SIGN (2)

860 82 43
                                    

Remake from fanfiction.net milik akun @.Babu Chanbaek 🙏







Seperti pasir, semakin aku pegang erat

Semakin banyak yang hilang darimu

Tak lagi bertatapan, keraguan ini menjadi semakin menyebar

Menyembunyikan sebuah rahasia, pertanda mu

Hentikanlah, jangan lagi berbohong

.

.

.

SIGN

.

.

.

Dalam sebuah apartement lebih tepatnya kamar yang berantakan beraroma sex yang menyengat kuat. Dua lelaki itu saling bergerak dengan lelaki dibawahnya terhentak-hentak sambil mendesah nikmat. Lelaki yang berada diatasnya menggeram berbahaya.

Lelaki mungil itu mendongak memperlihatkan wajahnya penuh keringat sedang dilanda nikmat, Plan. Dia tidak bisa menahannya lagi saat pelepasannya kembali datang untuk yang keberapa kali.

"Ahhhhh ahh, Meannnnnn!." Teriaknya sambil mengeluarkan pelepasan disusul oleh Mean

"Eurgh."

Mereka saling berebut udara, lalu lelaki diatasnya bangkit. Pria yang besar nan tinggi itu menyandar pada kepala ranjang sedang lelaki mungil nan manis bersandar di dada lelaki itu.

Mean mengelus rambut rambut Plan sayang. Plan Rathavit adalah lelaki mungil nan manis.

"Tidurlah... Kau pasti lelah." Ucap Mean.

"Ya... Aku sangat lelah sekali. Kau sungguh gila memakanku seharian ini, dan kenapa kau tidak mengenakan pengaman?" Balas Plan semakin menyamankan tidurnya, ia menaikkan selimutnya menutupi sampai dada membiarkan bahu putih polosnya diusap Mean.

"Aku hanya ingin." Jawaban singkat itu membuat Plan mendengus keras tanpa menjawab.

Beberapa menit saat dirasa Plan sudah tertidur, Mean membawa handphonenya. Melihat-lihat isi handphonenya mengusapnya menggunakan jarinya, lama sekali ia berkutat dengan handphonenya yang memperlihatkan pesan dengan seseorang.

Akhirnya setelah membaca, ia menyimpan kembali lalu menatap Plan yang berada dalam pelukannya lalu ikut memejamkan matanya menyusul Plan yang sudah lebih dahulu pergi ke alam mimpi.

...

Plan harus menahan keinginan Beam yang ingin bertemu dengannya, karena Mean akan curiga jika ia terus pergi untuk berjumpa dengan Beam. Makanya, ia beberapa hari ini lebih banyak berdiam diri menunggu Mean pulang. Ia juga ketika beres kampus langsung pulang tanpa pergi kesana-kemari.

Ia meminta Beam sabar, karena ia tidak mau kekasihnya tahu atau curiga. Bisa gawat hubungan mereka. Ia hanya berhubungan lewat telepon atau pesan.

.

.

Plan tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, memasak telur mata sapi. Mereka memang tinggal bersama di apartement milik Mean, sejak 1 tahun mereka berpacaran, mereka baru tinggal bersama.

"Makanlah, Mean." Ucapnya saat melihat Mean keluar dari kamarnya, tampak segar sehabis mandi.

"Morning kiss?" Mean mendekat, memeluk pinggang Plan menciumi leher Plan yang terlihat juga wangi strowberry.

2Wish In Your Area! Remake Oneshot+ MeanPlan 💙💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang