Chateau Maison Blanche Wine tertuang sempurna digelas berukuran sedang nan mewah itu. Kakinya berjalan menyelusuri setiap sudut ruangannya, mulutnya terbungkam namun didalam hatinya ia berdecak kagum karena tinggal didalam sebuah ruang bawah tanah yang isinya terlihat seperti hotel bintang lima. "Kapan kita memulai pencarian?" tanya Raka
Raka Abisma Hitomi. Putra bungsu Hitomi yang pada tahun 2003 terjerat kasus pembunuhan kakak perempuan dan kedua orang tuanya. Kelurga Hitomi sangat terkenal pada tahun tersebut, pengusaha batu bara dan logam terbesar di Indonesia, ia memulai usaha nya didaerah Sumatra dan sangat jaya sehingga namanya dikenal oleh para keluarga kaya raya.
Kekayaan mereka tidak akan habis sampai tujuh turunan, namun dikarenakan kasus pembunuhan yang terjadi didalam keluarganya. Keluarga Hitomi jarang dikenali lagi
Tidak. Dia tidak mati
Tubuhnya masih sehat dan dapat dipergunakan dengan baik
Saat menginjak usia 17 tahun, tidaklah mudah bagi Raka yang dibicarakan sebagai pembunuh anggota keluarganya. Raka belum merasakan cinta di masa SMA, dan menjadi anak nakal pada masa itu. Tapi ia malah merasakan tiga tahun membusuk didalam penjara
"Jangan terlalu cepat. Identitas tetap aman kan? tidak ada yang mencurigai?" Alan mengintrogasi Raka yang sampai dirumahnya sejak beberapa menit yang lalu. Lelaki dengan tatapan tajam, tegas, dan tidak pernah melengkungkan sebuah senyuman, dia adalah teman Alan.
Hanya teman, tidak terlalu dekat
Raka menikmati Wine yang Alan berikan "Aku memberitahu namaku pada wanita itu," jawabnya santai. Mata Alan langsung membesar dan sinis, wajahnya datar namun tertulis disana bahwa Alan sedang marah
"Kau bodoh!" bentak Alan sambil menghentakan meja.
Benar, Alan lebih dari marah. Ia bisa saja membunuh Raka saat ini juga
"Aku tidak bisa menahannya." Raka tetap menjawab dengan santai
Alan meremas kuat kerah hoodie yang Raka pakai. "Aku bilang jangan sampai jatuh cinta, dia cuma pancingan untuk pencarian barang bukti!" matanya melotot
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Cinderella
Novela JuvenilDiumur yang hampir melampaui kepala tiga itu terasa sia-sia bagi perempuan itu. Karena ia belum pernah mendapatkan kisah cinta yang berujung bahagia. Yang Hanum bisa hanyalah menjawab dan memberi solusi untuk orang-orang yang sedang mengalami patah...