Chapter 8

327 37 51
                                    

Catatan Umur

Iori : 5 tahun
Mitsuki : 9 tahun
Nanase Twins : 6 tahun

Sore hari yang cukup dingin, Izumi kyodai yang berada di depan pintu rumah melihat kedua orang tuanya.

"Ibu dan Ayah mau pergi?" Tanya Iori yang melihat orang tua nya memasukan koper ke dalam mobil.

"Maaf ya, nak. Ayah harus mengunjungi acara klien bersama ibu di luar kota. Lusa kami pulang kok" ucap Hayato sambil mengusap kepala Iori. Iori menatap ayahnya sedih

Hikari mendekat ke Izumi kyodai dan memeluk mereka. Izumi kyodai membalas pelukan itu. Tak lama kemudian, Hikari melepas pelukan itu dan mencium kening izumi kyodai bergantian

"Mitsu, tolong jaga rumah dan adikmu ya. Kalau ada apa apa, kasih tau ke Nanase-san saja. Ibu sudah meminta Nanase san untuk menjaga kalian" ucap Hikari memberi nasehat. Mitsuki mengangguk mengerti.

"Kita berangkat ya" ucap orang tua Izumi kyodai sambil melambaikan tangan dan dibalas Izumi kyodai. Tuan dan Nyonya Izumi masuk ke mobil. Dan mobilnya memulai perjalanannya. Izumi kyodai terdiam melihat kepergian orang tuanya.

"Iori, ayo masuk. Udara semakin dingin" ucap Mitsuki. Tapi Iori tetap diam. "Iori?" Panggil Mitsuki

"Nii-chan" panggil Iori lirih. "Kepala Iori sakit" ucapnya lemah

"Eh?" Mitsuki melihat Iori yang agak pucat. "Yaudah kita kedalam ya" Mitsuki menggendong Iori dan membawanya masuk. Tak lupa mengkunci pintu dulu baru ke kamar. Mitsuki menidurkan Iori pelan. Dan Memeriksa suhu tubuh Iori dengan meletakkan kening Mitsuki ke kening Iori. "Hangat" batin Mitsuki. "Iori udah pusing dari kapan?" Tanya Mitsuki

"Tadi pagi" ucap Iori lemah "Tapi Iori tahan, karena gak mau Ibu dan Ayah khawatir" lanjutnya.

Mitsuki melihat Iori dengan tatapan khawatir. Iori yang melihat kakaknya khawatir pun menangis

"Gomen, nii-chan, hiks" ucap Iori

Mitsuki yang melihat Iori nangis pun kelabakan. "Iori, jangan menangis ya" ucap Mitsuki lembut, tak lupa dengan senyumannya. "Nii-chan buatin bubur ya. Tapi karena di rumah cuma ada kita, dan ibu sering bilang jangan memasak kalau tidak ada yang mengawasi, Nii-chan ke rumah Nanase-san dulu ya untuk menjadi pengawas Nii-chan saat memasak" ucap Mitsuki

"Un" Iori mengangguk lemah. Mitsuki pun tersenyum, dan meninggalkan Iori untuk pergi ke rumah Nanase. Mitsuki memencet bel rumah tersebut dan seseorang membuka pintu, menampilkan seorang anak berambut pink pucat

"Izumi Mitsuki" panggil Tenn

"Ah, Tenn. Ibumu ada?" Tanya Mitsuki

"Ada. Ayo masuk" Tenn mempersilahkan Mitsuki masuk dan mengantar Mitsuki ke ruang keluarga, sudah ada Nanami dan Riku yang sedang menggambar.

"Eh, Mitsuki-kun?" Ucap Nanami kaget

"Maaf Nanase-san. Bisakah Nanase-san kerumahku sebentar?" Tanya Mitsuki

"Eh? Kenapa memangnya Mitsuki-kun?" Tanya Nanami

"Aku ingin membuat bubur agar Iori bisa minum obat" Nanami semakin bingung "Iori demam"

"Ehh?" Nanami terkejut. "Yasudah. Aku ingin melihat keadaan Iori-kun" ucap Nanami " Tenn, jaga Riku sebentar ya" Nanami pergi bersama Mitsuki. Sampai di rumah langsung pergi ke kamar Izumi kyodai. Nanami memeriksa suhu tubuh Iori. "Panas" ucap Nanami

"Eh?" Mitsuki pun kembali menempelkan keningnya ke kening adiknya "Makin panas?" Pekik Mitsuki

"Tenanglah, Mitsuki-kun. Apakah ada termometer?" Tanya Nanami

Izumi BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang