Kamu Milikku 13

1.1K 85 0
                                    

"Papa pokoknya harus bisa buat Ali kembali sama aku ! Kalau sampai papa nggak bisa, lebih baik aku mati aja!! "

" Apa yang bisa papa perbuat supaya Ali bisa kembali sama kamu sayang.. "

" Bukanya papa temenya papanya Ali.  Kenapa papa nggak minta buat jodohin Ali sama aku aja " Sarah masih membujuk papanya

" Baiklah nanti akan papa coba "

Lamunan Sarah terhenti ketika dia melihat Ali memasuki kelasnya. Dengan semangat Sarah menyambut Ali.

" Baby.. Kamu dari mana aja?  Kok lama sih " Dengan manja Sarah memeluk lengan Ali.

Ali melirik Sarah sekilas " Lepas! " Ali melirik tangan Sarah.

" Ali..  Aku ini pacar kamu! Kamu jangan kasar dong "  Sarah menyadarkan Ali jika saat ini status mereka telah kembali seperti dulu.

" Itu keinginan lo!  Bukan gue.  " Bentak Ali tak mau kalah.

Sarah mulai tersulut emosi,  perlahan Sarah mendekatkan bibirnya ke telinga Ali. " Kamu Nggak lupa kan dengan kesepakatan papa kita " Sarah memberi jeda kepada Ali untuk berfikir. " Kamu mau orang tuamu hidup menderita? " lanjut Sarah dengan lembut.

Ali mengepalkan tanganya. Dia tak bisa berbuat apa-apa sekarang.

"Sekarang mending kamu terima aja kalo yang menjadi pacar kamu itu aku "

🌻🌻

Prilly kembali termenung di kelasnya.  Setelah kejadian di parkiran tadi belum ada yang berani untuk membuka suara.  Seluruh teman Prilly merasa segan dengan Prilly. Apalagi baru diketahui jika Prilly berasal dari kalangan berada. Tidak ada yang bisa menduga.  Karna Prilly sendiri sangat sederhana. 

Vita yang berada disamping Prilly merasa bosan. Cewek itu sangat ingin tau kehidupan Prilly.  Maka dengan beraninya Vita menyenggol lengan Prilly. 

" Paan?  Langsung ngomong aja.  Nggak usah senggol. " Prilly protes dengan apa yang dilakukan Vita.

" Ntar pulang sekolah gue bisa dong nebeng mobil mewah lo, secara sahabat gue ini ternyata tajir melintirrrr " Goda sarah dengan menarik turunkan alisnya.

" Idihhh..  Mobil nyewa tuh " kilah Prilly dengan kekehan geli.

Vita menonyor kepala Prilly " Nyewa-nyewa gitu kalo gue juga nggak mampu kali Pril "

Prilly hanya tersenyum.  Bukan maksudnya untuk pamer atau ingin menunjukan kalau dia punya, tapi mau gimana lagi, sekarang sudah tidak ada yang mengantar bahkan menjemputnya sekolah. Ada mobil nganggur ya dipakai saja..  Toh punya Prilly sendiri. 
Bener nggak sih.

" Terus nih yaa " Vita menunjuk jam tangan Prilly " Kok jam tangan lo keren banget sih.  Dijual mungkin bisa beli makan gue setahun kali ya "

Kali ini Prilly nggak bisa menahan tawanya,  tawa Prilly begitu keras terdengar sampai membuat semua teman sekelasnya menatapnya heran.

" Anjirr .. Jadi gue harus simpen jam tangan gue ini dong,  siapa tau lo punya niat jahat " canda Prilly sambil memeluk jam Rolexnya.

Vita menjambak rambut Prilly gemas " Sialan..  Nggak gitu juga kali ".  Vita kemudian menatap Prilly sendu " Lo gimana sama Ali "

Tawa Prilly seketika hilang . Prilly menundukan kepala berharap kesedihannya tak terlihat oleh Vita.

" Gue udah selesai sama Ali ,gue nggak tau salah gue apa . Tiba-tiba dia udah balikan sama Sarah " Suara Prilly terdengar parau.

Kamu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang