Apa rasanya punya teman yang menyenangkan? Seru kan :)
Kita punya tujuan yang sama dan impian yang sama (. ❛ ᴗ ❛.) Selagi masih di kelilingi oleh orang baik, tetaplah semangat dan jangan menyerah( ╹▽╹ )
Sudah sejauh ini melangkah jangan nyerah apal...
Pagi ini, setelah selesai sholat Subuh. Ana duduk di depan saung, tempat nya gelap, dan hanya di terangi dengan cahaya yg di dekat pagar, Di depan ku Hanya ada batasan pagar, yg di sebelah nya sebuah kebun. Ana duduk di situ, masih terbayang dengan kejadian yg semalaman, Ana tidak percaya harus Sampai seperti ini:'). Tiba² saja ada yg menepuk punggung ku, tepukan itu membangunkan ku dari lamunan yg terus menghantuiku. Kulihat kebelakang ternyata adalah Azuka.
"Kenapa, Rah?" Ucap nya
" Ngg, ngga papa kok"
" Masih mikirin yg semalem ya? Sama kok ana juga gitu" ucapnya lagi.
Ana hanya terdiam kembali.
"Eh, tau ngg Rah, tadi kan ana ketemu sama Ustadzh Nisaa tauu" Kata nya sembari menghibur ku
"Tadi juga ana udh setoran sama Ustadzh Nisa" Ucapnya lagi.
"Ana juga setoran kalii setiap hari... Sama Ustadzh" Jawab ku
" Hahah" yg diajak ngobrol malah ketawa
"Terus juga tadi kan pas jam 2 ana di bangunkan sama Ustadz Nisa, hehhe" Kata ku
"Tadi ana Salim ke Ustadzh dong" kata Azuka yg tidak mau kalah dariku
" Semalem, ana liat bintang sama Ustadzh, di atas tuh" Ucap ku
"Ana juga liat kalii"
" Kemaren malem juga kan kita ngumpul di saung.. ngomongin tentang...." Kata Azuka
"Tentang apa hayoo?" Kata ku penasaran, walau sebenarnya ana sudah tahu bicara apa
"Tentang... Emm..."
"Lama amat mikir nya" kata ku sembari tertawa
"Tentang jodoh" ucap nya to the point
"Buahhahahaha"
Walaupun ini hanya sebuah khayalan yg diciptakan kami setelah Ustadzh pergi, masih saja ada rasa rindu yg terus menghantui di setiap Santri² di sini, apalagi sama ana takhosus paling dirindukan kali yaa...
"Udah ah, jangan ngomong itu muluu, ganti topik yg lainnn" usul ku
"Jadi kangen ya" Ucap nya
"Padahal baru juga sehari tanpa Ustadzh, udh kangen"
"Jadi keinget liat bintang pas kemarin, kemarin,kemarin nya lagi, heheh"
"Hahaha"
"Udah setoran, Rah?"
"Belum, kan tadi anti Dateng ke ana, padahal tadi mau ngafalin"
"OOO, iya Afwan ya"
"Iya, yaudah ana mau setoran dulu sama Ustadzh, Anti piket duluan aja Sana.. Ntar ketua piket kita marah lagi, haha"
"Ntar aja lah, nunggu yg lain selesai setoran, baru ntar piket, btw ntar mau setoran sama sapa?" Ucap nya
"Eh, ayoo cepetttt Jan lama² keburu kesiangan nihh"
"Iyaya, dah Yee mau setorann, Jan ngobrol sendiri sama tuh tiang" kata ku
"Hehe" yg dikasih tau malah ketawa.
'Seandainyaa.. Ustadzh masih disini, pasti akan seru... Ko Jadi kangen Ustadzah ya?¿ Udah ah, yg penting harus ikhlas, insyaallah terbiasa, ana harus tetap semangat!!!!'
Hayyy!! Maapken author baru bisa bikin cerita nya sekarang( ╹▽╹ )
Terima kasih udah baca Jan lupaa kasih Vote vote vote vote vote vote, sebanyak-banyaknya. Maaf kalo cerita nya masih pendek...
Syukron....💕 Salam untuk readers kuuuu(人*´∀｀)｡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
