Remake from fanfiction.net milik akun @.Babu.Chanbaek 🙏
"Mean... cepatlah datang ish."
Seorang lelaki mungil bernama Plan tengah menunggu seseorang di keheningan malam, ia tengah menunggu kekasihnya karena tadi dia harus pergi kerumah Fluke untuk mengerjakan sesuatu project untuk minggu depan. Awalnya Fluke akan mengantar karena ini sudah tengah malam dan meminta Plan menginap saja, tapi Plan menolak karena tahu Fluke tengah sakit flu dan Mean pasti tengah menunggunya di rumah.
Dia ketakutan sangat ketakutan, disini sangat sepi dan gelap. Tidak ada kendaraan yang lewat satupun dan hanya ada rumah kosong di sebrang Plan menunggu, dia menyesal tidak menunggu di rumah Fluke.
Plan menggigit jarinya, masih mencoba menghubungi kekasihnya, "Apakah dia tertidur?" Bisiknya lirih masih menempelkan ponselnya di telinga.
Prakkk
"HHMMMMPHHHHH." Plan berteriak saat seseorang membekap mulutnya menggunakan kain, Plan memberontak ingin melepaskan. Dia terus berteriak meminta tolong tapi tak bisa dan Plan semakin melemah dan akhirnya dia jatuh tak sadarkan diri.
Orang itu menyeringai lalu memangku Plan mengabaikan ponsel Plan yang tergeletak begitu saja di jalan, ia berjalan menyebrang menuju rumah kosong itu.
Lelaki itu membaringkan Plan diatas ranjang, menatap paras yang tertidur itu, "Cantik sekali."
Lalu dia menyentuh kulit perut Plan yang terlihat dan menyibak memperlihatkan kemulusan tubuh yang tadi tersembunyi itu, dia langsung melumat habis puting Plan tidak sabaran tidak peduli pemiliknya tengah pingsan.
Beberapa menit lelaki itu menyudahinya, dia mengikat tangan Plan ke kepala ranjang, menutup mata itu menggunakan dasi hitam, sebelum itu dia juga sudah membuat Plan telanjang tanpa mengenakan sehelai kainpun.
Lelaki itu menjilat bibir bawahnya seolah didepannya ada makanan yang lezat. Dia menepuk pipi Plan lalu mengambil air botol mencipratkan di wajah itu sedikit banyak membuat Plan mengerang merasakan wajahnya basah.
Plan mengerjap-ngerjap merasa gelap karena ikatan dimatanya, "Lepaskan aku keparat!" Teriak Plan marah kembali begerak random, apalagi saat tahu dia sudah telanjang. Dia tahu kemana arah ini, dia akan di lecehkan. Dan Plan tidak ingin itu terjadi.
"Tidak.. tidakk jangan seperti ini... aku mohon. Aku hiks jangan lakukan ini padaku! Apapun jangan ini please!" Teriaknya marah lalu terisak mencoba menghilangkan rasa takutnya yang menyergap saat lelaki itu tidak menyahut.
Lelaki itu tidak peduli malah asyik membuka baju dan celananya sendiri, menelanjangi dirinya.
Plan yang mendengar suara resleting turun, "Ja-jangan please. Tolong kasihani aku hiks." Plan resah menggerakan tangan nya berusaha melepas ikatan itu.
Terlihat penis lelaki itu besar berurat, dan panjang mungkin bisa di katakan ukurannya 56 (hmm🌚) mampu menyodok Plan sampai puas. Lelaki asing itu mengocok penisnya lebih dahulu, agar semakin keras dan berdiri tegak melawan gravitasi, setelah dirasa sudah cukup, dia merangkak naik mendekat pada tubuh Plan yang tengah menggeliat-geliat.
Lelaki asing itu memegang dagu Plan meremasnya agar terbuka dan dia mengarahkan penisnya ke sana, memberikan dirinya sebuah blowjob.
"Hhhmmm hrggmmm." Plan menggeleng, air matanya merembes membasahi pipi dan kain penutup matanya. Lelaki asing itu memaju mundurkan penisnnya di dalam sana.
Plan ingin mengatup mengeratkan tapi malah membuat lelaki itu mendesah, rambut miliknya ditarik kuat membuat lelaki itu leluasa.
"Grhhh ahh." Lelaki itu mendesah mempercepatkan tempo tusukan disana tanpa tahu mata Plan sudah berbalik tinggal putih saja karena tusukan itu menyakiti tenggorokan nya dan membuatnya sulit bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Wish In Your Area! Remake Oneshot+ MeanPlan 💙💚
FanficWarn ! Maybe always 21+++++ 🌚🌚🌚 Maybe ok? 🤣