kabar

18 8 1
                                    


"Silahkan.. ayooo yg mau setoran, masih bisa nihh sebelum nanti maghrib" Ucap seorang Ustadz.

Semua nya masih sibuk dengan hafalan nya masing² kecuali yg sudah selesai. Dia bisa menunggu teman² yg lain.

"Ustadz.." panggil Salamah.

"Kenapa?" Jawab Ustadz

"Ntar, ana mau pindah sekolah" Ucap Salamah

"Kemana? itu kemauan kamu sendiri? Atau orang tua?" Tanya Ustadz

"Ngg tau dimana tempat nya tadz, tapi ini di suruh Umi sama Abi ana." Ucapnya sedih

"Oo.. begituuu, ya sudah tidak apa-apa"

"Salamah, mau pindah kemana" Tanya Kalil

"Adaa ajaaa, hihi"

"Ya sudah  yu, kita akhiri dengan doa penutup kafaratul majlis" Ajak Ustadz

"Subhanaka allahumma wa bihamdika asyhadu allaha Illa anta astaghfiruka wa atuubu ila'ik"

"Ustadz, pulang duluan ya.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab kami semua

"Eh, ana duluan yaa" Ucap ku

"Ana juga" kata yg lain

Mungkin sebagian masih ada yg ingin berada di saung.

Ana berjalan menuju ke asrama dengan terburu buru, Karna sebentar lagi akan adzan Maghrib, pintu asrama di tutup tidak boleh dibuka sampai nanti pembiasaan kecuali, ada perlu.

"Nai, mau ngg?" Ucap ku sembari menawarkan makanan.

"Boleh, tapi ntar dulu. Ana juga mau ngambil makanan yg ada di bawah kasur" Kata Nailah

"Makasih, eh Nai udah wudhu belum? "

"Ana udah"

"Ana blm, udah dulu ya, ntar keburu azan"

"Iya"

Ana membawa sebuah tas yg berisi buku² dan tas itu akan di taruh di lorong.
Kemudian mengambil air wudhu untuk sholat Maghrib.

'Walaupun nanti memang benar kalau Salamah pindah sekolah, itu tidak apa² bagiku, Insyaallah jika ada masa nya kita bertemu kembali;)



Vote, vote,vote,vote,vote,vote!!!

Vote, vote,vote,vote,vote,vote!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ketika Dua Belas Impian Bersatu (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang