chapter 12

12.8K 376 21
                                    

Diperjalanan Rachel tidak berhenti menangis.. sementara Christian tampak diam begitu lampu merah dia memukul stir mobilnya dengan keras

"Seharusnya aku memberikanmu obat waktu itu ! hal ini pasti tidak akan terjadi..." katanya dengan raut wajah kesal rahangnya terlihat mengeras

Rachel kembali menangis tersedu mendengar pernyataan Christian yang begitu menyakitkan hatinya

"Kamu kenapa tidak meminum obat sih ? kamu tahukan aku melakukannya berkali - kali tampa pengaman !"

"Maaf... aku memang bodoh.....
Aku tidak pernah memikirkannya" kata Rachel sambil menangis pilu

Christian tidak tega menatap Rachel yang terus menangis dia lalu meraih Rachel ke dalam dekapannya

"Oke Maafkan aku... kamu tenang ya... aku akan mencarikan dokter untuk menggugurkannya..."

Rachel kemudian melepaskan rangkulan dari Christian

"Tidak Christ...."

"Rachel..." seru Christian berusaha bersikap lembut padanya

"Ini jalan terbaik okey.. lagi pula kita belum tentu bisa mengurusnya dengan baik...."

"Tidak..." kata Rachel sambil menangis terisak

Tak lama mereka kemudian sampai didepan halaman rumah Rachel...

Tak lama mereka kemudian sampai didepan halaman rumah Rachel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lebih baik kita tidak usah bertemu lagi.. anggap saja kita tidak pernah kenal..."

Rachel kemudian keluar dari mobil Christian begitu saja dengan membanting pintu mobil

"Rachel... rachel..." teriak Christian memanggilnya

Tapi Rachel tampak tidak peduli sama sekali diterus berjalan memasuki rumahnya...

Christian tampak terlihat kesal dia menjambak rambutnya frutasi, sungguh dia tidak menyangka hal ini bakal terjadi padahal hari ini seharusnya akan menjadi hari paling bahagianya karna dia ingin mengungkapkan perasaannya
dia ingin mengajak Rachel berkencan secara resmi tapi rencananya malah berakhir berantakan begini

"Sialll.... !" umpatnya kesal

Dia kemudian mampir ke sebuah klub malam untuk menengkan pikirannya. Duduk tampak dibar tander lalu meneguh minuman beralkohol dengan sekali tegukan.

Aiden dan Billy sahabatnya sudah mencegahnya ketika melihat Christian sudah tampak mabuk berat tapi Christian tetap minum dan malah mengumpat kesal pada mereka

"Lepaskan gue njing.... !"

"Ada apa sih bro..?" tanya Billy menatap sahabatnya yang tampak terlihat frustasi....

Christian tidak menjawab dia memilih diam sambil kembali meminum minuman beralkoholnya.

                           **********

Sementara Rachel terus menangis dikamarnya. dia sakit hati karna Christian menolak untuk bertanggung jawab dan malah menyuruhnya untuk melakukan aborsi.

Pagi hari Rachel bangun wajahnya
pucat matanya sembab karna menangis semalaman

Dia kembali muntah tersendak - sendak di westafel kamar mandinya

"Hoek..hoekk..hoekkk"

Rachel lalu menangis sambil mengusap mulutnya, terlebih dia mengingat kembali kejadian semalam yang membuat hatinya kembali merasakan perih dadanya terasa amat sakit dan sesak.

"Aku seharusnya tidak memintanya untuk bertanggung jawab, aku seharusnya sadar diri.. dia pacarku saja bukan... hubungan kita saja tidak jelas
Dia hanya menjadikanku mainannya saja seperti wanita lainnya..."

"Betapa bodohnya kamu Chel..."

Rachel kembali terisak pilu lalu kembali ke ranjang menutup wajahnya dengan bantal...

Toktoktokkk....

"Rachel...? Kamu tidak ke kantor sayang
Ini sudah mau jam 10 loh" seru mom Rachel berteriak diluar sana

"Tidak mom Rachel sedang tidak enak badan..."

Rachel memilih tidak ke kantor dia merasa tidak enak badan kepala berdenyut dan terus mual - mual, terlebih penampilannya saat ini terlihat begitu menyedihkan.

                          **********

Rachel kini dikafe bersama Serra dia tidak berhenti menangis curhat kepadanya, Serra lalu berusaha menenangkan sahabatnya tersebut

"Sudah jangan menangis lagi Chel kasihan bayi yang ada dalam perutmu"

"Terus bagaimana apa kamu benaran yakin akan meneruskan kehamilanmu ini ?" tanya Serra penasaran

"Ya aku tidak ingin menggugurkannya ini akan membuatku semakin bersalah pada anak ini jika aku melakukannya, aku tidak mau menyesal nantinya Serra..." gumam Rachel

"Chel jadi singel parent itu ngga mudah.." seru Serra cemas

"Apa boleh buat, ayah bayi ini bahkan tidak menginginkannya.. lagi pula aku masih punya tabungan yang cukup untuk membesarkannya..."

"Terus bagaimana nanti tanggapan orang Chel aku mengkhawatirkanmu"

Rachel kembali menangis...

"Beritahu aku Chel siapa bajingan itu aku akan membunuhnya saat ini juga" kata Serra kesal karna tidak tega melihat sahabatnya terus menangis

Hiks...hiks..hikss...

"Aku tidak tahu..." jawab Rachel

Serra menatap Rachel dia tahu Rachel berbohong.

Serra menatap Rachel dia tahu Rachel berbohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo like dan komen jangan lupa ya❤

Thanks ya buat kalian para reader kesayangan dah setia ngikutin nh cerita
Dan buat para silent reader juga, aku liat masih banyak bgt yang read tapi masih silent2 tinggal tekan tombol vote gampang kog, ya udh gpp moga part2 berikutnya bisa vote dan komen Ditungggu ya 😇

With You 21+  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang