13

12 2 0
                                    

"Uhuk... Uhuk!"

"Ahh... "

"Bun, yah, Caramel berangkat ya! Udah siang ini! Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumssalam. Ini roti nya bawa Kara!!!"

"Gak keburu bunda!"

Carel berdecak sebal melihat Caramel yang tergesa-gesa karena bangun siang. Setelah Caramel pergi, tatapan kini melayang ke arah Aksara.

"Jangan nyalahin aku, aku udah bangunin Caramel. Tapi dia nya yang gak mau bangun." Jelas Aksara sebelum Carel bertanya kepada nya.

Tadi pagi, Aksara di suruh Carel untuk membangunkan Caramel, bukan nya di bangunin justru Aksara malah mengambil selimut yang terjatuh di lantai lalu memakaikan nya kembali ke Caramel. Alasan nya, kasihan kepada Caramel.

Brak... brak... brak...

"Anjir! Caramel kesetanan tuh!"

"Mana-mana?!"

Kedua siswi dengan rambut tergurai itu mengintip dari tiang pondasi koridor sambil menatap Caramel yang sedang memantul-mantulkan bola basket ke lapangan dengan kencang.

Padahal, setelah salah satu siswi itu mengecek jam di tangan nya jam masih menunjukan KBM. Tapi Caramel sedang apa di sini?

"Frustasi kali gara-gara cantik nya kalah dari gue."

"Ah masa iya sih? Caramel gak punya kaca apa ya? Kok bisa frustasi gara-gara cewek kaya lo. Padahal dia-"

"Sstt..." Siswi itu menaruh telunjuk nya di bibir teman nya yang terbuka lebar.

"Jangan ngomong gitu! Biarin dikit gue halu!"

"Halu mulu hidup lo! Makan tuh halu!"

"Eh bro! Halu jadi motivasi biar kewujud!"

"Kalian berdua! Jangan berisik dong!"

Kedua nya menoleh ke arah guru yang sedang bertolak pinggang dengan wajah garang.

"Eh, ibu... Apa kabar bu? Oh alhamdulilah baik, yaudah ya bu saya mau ke kelas dulu."

"DADAAHH IBUU!!!"

Guru tersebut menggeleng-gelengkan kepala nya bingung. Lalu tatapan nya kembali ke arah depan.

"Caramel, tolong jangan berisik ya." ucap nya. Caramel mendekat kepada guru tersebut. Ia mengangguk sopan.

"Maaf bu."

"Yasudah, ibu masuk dulu."

Caramel mendudukan bokong nya di bangku kayu panjang yang berada di depan kelas. Kaki nya terus mengayun tanpa henti sambil menunggu jam pertama selesai.

Beberapa menit lalu, Caramel datang terlambat. Karena sudah terlanjur di beri Alfa Jadi Caramel harus menunggu di luar kelas dan baru boleh masuk setelah pelajaran pertama habis.

Dan sekarang pun masih lama untuk jam pelajaran pertama selesai.

"Nungguin apa?"

Caramel menoleh dengan spontan setelah mendengar suara, seram sekali yang tadi nya hening dan tiba-tiba ada suara muncul.

"Ngagetin lo!" Sentak nya dengan kesal.

Wira terkekeh dengan mengusap tengkuk nya ia menatap Caramel.

"Kenapa belum masuk? Terlambat ya lo?"

Caramel menghela nafas nya, ia mengangguk sebagai jawaban.

"Mangkanya bangun pagi-pagi. Masa kalah sama gue yang bangun nya pagi buta."

Caramel berdecak sebal ketika mendengar Wira mulai bercerita dan menyombongkan dirinya di hadapan Caramel. Bukan tidak bisa untuk membunuh Wira Sekarang, namun Caramel masih waras untuk melakukan itu sendiri.

CARAMEL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang