Catatan umur :
Iori : 2 tahun
Mitsuki : 6 tahun
Saat ini ibunya Mitsuki berada di dapur untuk membuat sesuatu. Saat sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan, Mitsuki datang menggandeng tangan Iori.
"Mau buat apa Bu?" tanya Mitsuki. Mitsuki mengambil kursi untuk berdiri karena meja dapur cukup tinggi. Sedangkan Iori, ibunya menggendong Iori agar Iori bisa melihat dengan jelas.
"Oh, ibu lagi bikin cookies coklat. Lagi dicetak." Ibunya memperhatikan Mitsuki yang menatap adonan tipis itu dengan berbinar binar. "Mitsuki bisa bantu cetak kuenya?" tanya Ibunya
"Eh? boleh?" tanya Mitsuki menatap ibunya.
"Tentu, kenapa tidak? Sekalian Mitsuki bisa belajar kan?" ucap ibunya sambil tersenyum. Mitsuki langsung senang begitu mendapat persetujuan dari ibunya.
Ibunya mengajari Mitsuki cara mencetak kuenya sambil menggendong Iori. Mitsuki memperhatikan ibunya dengan serius.
"Mitsuki paham?" tanya ibunya yang dibalas anggukan oleh Mitsuki. Ibunya melihat Iori yang sudah mulai menguap. "Ah, Iori sudah mengantuk ya? Mau susu?" tanya Ibunya
"Mau" ucap Iori sambil mengangguk.
"Kalau begitu, ibu mau menidurkan Iori dulu ya, Mitsuki" ucap Ibunya
"Bai bai, Nii-chan" Iori melambaikan tangannya
"Bai bai Iori" Mitsuki pun membalasnya.
Mitsuki pun mulai mencetak cookiesnya. Awalnya dia cukup kesulitan, cetakannya tidak serapih ibunya. Tapi lama lama cetakannya cukup rapih. Setelah semua sudah tercetak, Mitsuki bingung apa yang harus dilakukan. Saat sedang memikirkannya, Mitsuki nelihat choco chips dan coklat leleh disampingnya.
"Apa mau membuat cookies bentuk kelinci ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Saat sedang asik sendiri dengan pikirannya, tiba tiba ibunya muncul
"Sudah selesai mencetaknya?" tanya Ibunya. Mitsuki pun kaget
"Ibu, bikin kaget saja" ucap Mitsuki sambil ngelus dada.
"Ahaha... maaf ya" ucap ibu tertawa gugup.
"Sudah kok, tapi coklat itu buat apa bu?" tanya Mitsuki sambil menunjuk choco chips dan coklat leleh disampingnya.
"Oh, ibu ingin bikin cookies bentuk kelinci. Nah choco chipnya buat mata dan coklat lelehnya buat hiasannya" jelas ibunya
"Aku mau bantu menghiasnya, bu" ucap Mitsuki
"Yaudah, perhatikan ibu ya."
Mitsuki mengangguk dan mulai memperhatikan cara ibunya menghias cookies tersebut. Setelah mengerti, Mitsuki mencoba melakukannya, tapi ternyata diluar dugaan, ini cukup sulit
"Huwaa, kenapa sulit sekali menghias cookiesnya" ucap Mitsuki sambil melihat hasilnya yang berantakan, ia pun kecewa.
Tiba-tiba ibunya memasukan jari telunjuknya ke mulutnya Mitsuki. Ia pun kaget
"Ehh.." Mitsuki mulai merasakan rasa manis dari coklat leleh. "Ibu jahil ih" gerutu Mitsuki
"Ahaha.. maaf deh." Ibunya mengusap kepala Mitsuki "Katanya coklat bisa membuat tenang, mangkanya ibu colek coklat ini trus kasih ke Mitsu." ucapnya sambil tersenyum "Menghias kue memang tidak mudah, Mitsuki, karena kamu belum terbiasa, tapi jika sudah terbiasa, akan mudah kok." ibunya mengecup kening Mitsuki "Itu tandanya Mitsuki perlu banyak belajar."
"Kalau begitu, Mitsu akan belajar menghias kuenya agar kuenya menjadi cantik" ucap Mitsuki semangat
"Waahh, Ibu suka dengan semangatmu" Ibunya mengacungkan jempol didepan Mitsuki. Mereka pun melanjutkan pekerjaan menghias kuenya. Setelah selesai, cookiesnya siap di oven. Setelah matang, cookies dikeluarkan dan mereka melihat hasilnya.
"Baunya enak, Ibu." ucap Mitsuki sambil mencium aroma.
"Kita biarkan dingin dulu, baru dimasukin ke toples." kata Ibunya
"Oke bu"
Setelah dingin, cookiesnya disimpan ke toples. Mereka membawa cookies itu ke ruang keluarga untuk cemilan. Dan mereka mencoba
"Enak bu" ucap Mitsuki sambil tersenyum
"Makasih sayang." ucap ibunya juga tersenyum.
"Aku mau juga." Muncul suara di belakang mereka. Ibu-anak itu menoleh, dan menemukan Iori yang sudah bangun.
"Sini, Iori" ajak Mitsuki. Iori menurut, dan Iori duduk dipangkuan Mitsuki. Mitsuki menyuapi cookies itu ke mulut Iori.
"Enaakk." ucap Iori senang. Mereka gemas karena Iori.
"Bu, boleh kucubit pipinya Iori?" tanya Mitsuki
"Ahh Mitsu, padahal Ibu sedang menahan diri" ucap Ibunya
Mitsuki dan Ibunya pun memeluk Iori erat
"Ahhh gemas" ucap mereka.
Hari ini pun berakhir dengan Mitsuki dan Ibunya yang memeluk Iori dan Iori yang tersenyum.
TO BE CONTINUEHallo, minna. Genki? /plak
Akhiri malam hari ini dengan yang manis /digebukYa, Mizu membawakan chapter 4 book ini. Berawal dari rabbitube Mitsuki jadilah chap ini hehehe /run
Buat yang nunggu The Voice of Manor, sabar ya. Akan kuusahakan update besok.
Dahlah sampe disini saja author notenyaSee you next chapter
MizuYuzuru
KAMU SEDANG MEMBACA
Izumi Brothers
Kort verhaalBerisi kisah kisah manis antara Izumi Mitsuki dan Izumi Iori Note: Karakter IDOLiSH7 bukan punya saya, tapi punya Tanemura Arina-sensei. Saya hanya meminjam Begitupun semua fanart yang saya tampilkan di book ini. Semuanya bukan milik saya, tapi mili...