Remake from fanfiction.net milik akun @.kiok22 🙏
Summary : Plan Rathavit dan Mean Phiravich akhirnya menikah setelah mengungkapkan cinta secara mendadak di pesta pernikahan sepupunya. mereka menikah karena Mean yang terus saja merengek pada kakek nya.
~~~ HAPPY READING ~~~
.
.
.
Masih ingat dengan pasangan yang saling mengungkapkan perasaan mereka di pesta pernikahan sepupunya. Yups, siapa lagi kalau bukan Mean Phiravich beserta istri tercintanya Plan Rathavit. Tidak, maksudku phi Planravich. Marga Plan telah berganti menjadi Phiravich, setelah menikah 1 bulan lalu. Setelah ia mengungkapkan perasaan nya pada Plan, Mean terus merengek minta cepat di nikah kan dengan Plan. Dengan bermacam alasan yang ia lontarkan.
Kakek Phiravich kewalahan sendiri, menanggapi Mean yang setiap saat melihatnya pasti berkata 'kakek nikahkan aku dengan Plan, ya'. bahkan Mean tak kenal tempat mengatakannya. Kakek nya sedang makan malam, ia berbicara seperti itu. Kakek nya sedang, beristirahat ia berbicara seperti itu. Bahkan kakek sedang melakukan ritual di dalam kamar mandi pun ia sempat-sempat nya memohon pada kakeknya seperti itu. Sedangkan, kakeknya yang berada di dalam kamar mandi hanya menggeleng dan menghembuskan nafasnya kasar.
Kemarin, tepatnya 1 bulan lalu mereka mengucapkan janji suci mereka. Dimana, marga Plan berubah menjadi Phiravich. Cengiran lebar khas Mean Phiravich yang terlihat seperti orang idiot pun tak lepas dari wajah tampannya. Plan pun sama, tapi senyuman Plan tidak terlalu lebar seperti Mean Phiravich.
.
.
.
Sekarang Plan tengah berada di balkon kamarnya dengan Mean. Menikmati angin yang berhembus di malam hari. Plan sesekali memeluk dirinya sendiri mencari kehangatan, sudah 3 hari ia tidak bertemu dengan suami tampannya itu. Bukan karena apa, tapi di karenakan suami tampannya itu harus keluar kota mengikuti rapat dengan perusahaan yang menjalin hubungan kerja dengan perusahaannya.
Plan merindukannya, sangat. Setiap malam ia hanya bisa berdiri di balkon sambil menatap bintang dan bulan. Terkadang, ia akan bernyanyi bermaksud agar rindu kepada suaminya berkurang. Tapi, yang ada rindu itu semakin menjadi-jadi.
Plan terkekeh hambar, ketika ia mengingat wajah idiot suaminya yang sedang tersenyum. Ugh, Plan semakin merindukannya. Plan kembali menatap bintang, tapi fokusnya buyar ketika ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk.
Plan mengambil ponselnya yang berada di saku celana pendek selututnya. Senyum di wajahnya langsung muncul ketika melihat nama pemanggil.
'MP sayang'
Tanpa menunggu lama lagi, Plan langsung mengangkat panggilan itu dan menempelkan ditelinganya.
"halo"
"hai, sayang, sedang apa?" ucap suara dari dalam telepon. Senyum Plan semakin lebar ketika panggilan itu menyapa telinganya.
"sedang melihat bintang" jawab Plan.
"tidak merindukanku, eum?"
"tentu saja, aku merindukanmu. Kapan kau pulang?" Plan sedikit mengerucutkan bibirnya, mendapati suaminya yang tidak peka sama perasaan rindunya itu. Suara dari dalam telepon terkekeh, mendengar suara merajuk Plan.
"jika aku pulang, kau akan memberiku apa?" Mean sedikit mengMeena.
"apapun, jika untuk suamiku~" nada bicara Plan terdengar sangat berbinar. Terdengar hanya gumaman yang di jawab Mean. Membuat Plan kembali mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2Wish In Your Area! Remake Oneshot+ MeanPlan 💙💚
FanficWarn ! Maybe always 21+++++ 🌚🌚🌚 Maybe ok? 🤣