Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊
Happy reading!!!😉
.
.
.Kim Taehyung side
Melihat suasana kota dari ketinggian disore hari memang sangat menenangkan, dan disinilah aku sekarang, di rooftop sekolah yg sudah menjadi tempat favoritku sebelum pulang. Aku selalu menyempatkan diri ke sini untuk menyapa angin sore sekaligus melihat sunset. Sendiri.. hanya kata itu yg selalu setia menemaniku. Tak punya teman ataupun sahabat yg mau menemaniku di sini. Mereka tidak tahu saja kalau suasana disini jauh lebih menyenangkan dari tempat hiburan yg biasa mereka datangi di luar sana, lagi pula disini gratis, itulah intinya! Hehe...
Sedari kecil bunda ku memang selalu mengajarkan untuk hidup hemat, "hemat pangkal kaya" itulah katanya. Aku sudah berhemat sejak kecil tapi sampai sekarang aku belum kaya juga, hahaa berpikiran apa aku ini. "Tak ada kesuksesan yg didapatkan secara instan" itu kata Ayahku. Jadi aku harus berusaha untuk meraih kesuksesan itu dengan belajar dan belajar, karena kalau mau mengandalkan materi mungkin aku sudah hidup compang-camping di pinggir jalan.
Syukurlah Tuhan selalu mendengarkan doaku dan tentunya doa ayah bunda ku, hingga sekarang aku masih bisa mempertahankan beasiswa yg aku dapatkan sejak sekolah di sini. Sehingga orang tua ku tak perlu memikirkan lagi biaya sekolah dan biaya hidupku, mereka hanya harus menghidupi diri sendiri dan juga adik perempuanku yg masih duduk di bangku SMP, namanya Kim Sohyun.
Sekarang masih jam 4 sore, sudah banyak siswa yg pulang. Sesekali aku mengamati mereka disela-sela kegiatanku membaca buku. Mereka terlihat sangat antusias berjalan sambil bercerita, ada yg langsung ke depan gerbang untuk di jemput dan ada juga yg ke parkiran untuk mengambil kendaraannya yg rata-rata menggunakan mobil dan hanya ada beberapa saja yg menggunakan motor sepertiku.
Mataku kini tertuju pada segerombolan gadis, emm bukan segerombolan juga sih karena mereka hanya bertiga, mereka adalah gadis yg ku temui di kantin tadi. Mereka terlihat tertawa sambil bercerita dengan satu orang gadis yg sedang dirangkul oleh Jungkook. Setelah terlihat asik bercerita, Jungkook lalu mengecup kening gadis di rangkulannya kemudian masuk kedalam mobilnya, hanya sendiri. Sementara 2 lainnya terlihat menaiki mobil yg satunya lagi, meninggalkan satu orang temannya yg terlihat melambai kepada mereka.
Tunggu dulu.. Jungkook meninggalkan pacarnya sendiri? Ada apa? pikirku. Gadis yg tak sengaja menabrakku tadi terlihat berjalan kembali memasuki gedung sekolah. Ah sudahlah untuk apa aku memikirkannya. Aku kembali mengalihkan atensiku pada buku tebal di tanganku, 2 bulan lagi tes untuk mendapatkan beasiswa akan digelar jadi aku harus belajar. Maksudku.. belajar dengan lebih giat, karena belajar sudah menjadi makanan pokok bagiku.
Hanya berselang beberapa menit setelah fokus pada buku, aku mendengar suara langkah kaki yg semakin mendekat. Aku pun berbalik dan melihat gadis yg tadi.
"Sedang apa dia disini?" gumamku.
Sadar akan kehadiranku, gadis itu lalu menyapaku dengan ramahnya
"Ehh kak Taehyung? lagi ngapain disini?" dia lalu duduk di hadapanku."Lagi baca buku, kamu sendiri ngapain di sini?" tanyaku balik.
"Niatnya sih mau belajar, aku mau nyari tempat yg tenang dan ku pikir tempat yg tepat itu di rooftop"
"Oh yah? Ya udah belajar bareng aja" ajakku.
"Aku nggak tau mau mulai dari mana kak, hehee" dia terlihat menggaruk tengkuknya.
"Tapi kamu bawa buku kan?" tanyaku.
"Bawa, oh iya kak gini aja deh kakak inikan pintar nihh.. mau tolong bantuin kerjain ini nggak?" tuturnya sambil menyodorkan selembar kertas yg sepertinya adalah lembar jawaban.
"C" dengan tinta merah, itulah yg ku lihat pada kolom nilainya, dan betapa bodohnya aku karena baru sadar bahwa gadis dihadapanku ini adalah anak pemilik yayasan. Ternyata kekayaan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai, pikirku.
Aku pun mulai menjelaskan cara mengerjakannya, dan dia terlihat sangat memperhatikanku, menatapku dengan senyumnya membuatku sedikit gugup.
"Kim Yerim?" sahutku.
"Ehh iya kak, tadi gimana?"
"Astaga Yer, jadi dari tadi kamu merhatiin apa?"
"Merhatiin kakak, soalnya dari tadi keliatan serius banget ngejelasin, enak buat dipandang, aura kecerdasan kakak kek memancar gitu siapa tau pintarnya bisa pindah dikit ke aku kalo aku perhatiin, heheh" kata Yerim dengan polosnya, dia menjelaskan alasannya yg menurutku sangat ngawur. Aku menggelengkan kepala ku melihat tingkah pacar Jungkook ini.
"Ya udah sekarang lanjut, kamu fokus ke soal sama suara aku aja, nggak usah natap ntar kamu suka, kan bisa ribet urusannya, bisa-bisa si Jungkook
marah besar sama aku" ucapku yg juga diselingi sedikit candaan, tentu saja."Hahahh bener juga kak, hhhfft.. okay, otak minimalisku tolong kerja samanya yahh" ucapnya sambil mengusap kepalanya. Lucu, pikirku. Pantas saja si kelinci itu suka padanya.
Mengajar anak yg satu ini ternyata sama sekali tidak mudah, bagaimana bisa dia sama sekali tak mengerti dengan rumus yg bahkan anak SMP juga sudah hafal mati. Kalau saja dia bukan anak dari pemilik yayasan, mungkin aku sudah meninggalkan anak ini sendiri, sungguh.. bukannya aku tidak ingin membantu tapi butuh kesabaran ekstra untuk menghadapinya. Tiba-tiba muncul satu pertanyaan dibenakku, kenapa dia tidak minta tolong Jungkook saja untuk mengajarinya? bukannya dia juara kelas? atau kenapa tidak menyewa guru privat saja? Diakan punya banyak uang.
"Oh iya yer, maaf nih kalo boleh tau, kok kamu nggak minta tolong ama Jungkook buat ngajarin? bukannya dia juara kelas yah? atau nggak sekalian nyewa guru privat?"
"Hhh santai aja kali kak, tadinya sih emang gitu rencananya, tapi Jungkook ada urusan mendadak jadi yahh aku belajar sendiri, kalo soal guru privat aku sama sekali nggak kepikiran dan emang nggak minat sih kak"
"Loh, kenapa?"
"Males ketemu ama orang baru, apalagi kalo guru privatnya galak atau malah membosankan" jelasnya.
Aku pun mengangguk paham.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, untuk pertama kalinya ada orang yg menemaniku menikmati sunset di atap sekolah, dan dia adalah pacar dari kenalanku, "apa ini salah?".
Ia terlihat begitu bahagia melihat matahari terbenam, dia bahkan sempat curhat denganku mulai dari tentang sahabatnya, pacarnya sampai dengan keluarganya. Aku tidak menyangka, orang sekaya dia ternyata terdengar jauh dari kebahagiaan. Ia bahkan mengatakan padaku ia lebih memilih sekolah dari pada rumah, bukan karena dia suka belajar, melainkan rumahnya bagaikan neraka baginya. Bagaimana mungkin rumah bak istana bisa menjadi neraka bagi penghuninya? Jawabannya tentu saja ada pada keluarganya, sudah tak asing lagi bagi warga sekolahan mengenai kabar bahwa Ayah Yeri menikah lagi dengan janda beranak satu, anaknya itu juga sekelas dengan Yeri, tapi tampaknya mereka sama sekali tidak akur.
Curhatannya tadi kembali membuatku bersyukur dengan keadaanku sekarang, walaupun kami hanya diberi harta secukupnya dari Tuhan, tapi setidaknya keluargaku masih dikaruniai kebahagiaan, dan tentu saja rasa syukur yg membuat kami selalu merasa cukup.
~•🌈•~
Tbc
Fyi: Make it Right akan update setiap malam minggu
Terima kasih sudah membaca😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right | Taehyung X Yerim
FanfictionSemua terlihat seperti malam abadi yang tak berujung.. dan orang yang memberiku hadiah pagi itu adalah kamu.. Sekarang, apakah tidak apa-apa bagiku untuk memegang tangan itu? - KYR Aku bisa membuatnya lebih baik Aku bisa memelukmu lebih erat Aku bis...