Pertemuan di Lapangan upacara

93 46 25
                                    

"Cuy, minggir,geser dong!"

Suara Reno yang menggendong tas berwarna hitam di pundak nya karena dia telat masuk sekolah lagi. Laki laki yang mempunyai potongan rambut yang hampir menutupi matanya yang sangat disukai oleh kaum hawa.

"Suaranya siapa itu, apa ada yang telat?"

Tanya kepala sekolah dengan penuh menantap murid murid nya.

Reno pun maju dihadapan pembina upacara karna dia tak mau hukumannya bertambah kalau tidak jujur

"Saya pak."

Jawab Reno dengan mengangkat tangan kanan nya.
Pembina mencoba menghela nafas, Pembina pun menasehati murid murid nya agar perbuatan ini tidak terulang lagi.

"Murid murid ku semua, bapak harap hal ini tidak terulang lagi, dan perbuatan Reno ini sudah benar dia mau jujur tapi telat itu tetap tidak bagus dan melanggar peraturan sekolah, mengerti semua!!"

"Mengerti pak."
Jawab murid serentak dengan menatap wajah Reno.

"Dan untuk kamu Reno, kamu harus hormat pada bendera merah putih sampai istirahat pertama berlangsung, mengerti!"

"Mengerti pak!"
Jawab Reno malu, dengan menunduk ke bawah

"Em.. Murid murid bapak akan umumkan nilai tertinggi US kalian, nilai yang paling tertinggi diraih oleh.. Lisa."

"Gue??"
Suara Lisa seakan tidak percaya jika nilai nya paling tertinggi di sekolah.

"Selamat ya Lis."
Diva mengucap kata itu sambil memegang pundak kiri Lisa

"Em..., iya thanks Diva."

"Dipersilahkan untuk Lisa maju ke depan...!"
Perintah pak guru sambil menatap mata Lisa yang bersinar.

Sebenarnya Lisa malu, tapi.. ada rasa senang juga ya.. Apa daya dia maju ke depan dengan pipi merah nya dan rambut panjang nya.

"Terimakasih semua, dan terimakasih bapak ibu guru yang sudah mendidik Lisa tanpa henti, dan makasih temen temen yang udah support Lisa, yang pastinya usaha adalah tangga kejayaan Lisa, dengan selalu giat belajar."

Diam diam Reno menatap ke arah Lisa dan Lisa juga menatap Reno, tatapan pertama itu pun akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat indah oleh keduanya.

"Lisa, ooo jadi cewek cantik itu namanya Lisa."

Suasana Lapangan semakin ramai di teriaki murid murid setelah Lisa mengucap kan rasa syukur itu.

BACA SEGITU DULU YA MANIS LANJUT
       

*RELIS*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang