5

24.6K 2K 251
                                        

Update cepat niiihhh



Mereka akhirnya pindah sementara ke rumah keluarga Jung. Ibu mertuanya langsung memeluk Jaemin.

"Jeno,kau apakan menantu ibu? Mata Jaemin sembab. Kau habis menangis nak?"tanya Taeyong

"Dia menonton drama"

Taaaakkk

Ponsel pintar Taeyong melayang mengenai pelipis Jeno sampai mengaduh kesakitan.

"Dasar Jung Jaehyun kW dua!"

Jaehyun yang namanya disebut hanya menghela nafas pasrah.

"Aku diam saja masih kena"

Taeyong sudah menyiapkan makan malam untuk mereka dan seperti keluarga umumnya mereka akan berbincang ringan.

"Kakakmu saja anaknya sudah tiga,kau kapan Jeno?"tanya Taeyong

"Aku masih ingin menikmati masa-masa berdua bersama Jaemin bu. Lagian punya anak itu merepotkan"jawab Jeno

Jaemin hanya diam. Ia menatap perutnya yang sedikit buncit.

"Jangan seperti itu,Jaemin nanti sedih. Teruslah berusaha"tegur Jaehyun

Taeyong menatap Jaemin yang kelihatan sedih dan tidak nafsu untuk melanjutkan makan.

"Jangan sedih sayang. Tuhan pasti punya rencana sendiri untuk kalian"

Jaemin hanya mengangguk. Tiga tahun ini ia menunggunya dan Tuhan telah memberinya kesempatan.

Taeyong marah pada suaminya karna membebani Jeno dengan beban pekerjaan yang berat.

"Kau menyesal menikah denganku?"tanya Jaehyun

"Aku bukan menyesal menikah denganmu. Aku hanya tidak suka kau mengorbankan anak-anakmu demi pekerjaan kotor"

Jaehyun memeluk Taeyong erat-erat.

"Jeno anak yang kuat,aku yakin dia bisa"jawab Jaehyun

"Jangan sampai kalian terluka. Kau, Mark,dan Jeno jangan sampai terluka"mohon Taeyong

Jeno duduk di ranjang dan mulai membuka satu persatu kancing piyama Jaemin yang sudah terlelap.

"Bangunlah, aku sedang turn on sekarang"ucap Jeno dengan suara beratnya

"Jangan terlalu kasar ya,aku lelah"bohong Jaemin

"Jangan mengaturku. Kau tau aku tidak suka diatur!"

Jaemin hanya diam,ia mengganjal punggung belakangnya dengan bantal.

"Kenapa kau mengganjal dengan bantal?"tanya Jeno penasaran

"Punggungku sakit"

Jaemin hanya berusaha menghindari benturan jika nanti Jeno bergerak terlalu kasar.

"Aagghhhh"teriak Jaemin saat Jeno memasukkan penisnya tanpa aba-aba

Rasanya perih bukan main saat sex tanpa pemanasan seperti ini.

"Sudah aku bilang kalau tidur pakailah selimutmu. Perutmu kembung"ujar Jeno

"Pelan aahh jeno uhh pelan"

Jeno tak peduli, nafsunya semakin memuncak saat mendengar Jaemin memohon kepadanya seperti ini.

Tubuh Jaemin terhentak-hentak di ranjang. Gerakan Jeno semakin brutal.

"Ahh jenoohh ahhh cum aaahhhh"

Tangan kurus Jaemin menahan bahu Jeno agar perutnya berototnya tak terlalu menghimpit perutnya.

"Sshiitt kau nikmat oouhhh sekali Na"

"Keluarkan diluar ahh Jeno kumoh-

Crot

Terlambat.... Sperma Jeno sudah membasahi lubangnya. Padahal dokter Baekhyun sudah bilang bahwa jika sex sebaiknya tidak dikeluarkan di dalam.

Karna akan memicu kontraksi pada kehamilan muda.

Di lain tempat seseorang sedang mengawasi gerak-gerik keluarga Jung. Ia tertawa saat melihat Jeno dan Jaemin pergi dari rumahnya.

"Kalian takut padaku rupanya? Hahaha Jaehyun,kau memang pengecut!"

"Jika aku tak bisa mendapatkan istrimu dimasa lalu. Masa aku bisa mendapatkan menantumu sekarang hahaha"

Ia memandang foto Jaemin di ponselnya dan mengecupnya.

Wu Yi Fan memang sangat iri dengan Jaehyun. Sukes,tampan dan kaya raya. Ia benci saat Jaehyun menikah dengan Taeyong.

Lelaki yang ia cintai seumur hidupnya.

"Jika aku mendapatkan menantumu aku bisa langsung melukai tiga orang,kau,istrimu dan anakmu sendiri"


Pagi-pagi sekali Jaehyun dan Jeno sudah pergi entah kemana. Jaemin dan Taeyong hanya pasrah.

Mereka sering seperti ini sejak dulu.

"Kak Mark dan Haechan tidak kesini mom?"tanya Jaemin

"Nanti sore mungkin atau besok mungkin. Orang tua Haechan sedang menginap disana"

Jaemin hanya mengangguk dan lanjut membantu mertuanya memasak.

"Na,apa kau dan Jeno menunda punya anak?"tanya Taeyong

"Tidak mom,hanya saja Jeno sepertinya belum ingin memiliki anak jadi aku menurut saja"

Taeyong mengelus pundak Jaemin.

"Anak adalah hadiah Tuhan, jangan dianggap beban. Nanti aku akan bicara pada Jeno agar lebih terbuka"

"Terimakasih mom"

Jaemin juga bingung,ia juga tak akan bisa selamanya menyembunyikan kandungannya.

Perutnya pasti akan semakin membesar dan tidak mungkin ia akan melakukan aborsi.

Jeno langsung menepikan mobilnya saat sedan hitam menghadap tepat di depannya.

"Brengsek! Siapa yang berani memotong jalanku"ia dan ayahnya langsung turun dari mobil

Pengemudi mobil di depannya pun ikut turun. Jaehyun terkejut saat melihat orang itu.

"Apa kabar Jung Jaehyun lama tidak bertemu ya"sapa orang itu

"Yi Fan-

Pria itu tertawa dan melepas kacamatanya.

"Tidak perlu terkejut aku memang masih hidup dan aku siap untuk merebut semuanya darimu"

Jaehyun langsung mencengkram kerah kemeja pria itu dan menghajar telak di wajahnya.

"Berani kau menyentuh keluargaku maka akan kuakhiri hidupmu sekarang juga!"ancam Jaehyun

"Waaahh... Aku takut sekali"

Dia menepis tangan Jaehyun dari kerahnya dan merapikan kemejanya.

"Lebih baik kau susun strategi lagi untuk membunuhku. Sebelum aku menghancurkan keluargamu lebih dulu"

Pria itu langsung pergi dan Jeno segera menghampiri ayahnya.

"Telfon orang rumah jangan izinkan mommy dan istrimu pergi keluar rumah!"perintah Jaehyun

Next?

Chapter depan konflik

GOING CRAZY (Nomin Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang