Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊
Happy reading!!!😉
.
.
.Kim Yerim side
"Kim Yerim"
panggil guru mata pelajaran matematika yg terkenal killer, Bu Victoria.
Dengan gugup dan wajah yg ditekuk, aku pun maju untuk mengambil hasil ulanganku.
"Nilai C lagi hah?!"
"Maaf bu, lain kali saya akan berusaha lebih keras"
"Lain kali! Lain kali! Saya sudah bosan mendengar kalimat itu, setiap pembagian hasil ulangan kamu selalu saja berjanji akan berusaha lebih keras, tapi apa? hasilnya sama saja!"
"Saya minta maaf bu"
"Saya tidak butuh permintaan maaf dari kamu, harusnya kamu minta maaf pada dirimu sendiri, hhh.. saya tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi sama kamu, sudah sana! kembali ke bangku mu!" titahnya.
Lagi, aku mempermalukan diriku sendiri di hadapan teman sekelasku dan yg lebih parahnya di depan kekasih ku juga, Jeon Jungkook. Walaupun situasi seperti ini sudah terbilang biasa baginya tapi tetap saja ini sangat memalukan. Dikenal sebagai anak ketua yayasan dan juga pacar dari sang juara kelas sama sekali tak mempengaruhi kemampuanku dalam belajar.
"Nggak apa-apa kok" ucap Jungkook sambil tersenyum menenangkan ku. Berbeda dengan orang yg duduk di belakangku, senyum sinisnya benar-benar membuatku ingin melemparkan benda-benda di atas mejaku ke wajahnya. Dia Park Jihyo, saudari tiriku, tapi aku lebih senang memanggilnya nenek sihir. Wajahnya memang terlihat bak malaikat tapi hatinya benar-benar jahat seperti iblis sama persis dengan ibunya.
Setelah selesai membagikan hasil ulangan, Bu Victoria pun keluar. Akhirnya aku bisa bernafas lega.
"Ke kantin yuk!" ajakku pada Jungkook dan kedua sahabatku Chaeyoung dan Nayeon.
"Kamu duluan aja beb, nanti aku nyusul masih ada tugas yg harus diselesaiin" tolak Jungkook.
"Emm ok" balasku, aku mengerti akan susahnya menjadi seorang ketua kelas.
Di kantin, kami pun mengambil makanan dan duduk di bangku dekat jendela yg menjadi tempat favorit kami, you know why? karena dari sini, kami bisa melihat dengan jelas para pemain basket andalan sekolah sedang berlatih. Tidak, bukan aku, tapi Chaeyoung dan Nayeon lah yg menjadikan bangku ini sebagai tempat favorit.
"Eh ehh, itu kak Chanyeol kan? Duhh kalo pake baju basket gantengnya makin nambah" ucap Chaeyoung antusias. Gadis bermarga Park itu memang salah satu penggemar dari kakel jangkung yg satu itu.
"Ya elahh Chae, gantengan juga Kak Kyungsoo" Nayeon juga ikut membuka suara.
"Kak Chanyeol ama Kak Kyungsoo mahh lewat kalo udah ada Jungkook!" ucapku berniat untuk memancing mereka, aku memang senang melihat wajah kesal kedua jomblowati ini.
"Yaa!!" mereka berteriak bersamaan sambil menggebrak meja membuatku tertawa lepas seolah lupa dengan nilai C di lembar jawabanku.
Badanku yg agak condong ke belakang karena tertawa tak sengaja menabrak orang yg sedang lewat di belakang ku, membuat nampan makanannya hampir terjatuh. Aku pun spontan berdiri dan meminta maaf.
"Maaf kak, aku nggak sengaja" ucapku sambil sedikit membungkuk.
"Nggak apa-apa, lain kali hati-hati yah dek soalnya kantin itu ramai, kalo kamu sampe ketumpahan makanan kan repot jadinya"
"Iya kak, sekali lagi maaf"
Orang itu hanya mengangguk tersenyum lalu berjalan menuju bangku yg berada di ujung sana.
"Denger dia ngomong nggak?" tanyaku pada kedua sahabatku yg sibuk dengan makanannya dan juga matanya yg terus saja memandangi kakel idolanya.
Keduanya lalu menoleh ke arahku dan mengangguk.
"Dia kakak kelas penerima beasiswa itu kan?" tanya Chaeyoung memastikan.
"Ho'oh, aku dengar-dengar dia satu-satunya anak kelas 12 yg dapet beasiswa lohh" jawab Nayeon.
"Cara ngomongnya, deep voice nya buat hati ademm" sahutku.
"Hellooww.. si kelinci apa kabar?"
"Jungkook mah beda lagi Chae, dia itu pacar aku, kalo kak Taehyung panutanku, emang salah? Punya pacar bukan berarti orang lain nggak boleh jadi idola kan?" balasku.
"Iyain aja deh" jawab Chaeyoung lalu kembali menyantap makan siangnya.
Bagaimana aku tidak mengidolakannya? Kakel yg bermarga sama denganku itu adalah siswa berprestasi sekaligus siswa kebanggaan sekolah. Dia sudah beberapa kali mengharumkan nama sekolah dengan segudang prestasinya. Mulai dari olimpiade nasional hingga ke tingkat internasional, hebat bukan? Aku suka heran, ibunya ngidam apa yah saat mengandung dia? Wajah tampan, sopan, disiplin, ramah dan otak luar biasa ada pada dirinya, yahh walaupun dia berasal dari keluarga yg bisa dibilang kurang mampu tapi kepintarannya menutupi tiap celah yg ada pada dirinya. Aku tidak memujinya secara berlebihan, sungguh! itu semua adalah fakta yg semua orang tau.
Meskipun begitu, hatiku tetap untuk pria bermarga Jeon yg sudah menemaniku mulai dari SMP hingga sekarang. Kak Taehyung juga sudah kenal dengan Jungkook saat masih SMP dulu, dan saat masuk SMA ternyata kami berada di sekolah yg sama. Maksudku, yahh.. tentu saja aku lanjut disini, begitu pun dengan Jungkook, tapi kak Taehyung? mengingat sekolah ini adalah sekolah elit tentu saja untuk bersekolah disini butuh biaya yg cukup tinggi dan hanya ada 1 dari 100 siswa beruntung yg bisa mendapat beasiswa berdasarkan nilai tes mereka. Otak yg mumpuni memang bisa membuat segalanya menjadi mungkin. Seandainya aku bukan keturunan dari seorang Kim Heechul, mungkin aku tak akan berada di sini dengan otak pas-pasanku.
.
.
.Makanannya sudah habis, tapi Jungkook belum juga datang. "Kemana dia?" gumamku. Akhirnya kami pun kembali ke kelas.
Gerombolan anak basket terlihat kembali dari latihan dan kami melewati koridor yg sama, dan yg benar saja.. Chaeyoung dan Nayeon lantas berlari menghampiri mereka dan meninggalkan ku sendiri. Seseorang lalu menepuk pundakku dari belakang dan membuat jantungku hampir saja melompat keluar. Seketika cerita horor yg diceritakan temanku tentang koridor ini berputar di ingatanku.
"Aku belum mau mati, aku belum nikah!" aku berteriak spontan dan menutup mata.
Pelakunya kemudian tertawa melihatku, suara tawanya terdengar sangat akrab di telingaku. Aku pun memberanikan diri melihat ke belakang dan yapp, dia memang si kelinci berotot.. Jeon Jungkook.
"Hahahahaaa... kamu harus liat ekspresimu kalo lagi kaget, sumpah lucu banget! Hahahahaa" dia tertawa di atas penderitaanku, dasarr.
"Nggak lucu! kalo aku mati di tempat gimana?"
"Ya nggak mungkin lahh.. oh iya tadi kamu bilang apa? nggak mau mati karena belum nikah? yang sabar yah sayangkuhh ntar kalo udah sukses aku pasti nikahin kamu kok" Jungkook lalu merangkulku dan mencubit gemas hidungku.
"Paan sih kamu" balasku, Ya Tuhan.. pasti pipiku sudah merona sekarang.
~•🌈•~
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/234908041-288-k996538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right | Taehyung X Yerim
FanfictionSemua terlihat seperti malam abadi yang tak berujung.. dan orang yang memberiku hadiah pagi itu adalah kamu.. Sekarang, apakah tidak apa-apa bagiku untuk memegang tangan itu? - KYR Aku bisa membuatnya lebih baik Aku bisa memelukmu lebih erat Aku bis...