KA||Chapter13

2.2K 155 0
                                    

.
.
.
.

"Adek benci sama kalian!!" Hara membaringkan tubuhnya ke badan Yoongi. Melingkarkan tangannya di pinggang Yoongi dan mencibikan bibir bawahnya. Mereka sedang berkumpul diruang keluarga sambil bermain kartu favorit mereka, kecuali Taehyung yang belum berada dirumah dan masih berkutat dengan pekerjaannya.

"Adek masih marah sama abang!" tanya Jimin disela-sela permainan mereka.

"Enggak!!"

"Terus kenapa? Kalau adek gak marah tapi wajah adek di tekuk gitu?" Jin yang memperhatikan wajah Hara sekaligus mengusap pipi Hara.

"Tanya aja sama bang Jimin atau gak bang Kooky!"

"Ko abang sih dek! Salahin bang Jimin dong! yang punya ide!" sahut Jungkook kesal. Kemarin sore setelah Jungkook menemui Jimin, terjadilah drama diantara Jimin dan Jungkook yang ujung-ujungnya Hara menjadi korban kejahilan kedua abangnya.

Flashback on!

Hara tadinya tidak ingin tahu tentang permasalahan Jungkook dan Jimin tapi karena tingkat keingintahuan Hara tinggi. Hara memutuskan untuk menguping pembicaraan Jungkook dan Jimin.

Karena rasa penasarannya menjadi-jadi, Hara mendekatkan telinganya ke pintu kamar Jimin. Namun hasilnya nihil, Hara sama sekali tidak mendengar suara kedua abangnya dibalik pintu kamar. Hara pun lebih mendekatkan lagi dengan tangan satunya berpegangan dengan knop pintu. Sedangkan di dalam kamar Jimin dan Jungkook sudah berdamai. Jimin tak ingin mengambil pusing dengan permasalahannya, Jungkook juga sudah menjelaskan jika semua hanya salah paham. Jimin melihat kalau knop pintunya bergerak kebawah dan menyadari jika adiknya tengah menguping pembicaraan dia dan Jungkook. Karena memang yang ada didalam rumah hanya mereka bertiga.

"Kook, adek nguping" bisik Jimin. Jungkook yang masih heran menoleh ke arah pintu dan sedetik kemudian pandangannya beralih ke Jimin dengan seringai usilnya.

"lu brengsek kook!!" teriak Jimin dan menahan tawanya agar Hara tidak mendengar.

"maksud lu apa bang? Lu yang bajingan bang!" sahut Jungkook setelah itu menutup mulutnya agar suara tertawa kecilnya tidak terdengar. Hara yang di belakang pintu kamar pun mulai panik mendengar pembicaraan kasar abangnya namun tidak berani masuk.

"Kook lu pura-pura pukul gua ya! Hmm..lu pukul bantal yang keras nih!" ucap Jimin bersuara pelan. Jungkook mengangguk, sekali lagi mereka menahan tawanya membayangkan wajah cemas Hara.

Bugh.. Bugh .. Bugh..
"lu yang brengsek bang!! Cari mati lu bang sama gua!" Jimin dan Jungkook benar-benar sekuat tenaga menahan tawa bahkan Jimin memegangi perutnya yang sakit karena menahan tawanya.

"Bang nanti gua pura-pura jatoh terus lu juga pura-pura pukul gua ya! Tapi nanti pas Hara masuk!".

"okeh kook!!"

"sialan lu kook! Dasar anak kurang ajar!"

Bugh.. Bugh.. Bugh..
Jimin dan Jungkook masih bersandiwara, dengan jimin yang duduk dikasur sambil memukul bantal dan Jungkook yang disampingnya dengan tertawa sangat pelan. Berapa detik kemudian pintu terbuka. Jungkook langsung berbaring dilantai dan jimin yang mengambil posisi menunduk di atas Jungkook.

"Abaaaaang!" Hara belari memeluk Jimin dari belakang berharap jika abang nya berhenti memukuli Jungkook

"lepasiin deek!! Biar abang hajar si manusia kelinci ini sampe parah!"

"Abaang udaah!! Hiks .." Hara mulai menangis dan masih memeluk Jimin kuat dari belakang.

"kesini lu kook! Kalo lu berani!" Jimin berpura-pura memberontak. Jungkook lalu berdiri menarik t-shirt Jimin dan satu tangannya mengepal ke arah Jimin. Hara yang melihat kepalan tangan Jungkook, beralih memeluk Jungkook dengan erat dan menjauhkan Jungkook dan Jimin.

Kesayangan Abang ( Bangtan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang