Diumur yang hampir melampaui kepala tiga itu terasa sia-sia bagi perempuan itu. Karena ia belum pernah mendapatkan kisah cinta yang berujung bahagia. Yang Hanum bisa hanyalah menjawab dan memberi solusi untuk orang-orang yang sedang mengalami patah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kayaknya kita gak jadi pergi," Bima mematikan ponselnya, 10 menit sebelum berangkat makan malam lelaki itu malah mendapatkan telphone dari rekan nya yang berada dirumah sakit. Niatnya hari ini adalah perayaan hari pertama mereka menjadi teman, namun Bima malah mengatakan sebaliknya.
Mereka batal
Bima memperhatikan lekuk wajah perempuan yang berada dihadapannya, apa ia marah, sedih, atau kecewa? sayangnya Hanum malah tersenyum lebar layaknya menerima keputusan Bima untuk tidak jadi makan malam bersama
"Lo gak tanya kenapa gak jadi?" berrtanya untuk memastikan bagaimana perasaan Hanum sangat penting untuk Bima sekarang, apakah ia perduli dengan urusannya?
Sayangnya Hanum menggeleng
"Tanya dong," pinta Bima
Hanum melihat kearah atas, ia memikirkan pertanyaan apa yang harus dia tanya. "Pasti lo gantiin shift kerja temen lo kan?"
"Ada pasien rekan gue yang ngidam minta diperiksa sama gue. Maklum ganteng" Hanum hanya ber O ria, kemudian mengangguk paham, seakan ia mengerti tentang kondisi yang terjadi sekarang.
"Gue pergi dulu ya?"
"Hm,"
"Gapapa kan?"
"Gapapa, pergi aja sana,"
Bima melangkahkan kakinya pergi dari sana, sesekali ia melambaikan tangan kearah Hanum dan tersenyum lebar kearahnya. Setelah melihat Bima yang sudah menghilang dari sana,
Hanum mengatur nafasnya, ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan
Melihat Kota Jakarta dari atas adalah pilihan yang tepat untuk menghilangkan amarah, bukan hanya melihat gedung-gedung tinggi, tetapi menghirup udara dimalam hari sangat baik untuk membuat diri lebih tenang sejenak.
"Gedungnya besar ya?"
"Yaiya mas, kalo kecil itu rumah keong." Hanum menoleh kearah kanan nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
