Besok, tepatnya tanggal 20 Desember adalah hari ulang tahun Akashi. Kuroko pun harus melupakan kesedihannya sementara, karena dia ingin membuat kejutan bagi Akashi. Kuroko sengaja bergadang untuk mebuat kue cookies kesukaan Akashi.
Walaupun mengantuk, tetapi Kuroko dengan senang hati membuat kuenya. Setelah selesai, Kuroko pun membungkus kue tersebut dan meletakan dalam kado serta menghias kadonya dengan cantik. Setelah selesai menghiasnya Kuroko pun pergi tidur. Kuroko tidak sabar menunggu hari esok, karena ingin segera memberikan kado untuk Akashi.
Keesokan harinya, seperti biasa Kuroko selalu menunggu Akashi di depan rumahnya, karena biasanya Akashi selalu menjemput Kuroko, tetapi akhir-akhir ini Akashi selalu saja melewati rumah Kuroko tanpa mengajak Kuroko berangkat sekolah bareng seperti dulu. Kuroko berpikir positif mungkin hari ini Akashi akan mengajaknya berangkat sekolah seperti dulu lagi.
Harapan Kuroko pun musnah, karena Akashi pergi melewati Kuroko begitu saja dan juga yang membuat Kuroko terkejut adalah Akashi berangkat bersama Furihata yang sekarang duduk di jok belakang sepeda Akashi sambil tersenyum sinis kepada Kuroko.
"Akashi.." guman Kuroko dalam hati.
Akhirnya Kuroko pun berangkat kesekolah sendiri tanpa ditemani Akashi seperti dulu. Pada saat jam istirahat Kuroko pun memberanikan diri untuk memberikan kado pada Akashi.
"Halo Sei-kun selamat ulang tahun... ini aku punya kado untukmu, aku harap kau menyukainya" kata Kuroko bersemangat.
Bukannya menerima dengan senang hati, Akashi malah melemparkan kado dari Kuroko.
"Apa yang kau lakukan Kuroko, aku tidak butuh kado darimu. Aku harap kau tidak pernah menampakkan dirimu lagi di hadapanku, aku menyesal telah mengenalmu, aku muak denganmu dan aku harap kau menghilang Kuroko!" jawab Akashi.
"Maafkan aku Sei-kun.." jawab Kuroko sambil menangis, kemudian Akashi meninggalkan Kuroko.
Pada hari ulang tahunnya ternyata Akashi ingin memberikan hadiah pada orang yang di sayanginya. Akashi sengaja menyiapkan rangkaian bunga yang indah sekali untuk Furihata.
Ya Akashi ingin menyatakan cintanya kepada Furihata. Akashi pun mengajak Furihata pergi ke belakang sekolah dan menyatakan cintanya pada Furihata. Tanpa pikir panjang Furihata pun mengiyakan dan hari ini resmi sudah Akashi berpacaran dengan Furihata. Sebagai tanda telah resmi mereka berpacaran, Akashi memberikan rangkaian bunga yang indah kepada Furihata.
Semua orang pun berbahagia melihat mereka berdua, semua murid pun memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua. Disisi lain Kuroko hanya bisa menangis melihat kejadian itu.
Sepulang sekolah Kuroko langsung bekerja di toko bunga. Setelah mendapatkan gaji dan uangnya sudah cukup, Kuroko pergi ke toko perlengkapan basket dan membeli sepatu bola yang dulu di pesannya untuk Akashi. Setelah mendapatkan sepatu tersebut Kuroko pergi mengunjungi rumah sakit dimana ibu Akashi dirawat.
Setiap minggu diam-diam Kuroko sering menjenguk ibu Akashi tanpa diketahui oleh Akashi. Kuroko juga yang telah membantu biaya perawatan ibu Akashi. Ibu Akashi senang dengan kedatangan Kuroko, karena dia adalah orang yang baik hati.
Kuroko sering bilang kepada ibu Akashi untuk tidak mengatakan bahwa selama ini Kuroko lah yang telah membantu merawat dan membayar biaya rumah sakit. Kuroko tidak mau nanti Akashi menjadi berhutang budi kepadanya, karena Kuroko ingin membantunya dengan tulus. Akhirnya Ibu Akashi berjanji kepada Kuroko tidak akan mengatakan rahasia tersebut.
~~~
Keesokan harinya, Kuroko membawa perlengkapan rock climbing. Hari ini akan dilaksanaksan perlombaan rock climbing atau panjat tebing. Kuroko dan Furihata, mereka berdua menjadi perwakilan dari sekolah, karena hanya mereka berdua yang ahli dalam rock climbing. Lomba tersebut diadakan di sekolah Kuroko.
Mendengar hari ini akan ada perlombaan rock climbing, mucul niat jahat dalam benak Kagami. Kagami sengaja mengendurkan tali yang akan dipakai oleh Kuroko pada saat perlombaan nanti tetapi akhirnya malah Furihata yang menggunakan tali tersebut.
Pada saat perlombaan dimulai Furihata dan Kuroko mulai bergerak dengan lincah dan cepat, tetapi pada saat Furihata dan Kuroko hampir mencapai puncak tiba-tiba tali yang digunakan Furihata terlepas, dengan cepat Kuroko pun menangkap Furihata dan mengganti tali yang digunakan nya dengan Furihata.
Furihata pun akhirnya selamat, tetapi sayang kaki Kuroko kemudian tergelincir dan badan Kuroko terjatuh dari ketinggian 3 meter. Badan nya terhempas ke bawah dan kepalanya menghantam lantai yang terbuat dari benton dengan sangat keras.
"Kuroko/chii/chin/Tetsu/Tetsuya...." hanya teriakan itu yang dapat di dengar oleh Kuroko sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap.
.
.
.
To Be Continued.Wah ga terasa udh hampir sampai di penghujung cerita.
Bagi para pecinta Kuroko maafkan author ya karena membuat Tetsu disini menderita. wkwkUntuk para pembaca jangan lupa tinggalkan vote dan komennya.
Hal kecil dari kalian sangat berharga buat saya.
Arigatou ...🙏Salam Hangat, Kale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Flowers [ END ]
RomanceHidup Kuroko Tetsuya berjalan dengan sempurna, namun semua itu tidak bertahan lama ketika sahabat kecilnya datang kembali dalam kehidupannya dan merebut semua yang dimilikinya. ~~~ Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi. Fanfic ke 1 : Last Flowers by...