9

71 13 0
                                    

Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊

Happy reading!!!😉

.
.
.

Yerim side

Sekarang aku dan Jungkook sedang duduk berhadapan sambil menikmati santapan makan siang di kantin. Sebenarnya aku sudah menolak ajakannya mentah-mentah, tapi karena dia maksa ya udah kan cuma sekedar makan bersama.

"Aku minta maaf" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan yang sedari tadi ia aduk.

Perlahan aku mencoba meliriknya sekejap, dia terlihat sangat menyesal dengan raut wajah seperti itu.

Aku kemudian mencoba untuk merespon ucapannya dengan secuek mungkin.

"Kamu minta maaf sama makanannya atau sama aku sih"

"Ya sama kamulah" jawabnya dengan cepat.

"Tapi kok yang diliatin makanannya? atau kamunya nggak ikhlas?"

"Aku ikhlas kok yer, aku beneran minta maaf.. kamu mau yah maafin aku" kini tangannya sudah menggenggam tanganku dan juga mata berbinarnya sudah menatap mataku dengan sendu.

"Kalo aku sih mau-mau aja maafin kamu, tapi kamu juga harus minta maaf sama kak Taehyung, tindakan kamu tadi udah bener-bener diluar batas"

Jungkook lalu melepaskan genggamannya dan juga memutar bola matanya dengan malas. Aku tau dia pasti merasa kesal karena aku menyebut nama kak Taehyung saat sedang berbicara berdua dengannya.

"Kalo kamu nggak mau ya udah, nggak usah berharap aku maafin" lanjutku.

"Sebenarnya pacar kamu itu aku atau Taehyung sih? sebegitu pentingnya yah Taehyung buat kamu? sampai-sampai aku yang udah sama kamu selama bertahun-tahun malah kamu giniin, mikir dong yer!" ucapnya dengan penekanan di setiap katanya lalu pergi meninggalkanku.

Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Jungkook membuatku termenung dan menatap dengan kosong pada makanan di depanku.

Sepersekian detik berikutnya, Nayeon dan Chaeyoung kemudian menghampiriku. Mereka memang sedari tadi memantau dari jauh, aku sendiri yang minta tolong pada mereka.

"Kim Yerim! are you okay?" tanya Chaeyoung dengan cemasnya, sedangkan Nayeon mengusap-usap pundakku untuk menenangkanku.

Aku hanya menggeleng lemah, berbagai macam pertanyaan sudah bermunculan di otakku.

"Jungkook ngomong kasar lagi yah sama kamu?"

"Udah nggak usah dipikirin, paling dia cuma kebawa emosi makanya Jungkook kayak gitu"

kata kedua sahabatku secara bergantian.

Sebenarnya aku sangat ingin menceritakan semuanya dan meminta pendapat mereka mengenai masalah ini tapi sepertinya kantin bukanlah tempat yang cocok untuk curhat. Jadi aku beranjak dari kursi itu dan berjalan menuju rooftop tanpa berucap sepatah kata pun. Aku yakin mereka berdua pasti akan mengekoriku.

.
.
.

"Sebenarnya yang salah itu aku atau Jungkook?" tanya Yerim tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan kota dari rooftop sekolah.

Kedua sahabatnya itu malah diam, mereka bingung harus menjawab apa karena menurut mereka Jungkook dan Yerim sama-sama bersalah.

"Emang salah yah kalo aku deket sama kak Taehyung? hubungan kami kan cuma sebatas kakak adek.. tidak lebih"

"Nggak kok yer.. tapi"

Kalimat yang menggangtung dari Nayeon itu berhasil membuat Yerim berbalik dan menatap keduanya.

"Tapi apa?"

"Tapi.. kamu harus ingat kalo Jungkook masih berstatus pacar kamu dan dia wajar cemburu kalo kamu deket sama cowo lain meskipun cuma sekedar hubungan layaknya kakak adek" Chaeyoung melanjutkan ucapan dari Nayeon, meskipun ia agak gugup.

