Chapter 3

345 48 22
                                    

Catatan umur:

Iori         : 1 tahun
Mitsuki : 5 tahun

Ibunya Mitsuki sedang bersiap siap untuk pergi belanja ke supermarket dekat rumahnya. Setelah selesai persiapan, ibunya Mitsuki memanggil. "Mitsuki, ibu pergi belanja sebentar ya. Tolong jaga Iori" ucap ibunya Mitsuki sedikit keras

Mitsuki yang mendengar ibunya pun menyahut. "Iya. Hati hati ya, Bu." ucap Mitsuki sedikit keras juga. Ia oun mendengar suara pintu tertutup pertanda ibunya sudah pergi.

Saat ini Mitsuki dan Iori sedang main bersama menyusun lego block. Mitsuki menyusun lego block tersebut menjadi mobil mobilan sedangkan Iori memainkan mobil mobilan itu. Tapi tak lama kemudian, Iori mulai mengantuk. Mitsuki yang menyadari itu bermaksud membawa Iori ke kamar, tapi sebelum itu Mitsuki membuatkan susu untuk Iori terlebih dahulu.

"Iori tunggu disini sebentar ya. Nii-chan mau bikin susu dulu" Ucap Mitsuki sambil mengelus kepala Iori. Setelah itu Mitsuki pergi ke dapur meninggalkan Iori.

Iori yang menyadari kakaknya tidak ada bermaksud menyusul. Ia berdiri, dan jalan perlahan. Tapi baru beberapa langkah, Iori terjatuh dengan wajahnya mengenai lantai. Iori pun langsung menangis.

Mitsuki yang mendengar Iori menangis pun kaget. Saat ia sedang menuang air panas yang ada di termos ke botol susu Iori, tak sengaja air panasnya kena tangan Mitsuki yang memegang botol.

"Aww..." tangannya panas, walau hanya sedikit air panas yang mengenai tanganya.

Meninggalkan susunya Iori, Mitsuki segera ke Iori untuk membuat Iori berhenti menangis dengan cara menggendongnya.

"Yosh yosh. Adik aku kan jagoan. Jangan nangis ya" Mitsuki mengelus jidat Iori yang sedikit memerah. "Nii-chan kasih salep dulu ya" Mitsuki mengambil kotak P3K sambil menggendong Iori. Setelah ketemu, segera mengoleskannya.

"Masih sakit?" tanya Mitsuki. Iori menggeleng lucu sebagai respon. "Yosh, anak pintar" Mitsuki memeluk Iori gemas.

Mitsuki kembali melanjutkan pekerjaan membuat susu untuk Iori. Setelah selesai langsung memberikannya ke Iori. Tak lama kemudian Iori tertidur. Setelah memastikan Iori sudah tidur nyenyak, Mitsuki membawa Iori ke kamar supaya Iori bisa tidur dengan nyaman. Setelah selesai menidurkan Iori. Mitsuki kembali mengambil kotak P3K untuk mengambil salep jika terlukan karena terkena air panas. Rasa panas ditangannya mulai menghilang. Mitsuki menghela napas lega. Setelah itu, Mitsuki mengelap meja di dapur yang tadi ketumpahan air. Setelah selesai, Mitsuki kembali bermain lego blocknya. Karena sangat asyik menyusun lego blocknya, Mitsuki tidak mendengar suara pintu terbuka. Saat orang yang masuk baru Mitsuki menyadari

"Kami pulang, Mitsuki, Iori" ucap orang tuanya Mitsuki.

"Selamat datang, eh, ibu dan ayah pulang bareng?" Tanya Mitsuki.

"Iya. Tadi saat ibumu pulang dari supermarket, kita bertemu. Mangkanya jadi pulang bareng deh" jelas ayahnya sambil mengusap kepala Mitsuki

"Oh iya, Iori dimana, nak?" Tanya ibunya sambil berjalan ke dapur untuk meletakkan belanjaannya.

"Iori sudah tidur kok. Tadi pas main dia mengantuk" jelas Mitsuki.

Setelah meletakan belanjaannya, ibunya Mitsuki melihat Mitsuki bermain. Sedangkan ayahnya pergi ke kamar untuk mandi sekalian melihat Iori.

Saat sedang memperhatikan Mitsuki bermain, tiba tiba ibunya merasa aneh.

"Tangan kamu memerah, Mitsuki. Ada apa?" tanya ibunya. Mitsuki yang mendengar pertanyaan itu pun terdiam. Tidak berani melihat ibunya. "Mitsuki?" Panggil ibunya.

Mitsuki balik badan tapi wajahnya tetap tertunduk.

"Kenapa nak? Bilang saja, Ibu gak akan marah" ucap ibunya.

Mitsuki pun berani melihat kearah ibunya. "Tadi pas main, kan Iori mengantuk, lalu aku buatin susunya aku tinggalin Iori disini. Tapi pas aku menuang air panas, tiba tiba dengar Iori menangis. Aku kaget dan air panasnya kena tanganku" Mitsuki menunduk kembali. "Pas aku kembali ternyata Iori jatuh. Maaf ya bu, Mitsuki gak bisa jaga Iori dengan baik" Mitsuki mulai menangis.

Ibunya yang mendengar itu pun langsung memeluk Mitsuki. "Jangan nangis, Nak. Ibu tidak marah kok. Lain kali hati hati ya" ucap Ibunya sambil mengusap punggung anak sulungnya untuk memenangkan.

Mitsuki melepas pelukannya dan menghapus air matanya. Lalu ia tersenyum sambil mengangguk "Iya"

Tanpa mereka sadari, ayahnya sejak tadi memperhatikan interaksi ibu-anak itu sambil menggendong anak bungsunya. Ibunya pun menyadari kehadiran suaminya. Diikuti Mitsuki yang menyadari kehadiran Iori

"Iori main sama nii-chan lagi yuk" ajak Mitsuki.

Ayahnya menurunkan Iori, dan Iori jalan perlahan. Tapi tiba tiba ia mulai terjatuh. Mitsuki reflek menangkapnya.

"Gak sakit kan?" ucap Mitsuki tersenyum. Iori pun tertawa.

Orang tua mereka yang melihat itu tersenyum

"Anak sulung kita hebat ya" ucap sang ayah

"Kamu benar" ucap sang ibu

"Kamu benar" ucap sang ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TO BE CONTUNUE

Hai, aku jadir lagi membawa IB chapter 3 /run

Bosen yak liat saya wkwkwk

Kembali membawa asupan Izumi kyodai yang UwU sekali 😍

Semoga kalian terhibur. Arigatou yang udah vote book ini 😘

See you next chapter

MizuYuzuru

Izumi BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang