2

29.8K 2.4K 523
                                        

Masih nunggu?

Jeno memakai pakaiannya,ia baru saja selesai dari acara panasnya bersama sang istri.

"Aku lapar buatkan aku makanan"ucapnya datar

"Baik"

Jaemin hanyalah orang yang suaranya tak akan di dengar di rumah ini. Hanya Jeno lah sang penguasa.

Semua aturan ada di tangan Jeno. Jeno tak pernah salah. Jeno selalu benar!

"Aku akan menunggu di ruang kerjaku. Antarkan makananku kesana"

"Baik"

Hanya itu yang bisa Jaemin lakukan.

Jika dibilang Jeno jahat tidak juga. Jaemin malah bersyukur ia dinikahi Jeno.

Ia dulu hidup hanya dengan bibinya yang suka menyiksanya. Bahkan tak segan menggoresnya dengan pisau saat ia melakukan kesalahan.

Dan Jeno yang saat itu menjadi teman SMA-nya langsung melamarnya saat hari wisuda. Membawanya pergi dari belenggu itu.

"Bibi tolong buatkan kopi ya. Jangan terlalu manis. Aku akan membawanya untuk tuan Jeno"pinta Jaemin lembut

"Baik tuan"

"Bibi jangan lupa makan ya. Aku tadi membuat bulgogi"

Itulah Jaemin. Satu satunya malaikat yang Jeno punya.

Ia memasuki ruangan Jeno dan meletakkan semua makanannya di meja suaminya.

"Makananmu sudah siap Jeno. Makanlah selagi hangat"

Jeno hanya mengangguk. Masih fokus pada laptopnya.

"Aku pergi dulu"pamit Jaemin

"Duduk dan makanlah! Aku tak mau orang-orang menganggapmu tak pernah makan!"ujarnya tanpa melihat Jaemin

Jaemin hanya mengangguk, diam-diam bibirnya tersenyum. Begitulah Jeno, walau sedikit kejam. Tapi selalu peduli padanya walau dengan cara yang dingin.

"Terimakasih Jeno"cicitnya pelan

Jeno seorang mafia kelas kakap. Keluarganya adalah klan mafia paling ditakutu di Asia.

Menjual senjata ilegal,obat terlarang dan hewan dilindungi adalah kesehariannya.

"Beli semua yang orang itu tawarkan. Uangku masih terlalu banyak"

Jisung mengangguk "baik tuan"

"Tuan Hyunjin mengajak anda duel. Taruhannya adalah istri anda. Jika anda kalah Jaemin akan menjadi miliknya"

BRAAKKK

Jeno menendang meja kerjanya sampai yang ada diatasnya berantakan.

"Aku akan memberikan semuanya tapi tidak dengan jaeminy. Dia istriku bukan barang! Tak ada yang boleh menyentuhnya seujung kuku pun!"

"Lalu bagaimana tuan?"

"10 milyar won. Itu taruhannya,jika aku kalah maka 10 milyar won akan mejadi miliknya"ujarnya sengit

Jeno memandang foto Jaemin di dinding kerjanya.

Ia tak bisa hidup tanpa Jaemin.

Jaemin pergi ke rumah Haechan sahabatnya. Ia bahkan dikawal pasukan khusus yang Jeno sewa untuk menjaganya.

"Kau bagaikan seorang presiden. Kemana-mana dikawal kopasus"ledek Haechan

"Ih,inikan karna Jeno yang posesif"

"Eh bagaimana,sudah kau check belum? Sudah beli testpack?"tanya Haechan antusias

Jaemin menggeleng

"Belum, Jeno masih di rumah. Aku takut"jawabnya jujur

"Dia pasti akan bahagia karna menjadi ayah"

Jaemin hanya tersenyum getir. Ia bahkan ragu jika Jeno tak akan menyuruhnya untuk aborsi.

"Ayolah kau check. Anakku saja sudah tiga. Masa kau masih saja berdua bersama Jeno"

"Iya nanti aku check"

Sepulang dari rumah Haechan,ia mampir ke apotik dan membeli yang ia butuhkan.

Ia langsung mencobanya sesampainya dirumah. Mobil Jeno tak ada satu,berarti suaminya sedang tak ada dirumah.

"Tuhan,aku percaya kuasaMu. Semua yang terjadi pasti yang terbaik"doanya

Ia mencelupkan 20 batang testpack kedalam wadah urinenya.

Ia lanjut berdoa,hatinya berdebar tidak karuan.

"Dua garis... Semuanya dua garis"

Ia membungkus testpacknya dengan plastik hitam dan membuangnya ke tempat sampah.

"Aku akan coba lagi"

Ia kembali menyelupkan 5 batang testpack.

"Dua garis lagi.."

"Jangan takut baby,ada mama disini. Jeno,kau akan jadi ayah"ujarnya pada angin

Jaemin membuang sampah itu mencampurkannya dengan sampah dapur. Ia memsukkan testpack itu kedalam tasnya. Jeno memasang CCTV di semua area rumah.

Akan bahaya jika Jeno tahu tiba-tiba sejali ia membuang sampah sendiri.

"Bibi sedang apa?"tanya Jaemin

"Sedang menganyam daun kelapa. Tuan mau mencoba?"

Jaemin mengangguk riang,ia mencoba menganyam dan itu seru.

"Bibi tolong besok masak sayur dan daging ya. Potongkan buah-buahan juga"pinta Jaemin

"Baik tuan"

Ia tak mau anaknya kurang gizi. Besok ia juga harus ke dokter. Ia belum tahu sudah berumur berapa kandungannya.


Next?

Jeno gak jahat kok sama Jaemin

Dia puny alasan kenapa bersikap dingin ke Jaemin hehehe

GOING CRAZY (Nomin Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang