EPILOG

7.7K 839 300
                                    

Karasuno sedang melakukan aktivasi klub mereka seperti biasa. Suasananya masih terlihat sedih dan menyesakkan. Alhasil tiada orang yang melakukan aktivitas dengan semangat.

"Permisi. Apa klub voli Karasuno sedang berlatih?" Seorang pemuda datang dari arah pintu, memancing perhatian semua orang yang ada di gym.

"Arata-san?" Ucap Sugawara.

"Ah ternyata benar. Aku ke sini untuk mengantarkan titipan dari [Name]. Dia ingin aku mengantarkan ini kepada kalian." Jelasnya.

"[Name]!? Bukankah.... Dia sudah tiada?" Batin semuanya.

Arata lalu memberikan Sugawara sebuah tablet dan buku. "Ini, kalau sudah selesai.... Bilang aku ya. Aku akan menunggu diluar. Ah, dan bukunya untuk kalian. " Arata lalu meninggalkan gym.

Setelah itu, semuanya berkumpul dengan Sugawara.

"Video?" Gumam Sugawara lalu, ia menekan tombol play.

Saat video dimulai, begitu terkejutnya mereka melihat ada sosok [Name] disana, ia terbaring di kasur rumah sakit.

"[N.... Name]-san?" Lirih Hinata.

"Oh? Sudah mulai rekamannya?" Gadis itu terlihat sedang bertanya kepada sang kameramen lalu kembali berbicara.

"Ano.... Um... Halo semuanya. Ini adalah video yang aku buat. Jika aku memberi video ini kepada kalian, berarti.... Aku sudah meninggal..."

"Aku sangat bersyukur telah mempunyai tim yang sangat hebat seperti kalian. Itu juga impianku sewaktu kecil."

Gadis itu menjeda pesannya sambil memainkan jari-jarinya.

"Aku minta maaf jika aku merahasiakan ini dari kalian. Aku hanya tidak ingin kalian mengkhawatirkanku.... Dan aku tidak ingin dikasihani oleh orang. Selama aku hidup, Orang-orang selalu simpatik kepadaku, mengasihani ku atau membully ku."

" Etto.... Seperti 'wah, anak ini kasihan sekali, masih kecil sudah menderita penyakit ganas.' Atau 'lihatlah perempuan itu, lemah! Dia penyakitan. Jangan dekati dia atau kau akan tertular ha ha ha' mereka bilang seperti itu sambil menunjukku. Ah 'Anak ini selalu beralasan sakit agar tidak piket atau olahraga. Hei, enak ya bisa berpura-pura sakit dan lemah? Hahahaha' padahal mereka tidak tau rasanya..."

"Tapi.... Saat aku masuk ke SMA Karasuno dan menyembunyikan penyakit ku... Semuanya berubah. Segalanya jadi lebih menyenangkan karena tidak ada yang meremehkanku atau mengasihani ku." Ia tersenyum.

"Aku selalu berusaha untuk diterima di sisi kalian. Walaupun sulit, aku percaya bahwa aku akan berhasil. Konyol bukan?" Gadis itu tertawa.

"Tidak.... Tidak [Name]. Kau wanita yang kuat...." Daichi membalas video itu.

"Tapi... Benar saja ini semua terwujud, aku merasa sangat senang! Aku tidak pernah merasa sesenang ini. Akhirnya aku merasakan kehangatan yang kalian berikan, dan rasanya aku sangaaat senang. Seperti ada kupu-kupu di dalam perutku."

"Walaupun sebentar, tapi aku sangat senang... Aku bersyukur bisa hidup sampai aku bisa bergabung dengan kalian walaupun sebentar."

"Harusnya kami yang bersyukur [Name]...." Balas Sugawara.

"Kalian tau apa yang ada di pikiran ku saat melihat kalian latihan atau bertanding? Etto.... 'Wah, enak sekali Shoyo-kun bisa terbang dengan bebas.' atau 'kapan aku bisa berlari bebas seperti kalian?' bahkan 'aku juga ingin terbang dan menari di langit biru yang bebas' sejujurnya aku iri..."

A Soft Frail Heart [Karasuno x Reader] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang