.
.
.
.Kini hari-hari terlewat selama seminggu, yang selalu dihadiri oleh sepasang kekasih yang sedikit rumit tapi cukup romansa. Tak hanya Bakugo yang menikmatinya. Bahkan hubungan Kirishima dan Mina mulai tersebar. Apalagi hubungan yang hampir tidak diketahui oleh seluruh murid 1-A adalah hubungan Kaminari dan Jiro. Mereka memang sering bertengkar seperti Bakugo dan (Name) tapi, tingkat romansa pasangan yang sesama agresif ini tidak ada yang bisa mengalahkannya. Bahkan, mereka pernah melakukan kiss secara tidak langsung.
07.00
Karena 3 minggu berlalu tanpa ada halangan maupun hadangan. Ujian kenaikan pun berlalu, tinggalah liburan selama 3 Minggu bebas dari asrama. Mereka dapat keluar menemui keluarga atau pun pulang kerumahnya masing-masing. Mereka juga bisa tinggal netap di asrama jika mereka betah. Ada yang pulang ke kota, ada juga beberapa dari kami yang balik menemui orang tua.Tidak dengan (Name). Ia bingung dengan keputusannya. Ia ingin pulang, tapi ia tak yakin kalau ibunya masih menetap dirumah waktu pertama kali keJepang. Ia ingat bahwa ibunya akan pergi lebih dulu menuju Australia untuk pekerjaan selanjutnya. Itu adalah pilihan yang rumit, belum lagi kekasihnya yang akan selalu menemaninya dimanapun ia berada. Tau akan hal itu, (Name) siap dengan uang saku perbekalannya akan memesan kos-kosan sekitar rumah Kakaknya. Jadi ia tidak perlu khawatir jika tinggal sendirian. Toh langsung kerumah kakaknya juga bisa kan?
___________________________
(Name) Pov
Yap, kami berpisah. Tak ada satu muridpun yang memutuskan tinggal di asrama. Terutama aku dan Katsuki, kamipun juga harus berpisah. Ia memutuskan kembali pada keluarga dan menemui kedua ornag tuanya. Meskipun agak sulit, aku tidak mengatakan apa yang terjadi soal ibuku. Aku hanya ingin tinggal sendiri dan sesekali mengunjungi Kiri-chan dan Katsuki.
Aku tinggal satu komplek dengan Kiri-chan, hanya saja aku memilih tempat yang lebih jauh agar aku terbiasa mandiri. Aku juga yang memutuskan tinggal sendiri dan memulai hidup sendiri tanpa keluarga. Aku memasuki rumahku, dan air mataku perlahan jatuh. Aku sempat berpikir, apakan hanya aku, hanya aku yang tidak bisa bertemu dengan orang tuaku bahkan ayahku. Aku menghapus air mataku dan mulai menjadi wanita yang tegar. Aku mulai sibuk dengan barang-barangku, merapikannya dan menatanya dengan baik. Menurutku 3 minggu itu adalah cepat, jadi tidak semua barang yang kupunya diletakkan dirumah.
Aku merebahkan diriku, mulai kelehan sampai akhirnya larut malam tiba. 18.00 itulah jam saat ini. Aku mengambil jus strawberry ku di kulkas dan mulai membuka jendela yang terletak tepat didepan meja belajar dikamarku. Aku mulai duduk dimejaku, mengambil buku sketsaku dan mulai berimajinasi. Suasana angin berhembus menemaniku dan membuat diriku semakin nyaman. Sampai akhirnya aku menatap jendela tetangga yang tertutup, aku pikir aku akan berkenalan dengan tetangga besok. Aku kembali fokus pada buku sketsaku.
Sampai akhirnya, sebuah jendela yang kuperhatikan terbuka cepat dan aku tidak bisa melihat orang yang membuka jendela itu. Yang benar saja, tadinya aku yang termenung, dikejutkan oleh kasarnya jendela tetangga yang terbuka. Kasar, mengingatkanku pada Katsuki.
Tepat saat aku mengingatnya, tanda notif di hp-ku berdering. Bernotif bahwa kekasihku menelepon dan aku segera mengangkatnya. Aku menaruh kepalaku sembari mendengar suara berat Katsuki diatas meja dan memerhatikan jendela tetangga yang terbuka tadi. Aku juga mendengar sebuah obrolan terjadi pada tetangga sebelah, seperinya ia juga sedang menelepon. Tak ku pikirkan, candaanku yang membuat Bakugo itu sedikit geram dan aku sedikit terkekeh mendengarnya.
'Hm? Katsuki...kau sedang berada dimana sekarang?'
'dikamarku'
'bukan, maksudku tempat tinggalmu'
'komplek Kyosuke'
Aku terkejut, yang berarti, aku, Kiri-chan dan Katsuki berada dalam satu komplek saat ini. Aku sedikit shock dan terdiam sebentar. Aku menatap seseorang dari tetangga sebelah, seorang lelaki yang muncul dengan kaos hitamnya bersurai ash blone, terlihat ia sedang menelepon seseorang, hanya saja ia berlawanan dengan arah jendela dan aku tidak dapat melihat wajahnya. Yang benar saja, aku bertetangga dengan kekasihku sendiri. Aku yang senang tak ingin berlebihan mulai bicara kembali dengan Katsuki, melihat ia sedang meminum kesukaan rasanya.
'biar ku tebak, kau sedang dikamarmu, dan kau dalam posisi duduk, dan kau meminum sebuah kopi dengan rasa dalgona. Aku benar kan?'
'cih, kau ini peramal atau apa? Bagaimana kau mengetahuinya gadis gila?'
'berbaliklah'
Bakugo yang melakukan perintah kekasihnya, pandangan shock tertuju dengan senyuman jahil tetangganya. Seorang gadis bersurai (H/c) dan manik cahaya terang (E/c) itu membuat Bakugo terkejut dengan tetangganya sendiri. Tidak lain lagi itu adalah (Name). Bakugo sedikit terkekeh dan mulai gemas sendiri.
'Teme, iblis cantik, kau mengerjaiku ya'
'pftt, sudahlah wajahmu sangat jelek'
Sampai malam tiba, mereka tak berhenti bertatap muka dan berbicara melalui telepon. Aku hanya tersenyum lalu tertawa puas. Akhirnya aku mendapatkan apa yang kuinginkan dari kekosongan ini. Aku bisa menghilangkan rasa sakit selama ini.
'tidurlah, aku akan datang ke rumahmu besok pagi, jadi jangan terlambat'
'iya, iya, e- tunggu seharusnya aku yang bilang kalau kau jangan terlambat'
______________________________
PENDEK BANGET OWLAH SUMPAH AOWKWOWK
Btw untuk Midoriya x Reader agak terlambat ye?
Readernya juga masih dikit sedih Hana tuh:vJangan lupa bantu promote yo^^
Hana juga butuh dukungan kalian, tataNANTI DIPERPANJANG BOOK SELANJUTNYA OGHE
TBC
Btw nanti ada spoiler di akhir chap ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush BoyFriend [Bakugou Katsuki x Reader]
Non-Fiction(Name) ya, itu aku. Dengan quirk yang tidak terlalu berguna tinggal bersama ibuku saja di new york. Pemarah, agresif dan sensitif itulah aku. Aku tetaplah seorang wanita, memiliki hati yang rapuh dan kelembutan seorang gadis. Apa yang terjadi apabil...