Day 5

769 147 8
                                    

Masih tersisa enam belas orang dari dua puluh orang. Tentu itu bukan suatu hal yang baik.

"Tolong banget ini mah, jangan ada yang mati lagi. Hari ini Velk bakalan muncul jam enam kurang sepuluh. Kalo udah tinggal lima menit lagi, saling ngabarin."

Hari kelima dimulai. Beberapa orang yang sudah berhasil membuka gemboknya bergabung untuk mencari makanan.

Siapa sangka mencari makanan sama sulitnya dengan mencari kode. Dapat diakui kalau Seungkwan memang pencari yang hebat.

Untuk hari ini, mencari kode tidak sesulit hari kemarin. Mereka sudah mencari lebih dari setengah gedung hotel ini.

"Bisa gak sih kita keluar hari ini?" celetuk Umji.

"Bisa iya bisa ngga. Masih ada sebelas orang lagi yang belom buka gembok." jawab Lino. Umji mengangguk paham lalu berjalan mendekati Sinb. Gadis itu banyak diam sejak keluar dari kamarnya.

"Bi?" Umji menahan pergelangan tangan Sinb.

"Eh iya? Kenapa, Ji?"

"Tadi lu hampir nabrak meja." Sinb baru menyadari ada meja di depannya dan bergeser sedikit. "Eunwoo sama Pinky gak akan seneng liat lu sedih gini. Ayo semangat!"

Sinb tersenyum kecil. "Perasaan gue gak tenang dari kemaren Ji."

"Kita semua bakal baik-baik aja. Jangan murung gini dong. Mana Eunbi yang dari dulu gua kenal?"

Percakapan mereka terhenti karena seruan Chanwoo yang menemukan ruangan dengan dua kulkas penuh makanan.

"Wiih, kenyang nih gue malem ini. Kurang nasi aja sih." ucap Seungkwan.

"Bawa semua nih?" tanya Chanwoo.

"Ini gak ada yang beracun kan? Ngga lucu kalo ada yang mati gara gara keracunan." ucap Lino.

"Warna sama baunya sih aman." ucap Umji.

"Cobain Kwan."

"Kalo gue mati gimana?!" protes Seungkwan.

"Kalo ada pait-paitnya gak usah ditelen. Kalo ada manis-manisnya berarti itu karna lo liat gue." ucap Lino. Sinb yang daritadi diam memperhatikan langsung memukul Lino tanpa beban.

Seungkwan mencoba makanannya. Sedangkan empat orang lainnya menunggu dengan cemas. Sudah lewat lima menit sejak Seungkwan menelan makanannya.

"Kayanya gak ada masalah. Bawa aja beberapa deh gak usah banyak-banyak. Toh kita disini juga gak lama lagi."

Mereka kembali berjalan ke pintu keluar untuk melihat sudah berapa gembok yang terbuka.

Tersisa empat gembok yang belum terbuka.

"Kok bisa ya orang lain nemu kodenya." curhat Dahyun ke Yein. Yap, mereka berdua bersama Moobin dan Donghan belum menemukan kodenya.

"Kalian kurang teliti kali." ucap Yeeun.

"Udah ish." jawab Dahyun dan Yein bersamaan.

Umji dan Sinb menghampiri Vernon, Moonbin, dan Kino.

"Udah pada nemu kodenya?" tanya Umji.

"Udah gue. Nih Moonbin belom." jawab Vernon.

"Guys! Kumpul dulu sini!" panggil Lino. "Tinggal empat gembok lagi nih. Tapi waktu tinggal sedikit. Saran gue sih lanjut besok, biar kalian nyarinya juga bisa lebih leluasa. Setuju gak?"

"Setujuu!!" Menginap semalam lagi di hotel ini tidak masalah kan?

"Oke, sekarang balik ke kamar masing-masing sebelum Velk muncul lagi."

Malam ini malam yang tenang. Tidak terjadi apapun pada malam itu dan mereka bisa tidur lebih nyenyak.

.












































































"Mereka gak boleh keluar dari tempat itu!"

"Kita cuma bisa nunggu."

"Hari ini gak ada yang dimakan sama Velk."

"Mereka harus mati di dalam sana."

Hotel | 98L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang