4

23.1K 2.2K 322
                                        

Nungguin gak ? Masih pada minat ?



Jaemin memasangkan dasi Jeno di lehernya, ia suka bau parfum maskulin suaminya.

"Jeno jangan lupa makan ya,aku sudah menyiapkan bekal untukmu di mobil"

"Bekal? Kau pikir aku anak sekolah dasar hah. Buang saja"

Jaemin menunduk sedih.

"Jangan dibuang,berikan pada pak Min saja"ujar Jaemin pelan

"Aku berangkat. Jangan matikan ponselmu dan jangan pergi sendirian kemana pun"

"Baik Jeno"

Jaemin pergi ke dokter kandungan,tentu saja ia berbohong kepada bodyguardnya jika ia sakit perut dan harus ke rumah sakit.

"Ini detak jantung bayimu,dia masih sebesar telapak tangan"ujar dokter Baekhyun

"Lucu sekali"Jaemin tak bisa menahan air matanya

Dokter Baekhyun memintanya untuk duduk dan kemudian menjelaskan kondisi kehamilannya.

"Tekanan darah anda rendah sekali tuan Na, jangan terlalu stress dan banyak pikiran ya"

"Baik dok"

Dokter Baekhyun meresepkannya obat dan memberinya vitamin.

"Lain kali datanglah dengan suamimu ya. Itu akan membuatmu merasa lebih tenang"

Jaemin hanya tersenyum. Jangankan datang bersama,hamil saja Jeno tidak tahu.

Pak Min naik ke ruangan Jeno guna mengambil makanan yang Jaemin bilang Jeno tak mau memakannya.

"Permisi tuan, tadi istri anda meminta saya untuk mengambil makanan"

Jeno yang mengerti langsung menunjukkan kotak makan siang yang Jaemin bawakan.

"Tidak boleh! Aku akan memakannya sendiri"jawabnya datar

"Tapi tuan Jaemin tadi bilang jika anda tidak mau"pak Min bingung

"Nanti bilang pada Jaemin jika aku tidak makan dan kau yang memakannya"

Jeno memberikan uang kepada sopirnya itu.

"Ini, belilah makan siang untukmu sendiri"

Pak Min hanya mengangguk. Ia tertawa dalam hati saat melihat tuannya membuka kotak makan siang bergambar Kelinci bewarna pink dengan sendok dan garpu berkepala bebek.

Sangat berbeda dengan karakternya diluar rumah.

Jaehyun pergi ke basement tempat Jeno berada. Ada misi penting yang harus Jeno lakukan.

"Serang akun data perusaahan milik Jackson Wang. Dia sangat berbahaya"

"Ayah yakin? Dia bukan orang sembarangan. Dia seorang politikus ternama"

"Maka dari itu kita harus berhati-hati, untuk sementara kau dan Jaemin tinggallah dirumah ayah agar lebih mudah bagi kita untuk melindungi istrimu dan ibumu"jelas Jaehyun

Jeno mengangguk.

"Ayah,Wu Yi Fan sepertinya masih hidup-

"APA? AYAH SUDAH MENEMBAKNYA DAN MEMBUANG JASADNYA KE LAUT!"

"Anak buahku mendapat informasi ada pembelian tiket pesawat ke Korea atas nama Wu Yi Fan"

Jaehyun mengepalkan tangannya erat-erat. Wu Yi Fan adalah musuh terbesarnya.

"Cari informasi tentangnya! Jaga dirimu baik-baik"

Jaemin ke supermarket untuk membeli beberapa camilan dan bahan makanan. Ia mendorong trolleynya dengan santai.

"Aku beli beberapa camilan untuk kalian. Nanti kalian bagi-bagi ya"ucap Jaemin pada bodyguardnya

"Baik tuan"

Seseorang bertopi berlawanan arah dengan Jaemin dan bodyguardnya.

"Aakkkhhh"rintih Jaemin sambil memegangi lengannya yang berdarah

Satu bodyguardnya langsung mengejarnya dan yang satunya membantu Jaemin mengurus lukanya.

"Ayo kita ke mobil saja,tuan"ia menuntun Jaemin

Ia mengobati luka Jaemin yang cukup panjang walau tidak terlalu dalam.

"Ia musuh bisnis Jeno ya?"tanyanya sambil menahan perih

"Mungkin... Maaf tuan,kami lalai"

Jaemin tersenyum "tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil"

Jeno langsung pulang saat mendengar bahwa istrinya diserang orang asing.

"DUA ORANG MENJAGA SATU ORANG SAJA TIDAK BECUS!"

"Maaf tuan—

Jeno memukul anak buahnya sambil terbaring di lantai lalu menginjak lehernya sampai kesulitan bernafas.

"Jeno hentikan! Dia bisa mati!"Jaemin berusaha menghentikan suaminya

"Jika ada apa-apa pada istriku. Nyawa kalian adalah gantinya"

Jeno menarik Jaemin untuk masuk ke kamar. Mereka hanya terdiam sampai Jeno membuka percakapan

"Kau ingat wajah orang itu?"tanyanya

Jaemin menggeleng.

"Dia memakai masker dan topi. Tapi dia tinggi, badannya tetap dan jalannya sedikit pincang"

Jeno mengambil ponselnya dan menelfon ayahnya.

"Wu Yi Fan sepertinya sudah di Korea,dia menyerang Jaemin"

Bawa Jaemin untuk segera kesini. Rumah ayah lebih aman dan dijaga oleh orang yang berpengalaman

"Baik ayah. Bawa bajumu secukupnya,kita akan menginap sementara di rumah ayah"

"Kenapa?"tanya Jaemin bingung

"JANGAN BANYAK TANYA! HANYA LAKUKAN!"

Jaemin hanya bisa menangis dalam diam dan menuruti suaminya.

Jeno sebenarnya merasa sangat bersalah membawa Jaemin ke situasi rumit hidupnya. Ia akan berusaha melindungi Jaemin apapun caranya.

Walaupun itu terkesan keras dan tidak manusiawi. Ia bahkan rela menukar nyawanya demi apapun. Asal Jaemin tidak terluka.

Next?

Cerita mafia susah banget ternyata nyari konfliknya... 😭


GOING CRAZY (Nomin Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang