7:56 PM
Sinb terbangun dari tidurnya. Tidak biasanya ia bisa bangun sendiri. Biasanya ia selalu dibangunkan oleh Ibunya atau Yeji.
Tunggu. Sinb menyadari sesuatu. Itu bukan kamarnya. Pantas saja kasurnya terasa lebih empuk. Ia langsung turun dari kasur dan membuka jendela. Terkunci. Ia juga tidak bisa melihat pemandangan di luar. Entah apa yang menghalangi.
Sinb duduk kembali di kasur. Ia mencoba mengingat apa yang terakhir kali ia lakukan tapi tidak bisa. Ia menyerah.
Namun ada kabar baik. Ia masih memiliki ponselnya.
Rasa senang Sinb tidak bertahan lama. Ia mencari kontak ibunya atau kedua adiknya tapi semuanya tidak ada. Ia hanya menemukan kontak temannya dan beberapa orang yang tidak ia kenal.
Sinb hapal nomer ibunya, tapi ia tidak tau dimana ia mau memasukkan nomernya. Hanya ada satu aplikasi chat, kamera, dan daftar kontak. Entah kemana hilangnya semua aplikasi di ponselnya.
Karna ia tak bisa menelpon keluarganya, ia memilih untuk menelpon temannya.
'Nomer yang dituju belum bisa dihubungi'
Ini membuat Sinb pusing. Ia ada di tempat yang tidak ia ketahui dan tidak mendapat informasi apapun. Sinb memilih untuk mengelilingi ruangan itu.
Ruangan ini terlihat seperti kamar hotel. Ada kamar mandi, lemari, dan lainnya. Di dalam lemari ada beberapa baju yang sepertinya bisa ia pakai. Lalu Sinb mencoba untuk membuka pintu terakhir.
Terkunci. Sinb tidak akan mencari kunci karena di pintu tersebut tidak ada lubang kunci. Dan Sinb juga menemukan tombol yang ia duga untuk memasukkan pin agar pintu ini terbuka.
Sinb menekan asal nomer.
Tentu saja salah. Pintunya masih terkunci. Ia mencoba dari tanggal lahir hingga nomer teleponnya tapi tetap saja salah.
Sinb kembali mengelilingi kamarnya. Siapa tau ia menemukan petunjuk. Dan benar saja, ia menemuka secarik kertas di bawah bantalnya.
'Eunbi'
Apa lagi ini?!- batin Sinb.
Sinb tau kalau nama aslinya itu Eunbi, tapi mau diapakan 'Eunbi' itu. Ia tak bisa memasukkan kata itu untuk membuka pintu karena semua tombolnya adalah angka.
Sinb memilih untuk menyimpan kertas itu di kasur dan memeriksa setiap sudut kamar. Mungkin saja ada petunjuk yang terlewat.
9:02 PM
Hampir satu jam Sinb mencari petunjuk di kamarnya. Tidak ada hasil. Ia meraih ponselnya dan mencoba menelpon teman-temannya lagi. Mereka tetap tidak bisa dihubungi. Ia juga mencoba menelpon orang yang tidak ia kenal dan hasilnya pun sama.
Sinb mulai kesal. Ia memutuskan untuk mencari lagi sampai waktu berlalu 30 menit. Tetap tidak ada hasil.
Ia merebahkan dirinya di kasur. Tangannya ia letakkan dalam saku hoodie-nya.
Ketemu!
Petunjuk lain ternyata ada di baju Sinb. Sinb merasa kesal tapi bahagia. Ia langsung beranjak dari kasur dan berlari menuju pintu.
A=1
Z=26Sinb teringat dengan kertas yang sebelumnya ia temukan. Ia menebak jika maksud petunjuk itu adalah urutan abjad.
'Eunbi'
'5 21 14 2 9'Kuncinya terbuka. Dengan perasaan senang Sinb langsung membuka pintunya.
"AAAAAAAAAKK!"
BRAK!
.