodohan tak bisa terelakkan lagi. Demi perjanjian bisnis. Dan keberlanjutan nya bisnis. Setidaknya menjadi satu keluarga adalah jalan keluarnya. Tapi aku bahagia hari itu. Entahlah, bahagia dan rasa sakit bercampur aduk.

Sakit karena aku tidak bisa memilih.
Tidak bisa memilih apa yang aku mau? Dan tidak bisa bertindak sendiri terhadap urusan masa depanku.

Rasanya aku terlalu lemah.

Antara percaya atau tidak ?

Ragu,

Ragu untuk menolak nya atau menerima nya.

Apa lelaki itu memang ingin perjodohan ini juga? Atau jangan-jangan dia juga hanya bersandiwara, sedangkan kenyataannya dia memiliki wanita idaman di luar sana?

Aku terlalu kecil dan tidak cukup dewasa untuk melakukan pertunangan tentunya.

Bahkan tanpa adanya aba - aba sebelum nya.

Di dalam acara pesta ulang tahun nya. Namaku di panggil oleh sosok nya. Sebelum acara peniupan lilin dan potong kue.

"miss Auroralygwyni"

Sosok nya hanya tersenyum polos dan tulus terhadapku. Akupun hanya membalas senyum canggung padanya.

Ini gila, benar - benar gila. Apa aku akan menikah dengan nya kelak? Dia yang akan menjadi calon suami kelak, begitu? Tapi sosok nya yang tinggi, tampan, dan memiliki pahatan rahang yang tegas. Nan lembut itu membuat aku terpana. Bodoh. Jika aku memberontak atau sekedar membatalkan perjodohan ini. Mungkin otak ku agak sedikit sengklek jika aku menolak sesosok lelaki bak indah tanpa batas ini.

Aku sangat idiot.

Seketika aku melirik ke arah di meja yang di duduki oleh keluargaku.

mom dan dad hanya tersenyum padaku. Seraya menyaksikan pertunangan gila ini. Dengan wajah berharap aku menerima ide ini, dan hidup bahagia bersama lelaki yang ada di hadapan ku sekarang ini. Cloe, caldwell serta caleb. Hanya terdiam datar. Entahlah, antara mereka cemburu karena tunangan ku yang begitu tampan atau mereka kasihan padaku.

"hari ini aku akan memberikan cincin, pembuktian keseriusanku pada wanita cantik yang ada di hadapanku saat ini" tatapan nya semakin dalam, senyum lembut dengan polosnya tersimpul.

"hari ini aku akan memberikan cincin, pembuktian keseriusanku pada wanita cantik yang ada di hadapanku saat ini" tatapan nya semakin dalam, senyum lembut dengan polosnya tersimpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CradlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang