Chapter 9

298 37 25
                                    

Catatan Umur

Iori : 5 tahun
Mitsuki : 9 tahun
Nanase Twins : 6 tahun

Tengah malam Mitsuki terbangun. Ia memperhatikan Iori yang sedang tidur.

"Wajahnya tidak pucat lagi" batin Mitsuki

Mitsuki mengambil posisi duduk. Tapi ia merasakan dunia seperti berputar

"Ugh, kepalaku pusing" batinnya lagi "Apa perasaanku saja atau memang badanmu panas?" Gumamnya

Ia memeriksa suhu tubuhnya menggunakan termometer yang ada di meja kecil, yang berada di kotak p3k. Setelah 3 menit, hasilnya keluar

"38.5°C. Gawat, sepertinya aku tertular Iori" gumam Mitsuki. "Sebaiknya aku pindah kamar, Iori keadaannya baru membaik, aku tidak mau dia sakit lagi"

Mitsuki keluar dari kamar dengan mengendap endap agar Iori tidak terusik tidurnya. Ia akan tidur di kamar orang tuanya. Akhirnya Mitsuki berhasil keluar dari kamarnya. Ia jalan perlahan ke kamar orang tuanya karena pusing yang melandanya. Ia pun berhasil sampai ke kamar orang tuanya, menuju tempat tidur. Ia pun langsung tertidur.

Besoknya

Matahari sudah menyapa bumi hari ini. Ingin membangunkan seseorang yang masih tidur di kamar itu. Karena merasa terusik, Iori pun terbangun. Iori yang masih setengah sadar mengucek matanya untuk fokus. Ia menyadari kalau kakaknya yang kemarin tidur disampingnya tidak ada.

"Apa nii-chan membuat sarapan ya?" Batin Iori

Iori pun beranjak dari tempat tidur, menuju dapur. Berharap kakaknya ada disana. Tapi nihil, dapurnya kosong. Tidak ada sosok kakaknya disana. Ia pun mencari di seluruh tempat di rumah itu tapi nihil juga.

"Kamar ayah dan Ibu belum ku periksa" batinnya

Ia pun pergi ke kamar orangtuanya untuk memeriksa apakah Mitsuki ada disana. Ia bernapas lega karena kakaknya ada disana

"Tapi kenapa Nii-chan malah tidur disini?" Batinnya lagi

Ia pun menghampiri Mitsuki untuk membangunkannya. Saat ia menyentuh pipi Mitsuki, ada hawa panas disana

"Eh? Kok pipi Nii-chan panas?" Gumam Iori. Mitsuki yang terusik karena ada yang menyentuk pipinya pun terbangun. Melihat adiknya, Iori sudah ada disana

"Ohayou, Iori" sapa Mitsuki lemah

Iori yang terkejut karena kakaknya bangun pun panik "O-ohayou, Nii-chan" sapanya gugup

"Maaf, Nii-chan kesiangan. Iori lapar ya?" Ucap Mitsuki sambil mengambil posisi duduk, tapi kepalanya sangat pusing "Ugh" rintihnya

Iori yang melihat kakaknya kesakitan tambah panik

"Nii-chan gapapa?" Tanya Iori panik

"Ah gapapa kok Iori. Ayo kita ke dapur" ucap Mitsuki sambil beranjak dari kasur. Iori langsung memegang lengan Mitsuki karena tadi Mitsuki hampir terjatuh

"Biar kubantu, Nii-chan" Iori menuntun Mitsuki keluar dari kamar menuju ruang keluarga. Mereka duduk di sofa. "Bagaiman ini? Nii-chan pucat" batin Iori "Nii-chan yakin gapapa?" Tanya Iori lagi. Mitsuki mengangguk sebagai jawaban. Iori beranjak dari sofa menuju pintu keluar

"Mau kemana, Iori?" Tanya Mitsuki pelan tapi masih terdengar Iori

"Mau ke rumah Nanase-san dulu, Nii-chan" ucap Iori.

Iori pun pergi ke rumah Nanase. Dipencetlah bel pintu rumah itu. Tak lama keluar seorang wanita, yaitu Nanami.

"Eh, Iori-kun. Bagaimana keadaanmu?" Tanya Nanami sambil jongkok menyamai tinggi Iori

"Nanase-san. Nii-chan sakit" ucap Iori hampir menangis.

"Eh?" Nanami terkejut. "Kalau begitu kita liat keadaannya" ucap Nanami "Tenn, ibu kerumah Izumi sebentar ya" ucap Nanami agak keras

"Iya bu, hati hati" balas Tenn

Mereka pun bergegas kembali ke kediaman Izumi. Sampai di ruang tamu, Nanami menempelkan telapak tangannya ke pipi Mitsuki

"Sepertinya Mitsuki kun tertular flu nya Iori kun" ucap Nanami begitu selesai memeriksa suhu. Mitsuki mengangguk menyetujui. "Obat demamnya Iori-kun masih ada kan? Mitsuki kun minum obat itu saja" ucap Nanami

"Baiklah" ujar Mitsuki

"Kalian belum sarapan kan? Aku buatkan bubur dulu ya" ucap Nanami, Izumi kyodai mengangguk mempersilahkan Nanami untuk menggunakan dapur. Nanami pun beranjak dari sana.

Iori duduk disamping Mitsuki yang terus memijat pelipisnya. Iori sangat khawatir. Kakaknya sakit karena menjaga Iori yang sakit kemarin. Iori merasa bersalah, ia ingin menangis. Mitsuki yang melihatnya hampir menangis mengambil tangan Iori dan mengusapnya lembut. Iori terkejut karena tangan panasnya Mitsuki menyentuh tangannya. Iori bisa melihat senyum kakaknya yang menenangkan

"Jangan khawatirnya, nanti Nii-chan juga sembuh. Iori enggak usah merasa bersalah karena Iori buat Nii-chan sakit. Nii-chan hanya ingin menjaga adiknya yang sakit" ucap Mitsuki "Nii-chan jadi sakit karena kecerobohan Nii-chan yang tidak bisa menjaga kesehatan diri sendiri. Jadi, jangan sedih lagi ya" lanjut Mitsuki sambil mengusap kepala Iori lembut

Iori melihat Mitsuki lekat. Tidak ada kebohongan dibalik ucapan kakaknya. Iori pun memeluk Mitsuki erat. "Arigatou, nii-chan" gumamnya. Mitsuki mengusap punggung sang adik.

Mereka melepas pelukannya begitu melihat Nanami membawa nampan berisi 2 mangkuk bubur dan air putih

"Yosh, kalian sarapan dulu ya. Habis itu minum obat dan istirahat. Nanti siang aku akan kesini lagi untuk mengecek keadaan kalian" ucap Nanami

"Arigatou, Nanase-san" ucap mereka berdua. Nanami pun pamit pulang

Izumi kyodai makan bubur buatan Nanami dengan lahap. Setelah selesai, mereka meletakkan mangkuk di meja depan mereka.

"Nii-chan. Kita minum obat di kamar saja" ajak Iori. Mitsuki pun mengangguk. Mereka pun beranjak ke kamar mereka. Mitsuki membantu meminumkan obat ke Iori. Setelah itu, minum obat untuk dirinya sendiri. Setelah itu mereka pun tidur dengan Iori yang memeluk Mitsuki.

 Setelah itu mereka pun tidur dengan Iori yang memeluk Mitsuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TO BE CONTINUE

Yahoo~ Mizu desu. Membawa new chapter IB

Ini kelanjutan chapter kemaren ya gais
Gimana klo mitsu yang sakit wkwkwk /plak

Uh gemasnya gak nahan selama ngetik ini 😍

Yasudah sampai disini saja ocehan gajeku

See you next chapter

MizuYuzuru

Izumi BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang