5. kemenangan 🏅

17 1 0
                                    

Kekalahan memang pait, namun hal itu membuat kita KUAT

————–—–—

Penutupan

Rasanya matahari tepat menyingsing di atas kepala, hingga membuat puluhan piala tampak berkilau karenanya.

Ratusan peserta menunggu akan hasil yang terbaik. Berbaris rapi sambil merapal sebuah kemenangan di tangan. Berharap kemenangan bukanlah sekedar angan.

Pemimpin upacara menyatakan bahwa acara ini selesai sampai disini, dan keputusan dewan juri tak dapat diganggu gugat. Apapun yang terjadi, semua harus di terima dengan ikhlas hati.

Pengumuman kemenangan

"Apapun hasilnya, jadikan semua ini sebuah pengalaman yang tak akan kalian lupakan. Menang ataupun kalah, kita semua tetap harus menerima. Kalah bukan berarti kita selesai sampai disini. Menang bukan berarti kita puas sampai disini. Kita harus tetap berjuang bagaimanapun keadaannya nanti. PAHAM ! "

Tegas Kak Raka, ia adalah sosok di balik perjuangan Tim pramuka untuk membuktikan kepada sekolah bahwa tidak ada hal yang mustahil. Semua hal pasti bisa dilakukan asal berusaha sekuat tenaga, berdoa tanpa putus dan terus optimis untuk hasil yang terbaik.

Syifa hanya terduduk lesu sambil terus berdoa. Namun Syifa yakin, kemenangan akan ia raih. Disana piala berjejer menunggu sang pemenang, kemenangan yang mutlak.

Seorang MC memegang microfont di tangan, bersiap mengumumkan siapa sang juara. Dengan lantang ia mengumumkan satu per satu nama pemenang. Hingga pada akhirnya —

" JUARA 2 BIDANG LOMBA CEPAT TANGKAP PRAMUKA PUTRI DIRAIH OLEH —— SMAS BAKTI 1 SOLO ! "

" HAH ? SUMPAH ? "

Tiba tiba seseorang menarik tangan Syifa dengan paksa. Sadar dan tak sadar Syifa rasanya seperti mimpi di siang bolong.

Juara ? Yakin ?

Lalu Syifa terbangun dari lamunanya, dengan piala yang tertopang di tangan . Piala kemenangan yang selalu ia harapkan.

Yang aku takutkan sekarang hanya satu ! Yaitu terbangun dari mimpi !

🌲🌲🌲

Papa

Pa, Syifa udah pulang dari kemah
Bisa jemput kan pa ?

Kamu pulang naik ojek aja, kalau nggak bawa uang bayar di rumah.

Tapi, Syifa bawa banyak barang

Naik taksi !

Iya pa, yaudah

Lalu Syifa mengurungkan niat untuk pulang ke rumah, rasanya malas. Ia mundur dari keramaian dan mencari tempat yang ia rasa aman.

Jujur saja, ia sangat lelah dengan kegiatan selama 3 hari ini. Tapi ia juga ingin menunjukkan hasil jerih payahnya sampai mendapat piala di tangan.

Syifa duduk tepat di kursi dekat pohon, lumayan aman walaupun beberapa orang masih lalu lalang. Mungkin menunggu jemputan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE ARGUMEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang