Betapa shock-nya diriku, saat mendengar penuturan Fino yang mengharuskan kami menginap dalam satu kamar. Berulang kali kuminta padanya agar mencari hotel lain yang masih menyediakan kamar kosong. Namun, pemuda berhidung bangir itu sama sekali tidak menggubris permohonan yang kuajukan. Dirinya bersikeras tetap ingin menginap di hotel ini.
"Aku capek dan ingin segera beristirahat. Gak ada waktu lagi buat nyari hotel. Tolonglah ngertiin aku!" pintanya datar.
Tanpa bicara lagi, dia lekas berjalan menuju lift. Meninggalkan aku yang masih bingung hendak berbuat apa. Maka dengan sedikit menghentakan kaki karena gondok di hati, aku berlari menyusul pemuda bermata hitam teduh itu yang sudah berdiri di depan pintu elevator.
Begitu pintu lift terbuka Fino dan aku bergegas masuk. Ternyata tidak ada orang lain selain kami di dalam ruangan sempit itu. Lalu masih dengan sikap yang dingin Fino memencet tombol lantai lima. Sikap diamnya terus berlanjut sampai kami tiba di pintu kamar yang dituju.
Novelnya masih bisa dipesan ya. Untuk pembelian bundling ketiga novel saya, gratis masker cantik yang saya pake.
081225224075 itu adalah nomer WA saya. Kalo minat silahkan hubungi 😊🙏
Bukunya ready stok. Anda transfer buku langsung kirim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasca Cerai
RomantikFollow akun IG aku yenika_koesrini Menyakitkan jika orang-orang yang kita sayangi tega mengkhianati. Kesetiaan dan pengabdian kita justru dibalas dengan dusta.