Chapter 2

390 46 22
                                    

Mitsuki terbangun saat tengah malam karena mendengar suara nangis bayi yang ada di kamar orang tuanya. Mitsuki beranjak dari tempat tidur menuju kamar orangtuanya. Membuka sedikit pintunya dan Mitsuki melihat mereka yang sedang menenangkan Iori. Tak lama kemudian, Iori pun berhenti menangis dan tidur. Mereka pun menghela napas lega. Mereka tak sengaja melihat Mitsuki yang berada di pintu kamarnya mengintip.

"Ah, Mitsuki. Kamu terbangun ya. Maaf ya" ucap ibunya sambil memberi isyarat ke Mitsuki agar masuk. Mitsuki pun masuk.

"Ayah dan Ibu nampak kelelahan. Susah ya mengurus anak bayi?" tanya Mitsuki

"Hehe... ya begitulah" ucap ayahnya. Ibunya pun mengangguk menyetujui

"Ah, Mitsuki mau sesuatu?" tanya Ibunya

"Ah, enggak kok Ibu. Aku mau liat Iori aja" Mitsuki naik ke tempat tidur dan memperhatikan Iori bayi yang sedang tertidur itu. "Uhh gemas sekali. Pengen kucubit pipi chubby nya" ucap Mitsuki gemas

"Ahaha... sepertinya kamu gemas sekali" kata ayahnya sambil mengusap kepala Mitsuki.

"Mitsuki sayang sama Iori ya?" tanya ibunya

Mitsuki mengangguk semangat "Sayang banget"

"Kalau begitu, Mitsuki mau berjanji pada ayah dan ibu?"

Mitsuki bingung "Janji apa?" tanya Mitsuki

"Tugas seorang kakak itu menjaga adiknya. Mitsu mau kan menjaga Iori dengan baik?" tanya ibunya sambil menatap Mitsuki.

Mitsuki pun mengangguk semangat lagi "Aku janji. Akan menjaga Iori" Mitsuki tersenyum.

"Makasih ya Mitsuki" orang tuanya ikut tersenyum

"Yosh, ayah antar kamu kembali ke kamar ya" Mitsuki mengangguk. Mereka pun pergi ke kamar Mitsuki

.
.
.

Pagi harinya Mitsuki terbangun saat ayahnya menbangunkannya. Mitsuki beranjak dari tempat tidur untuk mandi, dibantu ayahnya. Dan pakai baju yang sudah dipilih ayahnya. Setelah selesai, mereka pergi ke ruang makan, disana sudah ada ibunya yang sudah duduk di meja makan dan Iori yang berada di kereta dorongnya sedang tertidur.

"Kamu yakin aku tinggal kerja? Tidak kerepotan?" tanya sang ayah

"Gapapa kok. Tenang aja" ucap sang ibu sambil tersenyum

"Tapi kamu pucat loh" ucap sang ayah khawatir

"Hehe... tenang aja. Ada Mitsuki yang membantu kok nanti, iya kan, Mitsu" ucap sang ibu sambil melirik Mitsuki

Mitsuki mengangguk. "Ayah jangan khawatir"

Sang ayah terdiam sejenak, tapi akhirnya menyetujui. Sarapan mereka pun dilanjutkan. Tak lama kemudian mereka selesai sarapan dan sang ayah pun berangkat kerja.

"Aku pergi kerja dulu. Ittekimasu."

"Itterashai" jawab ibu dan anak itu kompak sambil melambaikan tangan.

"Ibu istirahat saja, wajah ibu pucat" ucap Mitsuki khawatir

"Yaudah, ibu ke kamar sama Iori ya" ucap ibunya sambil tersenyum lemah. Mitsuki mengangguk. Ibunya melangkah menuju kamar tapi tiba tiba ia jatuh pingsan. Mitsuki pun kaget

"Ibu?!" ucap Mitsuki panik. "Bagaimana ini? Ayah sudah berangkat kerja." Mitsuki berusaha berpikir jernih. "Lebih baik aku membawa ibu ke kamar saja, biar ibu beristirahat"

Mitsuki menggendong ibunya ke kamar. Meskipun terlihat seperti menyeret karena tubuh Mitsuki yang kecil. Setelah selesai memindahkan ibunya ke tempat tidur, Mitsuki pergi mengambil kotak P3K untuk mengambil obat yang biasa ibunya minum dan segelas air putih. Setelah selesai dengan pekerjaannya, Mitsuki mendengar suara Iori menangis. Mitsuki berusaha menenangkan Iori, tapi nihil

"Apa mungkin Iori lapar?" tanyanya pada diri sendiri "Kalau tidak salah, ibu menyimpan susu adik di kulkas" Mitsuki bergegas ke kulkas. Dan benar saja, ada beberapa botol susu bayi disana. "Ayah bilang kalau susu bayi ada dikulkas, harus dihangatkan." Mitsuki mengambil mangkuk dan meletakan botol susunya. Setelah itu mangkuknya diisi air panas yang ada di termos untuk menghangatkan susunya. Setelah dirasa sudah hangat, Mitsuki kembali dan memberikan susunya ke Iori. Iori meminum susu itu sangat lahap

"Ternyata benar Iori lapar" ucap Mitsuki tersenyum. Ia pun mengelus pipi chubby Iori dengan lembut. "Ahhh pengen kucubit. Tapi nanti nangis lagi" ucap Mitsuki kecewa. Susunya Iori pun sudah habis. Mitsuki meletakkan botolnya dimeja dan melihat Iori lagi. Iori pun mulai tertidur lagi. Mitsuki tersenyum.

"Liat Iori aku jadi mengantuk" Mitsuki menguap. Dan ia mengambil posisi tidur di sofa dan tenggelam dalam mimpinya.

 Dan ia mengambil posisi tidur di sofa dan tenggelam dalam mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TO BE CONTINUE

Halo aku kembali bawa chapter 2 /run

Book ini cuma pelampiasan aku jika ide the voice of manor lagi ilang :v dan hari ini book ini yang idenya lancar mangkanya kerjain yang ini dulu /digebuk reader

Ku hanya ingin berbagi asupan ke kalian yang penyuka Izumi kyodai seperti saya hehe...

Dah ah segini dulu. Maaf pendek yak 😢. Makasih yang udah baca, vote dan komen

See you next chapter

MizuYuzuru

Izumi BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang