11

18 5 1
                                    

Jam menunjukan pukul 11 malam, Caramel terbangun dari tidur nya, ia menguap lebar.

Diri nya belum makan, harus nya tadi makan malam bersama. Tapi Caramel melupakan itu dan fokus dengan mimpi nya.

Kaki nya berjalan gontai menuju meja rias untuk mengambil ikatan rambut untuk mengikat rambut nya yang tadi tergurai. Kini kembali rapih.

Caramel berharap, semoga diri nya tidak mengalami penambahan BB jika makan di malam hari seperti ini.

Api menyala di atas kompor, Caramel mulai membuka bungkus mie instan nya, membuka bumbu-bumbu nya, lalu saat air sudah mendidih ia memasukan mie instan tersebut.

Sambil menunggu mie matang, Caramel membuka handphone nya yang ia bawa tadi.

Lumayan banyak yang memberi nya pesan, mau itu Group atau pribadi.

Caramel hanya membuka group, takut ada yang penting mengenai kelas atau hal yang lain nya.

"Ada apa sama besok?" Gumam Caramel bingung, ia menoleh ke arah kompor, ia hampir kelupaan dengan mie nya.

Setelah makan, Caramel mencuci mangkuk dan gelas yang ia pakai, lalu kembali naik ke atas. Tentu nya tidak langsung tidur.

Ia kembali membuka handphone nya, mengecek kembali hingga akhir nya seseorang menelepon nya.

Caramel mengrenyitkan alis nya ketika membaca nama di layar handphone nya.

Wira?

Wira menelepon nya?

Akhir nya Caramel memencet tombol hijau, ia mengangkat nya.

"Halo?" Sapa Wira di seberang sana.

"Apa?"

"Ketus banget sama calon suami, kalo di sapa jawab nya tuh... hm, iya sayang? Ada apa? Kenapa sayang? Gitu kek."

Caramel memutar bola mata nya malas lalu melangkahkan kaki nya menuju sofa.

"Lebay banget! Malem-malem nelfon, gak jelas!" Ketus Caramel, Wira terkekeh di seberang sana.

"Lo sendiri kenapa belum tidur? Minta gue kelonin apa?"

Caramel berdecak sebal, "Gue tadi abis makan. Kenapa?"

"Dih? Makan malem-malem gak takut gendut lo?" Wira lagi-lagi terkekeh, Caramel mencebikkan bibir nya.

"Biarin gue gendut. Biar lucu kaya bunny!"

"Hahaha...gapapa sih kalo lo gendut. Kurus aja gue terima, apa lagi gendut!"

"Wira! Gue gak kurus ya!" Ucap Caramel tidak terima di bilang kurus oleh Wira. Wira tidak sadar diri apa?!

"Gak ada yang bilang lo kurus kok." Elak Wira, Caramel mendengus kesal.

"Lo malem-malem bikin gue emosi deh!"

"Lo nya baperan. Untung gue cintahh."

Caramel terdiam, dia tidak menyukai Wira yang gampang berkata 'Cinta.' Kepada nya, mungkin saja kan, Wira tidak hanya mengatakan itu kepada Caramel? Wanita yang dekat dengan nya? Seperti nya pernah.

Sebab Caramel menolak banyak lelaki ialah, lelaki itu dengan mudah mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta terhadap Caramel. Padahal baru bertemu. Mereka hanya menilai dari awal. Caramel tidak menyukai nya.

"Lo tidur?"

Caramel menatap layar handphone nya, ternyata masih tersambung.

"Hm." Dehem Caramel sebagai tanggapan.

CARAMEL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang