Part 4 - Dari Sebuah Mimpi Buruk

536 86 113
                                    

Dari hari kehari kelakuan Furihata semakin menjadi. Furihata masuk kedalam eksul yang sama dengan Kuroko. Ia sengaja memasuki eksul rock climbing untuk mendekati Chihiro kakaknya Kuroko yang menjabat sebagai ketua eskul rock climbing, tidak sampai disitu dia juga masuk eskul Cheerleaders untuk menggantikan posisi Kuroko sebagai ketua.

Furihata pun merencanakan hal yang licik, ia sengaja mengambil barang-barang beharga milik Momoi dan memasukannya kedalam tas Kuroko, sehingga Kuroko dianggap sebagai pencuri oleh teman - temannya.

Akibat perbuatan Furihata, banyak sekali orang tidak mau berteman lagi dengan Kuroko dan menjauhinya. Bahkan Chihiro yang biasanya membela Kuroko kini berubah membela Furihata karena Chihiro juga berhasil dihasut oleh Furihata.

Walaupun begitu Kuroko tetap diam dan tidak mau membela dirinya karena rasa sayangnya kepada Furihata. Tidak ada sedikit pun rasa dendam di hati Kuroko kepada Furihata, karena dia tahu bahwa Furihata aslinya bukanlah orang yang seperti itu, Furihata hanya memerlukan perhatian dari orang di sekitarnya saja.

Meskipun sekarang teman-teman Kuroko termasuk Akashi dan yang lainnya juga ikut membenci Kuroko, tetapi Kuroko tetap memiliki satu teman yang masih mau menerimanya yaitu Kagami, ia selalu menghibur Kuroko saat ia bersedih dan selalu memberikan motivasi kepadanya untuk selalu bersemangat.

                               ~~~

Kuroko sekarang sudah mendapatkan pekerjaan sampingan. Kuroko bekerja sampingan demi untuk membelikan Akashi sepatu basket sekaligus membantu uang perawatan rumah sakit ibunya Akashi.

Sepulang sekolah Kuroko langsung pergi ke toko bunga tempat ia bekerja sekarang. Kuroko sangat rajin bekerja disana, ia merawat bunga-bunga disana dengan penuh kasih sayang. Saat melihat bunga-bunga tersebut, Kuroko menjadi teringat akan janji Akashi dulu.

Flash Back On

Kuroko dan Akashi sedang berjalan berdua di taman.

“ Hmm, Sei-kun coba kau lihat bunga itu, cantik sekali” kata Kuroko dengan antusias.

“Menurutku biasa saja” jawab Akashi datar.

“Kau itu aneh sekali, masa bunga secantik ini kau bilang biasa saja” kata Kuroko sambil mengembungkan pipinya tanda kesal.

“Suatu saat nanti aku akan memberikan bunga yang lebih cantik lagi untukmu” kata Akashi dengan semburat merah di pipinya tanda malu.

“Benarkah Sei-kun, wah terima kasih banyak” kata Kuroko dengan senyum manisnya.

“Hm.. iya” jawab Akashi.

Flash Back Off

Mengingat kenangan tersebut diam-diam Kuroko tersenyum sendiri.

“Hm.. kau kenapa Kuroko?” tanya paman sang pemilik toko.

“Tidak apa-apa kok paman ”jawab Kuroko sambil tersenyum.

“Hm.. syukurlah kalau begitu” kata paman si pemilik toko.

“Kalau begitu aku akan memberitahu paman sesuatu ”kata Kuroko bersemangat.

“Apa itu Kuroko?” tanya sang pemilik toko.

“Aku merawat bunga-bunga ini dengan baik, karena aku yakin suatu saat nanti akan ada orang spesial dalam hidupku yang akan memberikanku bunga ini” kata Kuroko panjang lebar.

“Haha.. kau ini lucu sekali Kuroko, aku juga tidak sabar melihat siapa orang yang akan membelikanmu bunga ini, sambil menunggu hal tersebut rawatlah bunga-bunga ini dengan baik ya”kata si pemilik toko.

“Baik boss dengan senang hati” jawab Kuroko.

Saat sedang asik sibuk mengobrol tanpa sengaja tiba-tiba paman sang pemilik toko terpeleset sehingga Kuroko pun membantu paman tersebut dengan hati-hati menopang tubuh sang pemilik toko. Tanpa di sadarinya, diam-diam ada orang yang mengintainya dan memfoto kejadian tersebut.

“Haha..ini akan menjadi berita bagus” gumannya dalam hati.

~~~

Keesokan harinya, saat sedang berjalan di koridor sekolah, seluruh murid di sekolah pun memandang sinis Kuroko.

“Ada apa ini?” tanya Kuroko dalam hati.

“Wah..wah Kuroko..ternyata kau bukan hanya orang yang jahat ,tetapi juga wanita murahan” celetuk salah satu murid.

“Apa maksudmu?” tanya Kuroko dengan bingung.

“Jangan pura-pura Kuroko, seluruh murid di sekolah ini sudah tahu semua tentang kelakuanmu, kalau kau tidak percaya lihat saja buktinya di mading sekolah” jawabnya.

Dengan terburu-buru Kuroko pun menuju ke mading. Saat melihat mading, Kuroko terkejut saat melihat fotonya bersama bapak sang pemilik toko kemarin.

“Ini kan kejadian saat aku menolong bapak kemarin, mengapa fotonya bisa ada disini?” guman Kuroko dalam hati.

“Terbukti kan Kuroko, kau adalah perempuan murahan.” ejek teman-temannya.

“Tidak!!! tidak itu tidak benar, kalian hanya salah paham.” jawab Kuroko dengan lantang.

“Alah kami sudah tahu semuanya” jawab murid-murid disana.

Akashi, Kise, Aomine, Midorima dan Athusi melihat Kuroko di pojokkan, mereka hanya bisa diam kemudian pergi meninggalkan Kuroko yang masih menangis.

Mendengar berita tersebut Chihiro pun mejadi naik darah dan menampar Kuroko.

“Kakak kecewa padamu Tetsuya” kata Chihiro.

Kuroko hanya bisa diam mendapatkan perlakuan seperti itu. Sikap kakaknya maupun teman dekatnya sekarang sudah berubah 180 derajat menjadi membenci Kuroko.

Kuroko kemudian melepaskan foto yang tertempel di mading dan berlari sekencang-kencangnya menuju halaman belakang sekolah, ya ia ingin menangis sejadi-jadinya.

Tanpa sengaja Kuroko mendengar suara percakapan, suara tersebut sudah sangat familiar di telinganya. Saat Kuroko mengintip ternyata benar itu adalah suara Kagami dan Furihata.

“Haha.. Kagami kerjamu bagus dan hebat sekali kamu bisa mendapatkan foto itu” kata Furihata.

“Tentu saja,aku senang dapat menghancurkan kehidupan Kuroko” jawab Kagami.

“Memangnya apa yang membuatmu membenci Kuroko, padahal kau sudah tahu bahwa selama ini aku yang melakukan perbuatan buruk kepada Kuroko, tetapi kau pura-pura tidak tahu dan malah membantuku?” tanya Furihata panjang lebar.

“Karena aku benci sekali dengan ayah Kuroko, karena ayahnya yang telah membuat ayahku meninggal, itulah sebabnya aku akan membuat Kuroko menderita” jawab Kagami dengan ekspresi bencinya.

“Kalau begitu kita akan menjadi patner yang bagus untuk menghancurkan Kuroko” kata Furihata sambil tersenyum bahagia.

“Tentu saja, aku masih banyak sekali rencana untuk membuat Kuroko merasakan penderitaannya” timpal Kagami.

Mendengar pembicaraan Kagami dan Furihata, Kuroko sudah tidak kuat lagi dan pergi meninggalkan tempat itu. Kagami dan Furihata tidak sadar bahwa Kuroko sudah mendengar percakapan mereka dari tadi.

Kuroko sambil berjalan dengan lunglai, betapa sedihnya Kuroko dia tidak menyangka, bahwa Kagami yang selalu memberikannya semangat dan selalu bersikap baik padanya ternyata adalah dalang dari semua perbuatan selama ini yang dilakukannya bersama Furihata. Kuroko hanya bisa menangis dan menanggung beban sendirian akibat dari perbuatan Furihata dan Kagami.
.
.
.
The End





Tapi boong #eaaaa...
Kale bikin rilex dulu ya, karena saya tahu pasti pembaca gregetan baca cerita di atas.

Tenang cerita masih lanjut kok, maafkan Kale yg sudah membuat perasaan kalian naik turun karena baca ceritanya. 😅

Jangan lupa Vote dan Komen ya. Hal kecil dari kalian sangat berharga buat saya. Arigatou...🙏

Last Flowers [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang