Malam yang sunyi di ramainya dunia maya. Dengkuran halus keluar dari bibir yang sedikit terbuka. Pahatan hidung yang mantap serta bulu mata yang indah membuat Jisoo menghela nafas memperhatikannya.
Tidak, Jisoo tidak iri ataupun takut suaminya diculik orang karena ketampanannya. Wanita berbadan dua itu hanya lapar. Sangat lapar di tengah malam yang sepi.
Terus memandangi wajah Taehyung. Gadis itu berharap suaminya akan peka lalu membuka kedua kelopak matanya yang berat.
Jisoo tidak tega mengganggu Taehyung yang tertidur lelap. Lelaki itu pasti kelelahan dari konser solo terakhirnya yang luar biasa. Antusias penggemarnya sama sekali tak luntur karena berita kehamilan Jisoo. Mereka bahkan bertambah bersemangat di tengah konser.
Sebagai seorang wanita yang berhati lembut, Jisoo menggeliat lalu bangkit perlahan dari kasur. Masih berharap Taehyung akan bangun, untuk terakhir kalinya ia menoleh ke sosok yang masih terlihat sama dengan posisi awal terlentangnya.
Bibir munyil Jisoo mengerucut gemas, "Aku akan membuat sandwich ku sendiri tanpa bantuanmu!"
Dengan telaten gadis itu membersihkan sayur-sayuran segar. Menggoreng tiga butir telur sekaligus mempersiapkan potongan ayam yang sudah jadi. Jisoo menyusun roti tawarnya dengan berbagai isian yang melimpah.
Walau perut Jisoo belum begitu besar tapi nafsu makannya menjadi jauh berbeda sebelum ada makhluk kecil di tubuhnya itu.
"Hm, enak sekali!" Jisoo tersenyum senang setelah menyelesaikan tiga potong sandwich yang berukuran besar.
"Ayahmu sungguh tidak peka. Sangat menyebalkan! Dia membiarkanmu dan ibumu kelaparan. Kemana perginya semua janji yang ia utarakan di pernikahan? Cih, ini yang ia bilang dalam keadaan susah dan senang?" gerutu Jisoo sambil mengelus baby bump nya.
Seakan setuju dengan kekesalan ibunya. Sebuah tendangan kecil membuat senyum Jisoo merekah, "Geuleohji! Appa is bad! Nappeun Appa!"
Setelah selesai membersihkan piring yang ia gunakan Jisoo kembali melangkah ke kamar mereka. Dengan sangat berhati-hati gadis itu menutup pintu. Takut membangunkan Taehyung.
Taehyung benar-benar seperti mati. Pria itu sama sekali tidak merubah posisi tidurnya sejak awal. Namun baru saja tubuh Jisoo menyentuh permukaan kasur tiba-tiba ibu hamil itu kembali merasakan lapar.
Kehamilan pertama Jisoo membuat emosi nya sangat tidak stabil. Sosok gadis kuat yang jarang terlihat menangis itu sekarang mulai mengumpulkan air di pelupuk matanya. Merasa frustasi dengan perutnya yang lapar kembali.
Getaran dan isakan gadis itu membangunkan tidur Taehyung. Terkejut melihat istrinya yang menangis tersedu-sedu sambil menutup wajahnya.
"Jagiya, gwenchanha?! Bagian mana yang sakit?!" Taehyung langsung memeriksa tiap inci tubuh gadis itu. Tidak ada luka.
Pria itu menghela nafas lega. Kemudian menarik Jisoo ke dekapannya. Mengelus lembut pucuk gadis itu.
"Ada apa, hm? Jangan menangis lagi, sayang. Mata indahmu akan menjadi sakit jika terus menangis." ucap Taehyung dengan suara beratnya khas bangun tidur.
"A-aku sangat lapar. Kenapa kau tega tertidur seperti itu di saat istrimu sedang menderita? Apa Taetae sudah tidak peduli dengan kami?" Sebuah tawa kecil melarikan diri dari bibir Taehyung.
Lengan kekar pria itu memeluk Jisoo erat. Hidung menyentuh potongan leher Jisoo. Tangan besarnya mengusap-usap punggung gadis itu. Memberikan kenyamanan pada Jisoo.
"Aigoo, kau membuatku khawatir, Soo-yaa. Kenapa tidak membangunkan ku, hm?" tanyanya.
"Kau terlihat lelah. Aku tidak berani membangunkanmu." jawab Jisoo pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Apartment [VSOO]
Romance[COMPLETE] Dekat namun jauh... Sepasang kekasih yang harus menyembunyikan hubungan mereka demi menjaga hati para penggemar. Sesekali saling melempar senyum kecil jika lensa kamera beralih dari keduanya. Dicintai banyak orang. Namun untuk menuntu...