"Bukannya kami ngebelain Jungkook yah.. tapi kamu tau sendirilah yer, gimana rasanya berada di posisi Jungkook sekarang" sambung Nayeon.

"Aku tau gimana rasanya, lagian dia juga gitu kok.. saat aku lagi butuh dia, dianya malah sibuk sama club mobilnya itu"

"Jadi ceritanya kamu lagi balas dendam?"

Yerim terdiam sejenak mendengar pertanyaan dari Nayeon, kalau dipikir-pikir tindakannya kali ini memang seolah melakukan balas dendam, tapi ia sama sekali tak berniat melakukan itu.

"Nggak! Ini tuh cuma kebetulan aja, ini semua sama sekali nggak terencana sebelumnya" elaknya.

Kedua sahabatnya itu pun terdiam, mereka bingung harus berkata apa lagi.

.
.
.

Sepulang sekolah Taehyung terlihat sedang terburu-buru meninggalkan ruang kelas dan tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Daniel, si musuh dalam selimut.

Brukk!!!

"Eh sorry sorry" ucapnya kemudian kembali melanjutkan langkahnya yang tergesa-gesa.

"Tae! Tunggu!" Daniel meneriaki Taehyung yang sudah berjarak beberapa meter darinya, ia lalu berlari kecil menghampiri Taehyung dengan senyum palsunya.

"Buru-buru banget, mau kemana?"

"Aku ada janji buat jemput adikku" jawab Taehyung tanpa ada niatan untuk bertanya balik untuk apa pria bermarga kang itu menanyainya.

"Malam nanti ada acara nggak?" tanya Daniel seramah mungkin sembari merangkul pundak Taehyung.

Taehyung menjadi heran dengan gerak-gerik teman sekelasnya itu, ia melirik tangan Daniel yang bertengger dengan santainya di pundak miliknya, ia merasa agak aneh dan canggung mengingat mereka tak pernah sedekat itu sebelumnya. Daniel hanya bergaul dengan siswa tajir lainnya yang tentunya selevel dengan dirinya. Sempat terlintas dipikirannya bahwa maksud dari sikap ramah Daniel ini karena ada maunya, namun karena tidak mau berburuk sangka pada orang lain maka Taehyung membawanya ke arah positif. Di sisi lain ia juga merasa senang karena baru kali ini ia bisa berinteraksi dengan santai dengan Daniel.

"Tidak ada, memangnya kenapa?" balas Taehyung setelah beberapa saat berkutat dengan pikirannya sebelum merespon perkataan Daniel.

"Nanti malam ada party kecil-kecilan di hotel milik papaku jam 8 malam, datang yah"

Taehyung berpikir sejenak sebelum mengiyakan ajakan Daniel.

"Jadi ini yang menghebohkan seisi kelas tadi" pikirnya, saat sebelum pulang tadi seisi ruangan kelas 12-1 memang sangat heboh entah karena apa, tak ada satu pun yang memberitahu Taehyung, dan karena sudah terbiasa diabaikan oleh teman sekelasnya Taehyung pun tak ingin kepo dengan hal itu.

"Gimana? bisakan?" pertanyaan Daniel membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.

"Emm.. bisa bisa" Taehyung menganggukan kepalanya.

"Oke.. kamu taukan hotelnya dimana?" tanyanya untuk memastikan.

"Tau kok, ehh aku duluan yah adik aku udah nungguin dari tadi" Taehyung menepuk pundak Daniel sebelum berbalik meninggalkannya di koridor itu.

"On time yah tae!!!" teriak Daniel dan dibalas jempol oleh Taehyung.

Tanpa Taehyung sadari teman yang seketika ramah padanya itu punya niat buruk. Daniel tersenyum puas seraya menatap punggung Taehyung yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Sekarang hanya tinggal tunggu waktu hingga reputasi kamu hancur Kim Taehyung.. hancur bersama adik kelas kesayanganmu" gumamnya dengan smirk yang perlahan muncul di wajah tampannya.

.

~•🌈•~

Tbc

.
.
.

Terima kasih telah membaca😊

Make It Right | Taehyung X YerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang