6 [High Heels]

11 6 7
                                    

Chateau Maison Blanche Wine tertuang sempurna digelas berukuran sedang nan mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chateau Maison Blanche Wine tertuang sempurna digelas berukuran sedang nan mewah itu. Kakinya berjalan menyelusuri setiap sudut ruangannya, mulutnya terbungkam namun didalam hatinya ia berdecak kagum karena tinggal didalam sebuah ruang bawah tanah yang isinya terlihat seperti hotel bintang lima. "Kapan kita memulai pencarian?" tanya Raka

Raka Abisma Hitomi. Putra bungsu Hitomi yang pada tahun 2003 terjerat kasus pembunuhan kakak perempuan dan kedua orang tuanya. Kelurga Hitomi sangat terkenal pada tahun tersebut, pengusaha batu bara dan logam terbesar di Indonesia, ia memulai usaha nya didaerah Sumatra dan sangat jaya sehingga namanya dikenal oleh para keluarga kaya raya.

Kekayaan mereka tidak akan habis sampai tujuh turunan, namun dikarenakan kasus pembunuhan yang terjadi didalam keluarganya. Keluarga Hitomi jarang dikenali lagi

Tidak. Dia tidak mati

Tubuhnya masih sehat dan dapat dipergunakan dengan baik

Saat menginjak usia 17 tahun, tidaklah mudah bagi Raka yang dibicarakan sebagai pembunuh anggota keluarganya. Raka belum merasakan cinta di masa SMA, dan menjadi anak nakal pada masa itu. Tapi ia malah merasakan tiga tahun membusuk didalam penjara

"Jangan terlalu cepat. Identitas tetap aman kan? tidak ada yang mencurigai?" Alan mengintrogasi Raka yang sampai dirumahnya sejak beberapa menit yang lalu. Lelaki dengan tatapan tajam, tegas, dan tidak pernah melengkungkan sebuah senyuman, dia adalah teman Alan.

 Lelaki dengan tatapan tajam, tegas, dan tidak pernah melengkungkan sebuah senyuman, dia adalah teman Alan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya teman, tidak terlalu dekat

Raka menikmati Wine yang Alan berikan "Aku memberitahu namaku pada wanita itu," jawabnya santai. Mata Alan langsung membesar dan sinis, wajahnya datar namun tertulis disana bahwa Alan sedang marah

"Kau bodoh!" bentak Alan sambil menghentakan meja.

Benar, Alan lebih dari marah. Ia bisa saja membunuh Raka saat ini juga

"Aku tidak bisa menahannya." Raka tetap menjawab dengan santai

Alan meremas kuat kerah hoodie yang Raka pakai. "Aku bilang jangan sampai jatuh cinta, dia cuma pancingan untuk pencarian barang bukti!" matanya melotot

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Midnight CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang