From fanfiction net. Milik akun @.sexybaekby 🙏
Ini singkat aja tapi lucu😄💙💚
Mean mengangkat kembali telfon ke-3 dari istrinya yang rewel sesaat setelah keluar dari salah satu toko pastry di Mall.
"Apalagi, sayang?"
"Suamiku, sepertinya aku jadi ingin makan Pizza..."
"Lho, bagaimana dengan kue-kue dan es krim yang sudah aku beli, sayang?"
Mean berhenti disembarang tempat dengan mulut sedikit terperangah dan tangan yang masih penuh dengan kantong plastik.
"Mm... Ya tidak masalah. Bawa saja pulang semuanya. Mungkin aku akan memakannya besok."
Diseberang sana, Plan memilin ujung bantal sofa yang berada di pangkuannya, meyakinkan diri sendiri jika perkataannya kali ini mungkin bisa dipegang.
"Yasudah, tunggu sebentar lagi ya istriku. Segera aku belikan."
"Jangan lupa tambahkan seporsi lasagna dan fussili saus marinara, ya."
A-apa?
Mean menelan keterkejutannya sendiri dipangkal tenggorokan, lalu menjawab permintaan istrinya dengan sigap.
"Iya, sayang. Kau tunggulah dengan sabar, ya."
"Terimakasih suamiku... Sampai bertemu dirumah."
Plan memberi gesture kecupan didepan handphonenya, lalu menutup sambungan telfon tersebut.
Sambil bersandar pada sofa dan melanjutkan menonton televisi, Plan mengelus lembut perutnya yang sudah semakin membesar. Kandungannya kini telah menginjak usia 6 bulan.
"Ini permintaanmu kan, nak... Mommy bisa apa selain hanya menuruti semua keinginan jagoan Mommy..."
Plan bergumam sendirian dengan senyum di bibirnya. Pemuda mungil bersurai kecoklatan itu menyelipkan sedikit rambutnya kebelakang telinga. 10 menit sebelum suaminya sampai dirumah, dia akan menyeduhkan kopi. Tapi sejenak Plan mengesampingkan itu semua dari rencananya.
Ia diam-diam membayangkan isi dari kantung belanjaan yang akan dibawa oleh Mean nanti. Ada roti, cake, es krim rasa tiramisu dan matcha, lalu pizza beserta 2 pinggan pasta... Aaahh... Semuanya adalah makanan favorit Plan, jika dia boleh berkata jujur. Mean sebenarnya sudah hapal dengan semua itu. Masa bodo. Plan pikir Mean tidak akan mempermasalahkannya.
Mungkin semua ini memang murni permintaan si jabang bayi. Dan Plan dengan senang hati "mengiyakan" lalu mengkomando sang suami untuk memenuhi apa saja yang calon anak mereka inginkan.
Plan hanya tidak ingin Mean jadi berpikir jika pola makanannya yang berubah drastis adalah bawaan hormonnya sendiri sebagai ibu hamil. Lebih tepatnya, Plan tidak ingin disalahkan.
Apalagi disangkut pautkan dengan bobot tubuhnya yang semakin lama semakin bertambah setiap hari, seperti yang sering dikeluhkan oleh mertua dan keluarga besarnya.
Plan bukan bertambah gendut. Dia hanya... Dia hanya seorang ibu hamil. Itu saja kata yang ingin Plan dengar dari orang-orang yang ia temui.
***
"Sayang, aku pulang..."
Klik. Begitulah bunyi sensor kunci otomatis yang menyala begitu Mean menutup pintu dibelakangnya.
Mean tersenyum lebar ketika istrinya yang gembul berlarian lucu menyambutnya didepan pintu.
Oh, tidak. Apa baru saja ia menyebut istrinya sendiri gembul? Mean meminta maaf untuk itu lalu terkekeh dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Wish In Your Area! Remake Oneshot+ MeanPlan 💙💚
Fiksi PenggemarWarn ! Maybe always 21+++++ 🌚🌚🌚 Maybe ok? 🤣