"Telah terjadi ledakan di Hotel Fancy kemarin pada pukul lima lewat empat puluh dua menit sore hari.
Diketahui hotel tersebut sudah tidak beroperasi sejak empat tahun lalu. Ketiga keluarga yang tinggal di dekat Hotel Fancy berhasil diselamatkan dari ledakan hotel tersebut.
Polisi masih menyelidiki penyebab meledaknya hotel yang menyebabkan tewasnya enam belas remaja ya—"
Beep
"Jungwoo udah nunggu di depan."
Pinky baru saja mematikan siaran berita yang sedang ditonton oleh Eunwoo. Ia memeluk Eunwoo dan menghapus air mata yang mengalir sejak tadi.
Mereka berdiri dan berjalan keluar, menghampiri mobil Jungwoo
"Jemput Sakura dulu ya, Ky." ucap Jungwoo.
Mereka selamat.
Orang-orang yang mati di dalam hotel itu selamat.
Dan orang-orang yang tetap hidup di hotel itu berakhir dengan keadaan mengenaskan.
Mereka berempat terbangun di dalam hotel yang berbeda dan langsung pulang.
Keluarga mereka memeluk mereka sambil menangis. Mereka bersama ke enam belas temannya yang lain dikabarkan menghilang dari kamar kos dan tidak ada yang bisa dihubungi.
Tidak ada yang tau mereka ada dimana.
Hingga berita meledaknya hotel itu muncul.
Meledakkan ke enam belas orang yang hilang.
"Kita turut berduka cita pak, maaf kita gak bisa lama disini karna kita harus ke tempat lain."
"Terima kasih nak sudah mau datang."
Keempat orang itu pergi dan mengunjungi rumah temannya yang lain.
"Abis ini kita disuruh ke kantor polisi." ucap Jungwoo.
"Mereka curiga gara-gara kita ilang bareng mereka tapi gak meledak bareng mereka?" tanya Eunwoo.
"Woo." Pinky memegang tangan Eunwoo.
Sakura tidak berbicara apapun. Ia masih terlalu sedih.
Rasanya mereka ingin ikut mati bersama temannya.
E N D