8

95 24 4
                                        

Vote dan comment kalian sangat berharga bagi author😊

Happy reading!!!😉

.
.
.

Pagi itu Jungkook benar-benar menjemput Yerim di rumahnya. Jihyo yang melihat itu tentu saja merasa sangat kesal, bagaimana bisa mereka terlihat baik-baik saja sekarang padahal kemarin mereka sempat bertengkar hebat. Gadis bermarga Park itu memang tak pernah suka melihat saudara tirinya bahagia.

"Ehh ada Jungkook, kebetulan nih.. kita berangkat bareng aja yah" kata Jihyo dengan akting sok ramahnya merangkul pundak Yerim.

"Nggak, aku ke sini cuma mau jemput Yerim" jawab Jungkook dingin.

"Dasar.. nggak tau berterima kasih" gumam Jihyo yang masih terdengar samar-samar di telinga Yerim.

"Kalo dipikir-pikir, dengan Jihyo yang ikut berangkat bareng ke sekolah berarti usaha Jungkook untuk berduaan akan gagal, ini cara bagus buat bales dendam.. siapa suruh kemarin bikin aku kesel" pikir Yerim.

"Ya udah, kita berangkat bertiga aja.. biar rame" kata Yerim.

"Tapi Yer!"

"Nggak usah protes, ayo berangkat"

Mendengar itu, Jungkook lantas menatap Yerim seolah tak setuju dengan keputusannya, sedangkan Jihyo malah tersenyum penuh kemenangan. Jihyo tidak tahu saja bahwa yang ia lakukan itu justru membuat Yerim senang, bukannya merasa kesal seperti yang ia harapkan.

Selama di perjalanan tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara, kedua gadis itu sibuk dengan ponselnya masing-masing sementara Jungkook dari tadi hanya menghela nafas berat sambil fokus menyetir, ia benar-benar tak suka dengan suasana ini.

Setibanya di sekolah, bukannya jalan bersama ke kelas, Yerim malah meninggalkan Jungkook dan menghampiri Taehyung yang baru saja turun dari motornya. Jungkook yang menyaksikan itu hanya bisa diam sambil mengepalkan tangannya, ingin sekali rasanya ia menonjok pipi pria yang baru saja membuat Yerimnya mengabaikan dirinya. Sayangnya pria yang sedang bersama Yerim itu adalah kakak kelasnya, bisa hancur reputasinya kalau sampai ia berani memukul seniornya hanya karena cemburu.

Lagi-lagi Jihyo tersenyum puas melihat drama percintaan saudara tirinya ini, usaha untuk menjauhkan Yerim dengan Jungkook berjalan lancar dengan sendirinya.

"Ooh.. jadi sekarang Yerim deket sama cowo miskin itu, kayaknya usaha aku buat ngancurin Yerim bakal jauh lebih mudah.. dasar bodoh" gumam Jihyo dengan seringaian licik yang tercetak dibibirnya.

.
.
.

"Kak" Yerim menyapa senior favoritnya itu dengan senyum manisnya sambil menyodorkan kotak bekal yang sudah ia siapkan tadi, pagi-pagi sekali ia bangun dan memasak hidangan spesial yang ia liat dari youtube yang tentu saja dibantu oleh asisten rumah tangganya untuk mengeksekusi resepnya mengingat Yerim sangat buruk dalam urusan dapur.

"Ehh Yerim" Taehyung membalas senyuman gadis di hadapannya dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

Yerim menggoyangkan kotak bekal agar dihadapan Taehyung agar seniornya itu segera mengambilnya, dan bukannya malah diambil Taehyung malah menunjuk dirinya dengan wajah bingung seraya bertanya "Untukku?"

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada sepasang mata yang sudah memanas karena tak tahan melihat adegan seperti itu.

Tapp!

Uluran tangan Taehyung untuk mengambil kotak bekal itu ternyata kalah cepat dengan gerakan tangan Jungkook yang menyambarnya.

Keduanya tersentak kaget melihat kehadiran Jungkook yang tiba-tiba.

"Ikut aku!" Jungkook menarik paksa Yerim untuk menjauh dari sana.

"Apa-apaan sih, lepasin! aku nggak mau jalan sama kamu!" Yerim merebut kembali kotak bekalnya dan berlari menuju Taehyung lagi.

Jungkook memejamkan matanya frustasi kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Sikap Yerim ini membuat emosinya memuncak di pagi hari.

"Kok malah balik lagi, ntar pacarnya marah loh" kata Taehyung berusaha untuk tetap terlihat santai.

"Aku mau ngasih ini ke kakak, tolong dimakan yah.. aku sengaja buatin ini untuk kakak sebagai tanda terima kasih, aku tau rasanya tidak begitu enak tapi aku sudah mengusahakan yang terbaik kok" ujarnya.

Akhirnya kotak bekal itu sudah berada di tangan Taehyung, namun untuk yang kedua kalinya Jungkook lagi-lagi merebutnya dan kali ini ia menghempaskan kotak bekal itu ke tanah, beruntung kotak itu masih tertutup rapat sehingga isinya masih tetap utuh di dalam.

Taehyung dan Yerim terperanjat dengan tindakan Jungkook.

"Jungkook!" pekik Yerim, sementara Taehyung dengan sigap memungut kotak bekal itu kemudian memegangnya dengan erat.

"Apa?" sahut Jungkook dengan wajah yang menantang kemudian melanjutkan kalimatnya "Kenapa hah? mau marah? aku yang harusnya marah Yer! aku ini pacar kamu, aku udah jemput kamu biar aku dapat perhatian lebih dari kamu, tapi apa? kamu malah ngasih kotak bekal ini ke cowo lain!"

"Aku nggak pernah minta kamu jemput aku, kamunya aja yang maksa! aku nggak nyangka yah kamu bisa bertindak senekat ini! Kak Taehyung ini senior kita loh kook, harusnya kamu bisa lebih sopan sama dia"

Menyaksikan pertengkaran kedua adik kelasnya ini membuat Taehyung merasa tak enak "Siapa pun itu, tolong bawa aku pergi dari sini sekarang juga" batinnya.

Jungkook mengabaikan perkataan Yerim dan malah berpindah ke Taehyung yang sedari tadi hanya diam.

"Aku tau kamu itu senior disini, tapi kamu nggak punya hak buat rebut pacar orang lain, yang katanya siswa teladan tapi malah ngedeketin pacar orang.. aku akui otak kamu memang juara tapi kelakuan kamu minus banget!!! lagian kamu sekolah di sini cuma karena beasiswa, tanpa itu kamu nggak ada apa-apanya" kata Jungkook berapi-api yang secara tidak langsung menyinggung masalah ekonomi seniornya itu.

"Jungk-!" baru saja Yerim akan menceramahi Jungkook lagi namun segera dicegah oleh Taehyung.

"Ekhemm.. maaf sebelumnya, aku akui aku emang nggak ada apa-apanya dibanding kalian dengan segala kemewahan yang kalian miliki, tampangku juga pas-pasan begitu pun dengan isi dompetku.. sebagian besar dari yang kamu katakan tadi memang benar tapi tidak dengan mencoba mendekati pacar orang apalagi merebutnya, sebenarnya simple saja, aku hanya ingin membantu orang disekitarku, hanya itu.. tidak lebih, karena aku tak bisa membantu orang-orang dengan uangku jadi aku membantunya dengan tenaga, tidak salahkan? kalau kau butuh bantuanku, aku juga akan dengan senang hati membantumu" jelas Taehyung panjang lebar, ia mencoba menghadapi juniornya ini dengan kepala dingin.

"Ya aku butuh bantuanmu, tolong jauhi Yerim!" tegas Jungkook.

"Maaf, kalau itu aku tidak bisa.. karena aku sudah lebih dulu berjanji untuk membantunya, seandainya saja kamu yang lebih dulu mengatakannya maka aku akan dengan senang hati membantumu dengan menjauhi Yerim, sebagai laki-laki aku harus bisa memegang omonganku, jadi sekali lagi maaf.. dan tolong jangan tanggapi perkataanku ini dengan emosi tapi pakailah logika, bukannya yang pertama akan lebih didahulukan?" Taehyung tersenyum kecut diakhir penjelasannya kemudian menepuk pundak Jungkook sebelum pergi meninggalkan kedua sejoli itu.

Yerim yang merasa sangat kecewa dengan Jungkook, kekasihnya itu pun ikut meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata. Jungkook mendengus kesal, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Kita liat aja, siapa yang akan bahagia pada akhirnya"

~•🌈•~

Tbc

.
.
.


Terima kasih telah membaca😊

Make It Right | Taehyung X YerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang