[17]

4.8K 767 315
                                    

[Name] sedang memakan melon dan jeruk yang diberikan oleh Kageyama dan Hinata. Sudah tiga puluh menit sejak mereka berdua pergi ke dapur. Sebenarnya [Name] memiliki firasat yang tidak enak.

"Ah cuma perasaanku saja." Gumamnya menepis firasat nya yang tidak enak itu lalu melanjutkan makan melon.

.

.

.

.
Sudah lima menit ia mencoba untuk membuang firasat buruknya itu, tapi sepertinya gagal. Ingin sekali ia mengecek mereka berdua tapi dia tak kuat mengangkat kakinya. Akhirnya ia mengambil ponsel nya lalu membuka aplikasi yang sudah dibuatkan oleh kakaknya. Dibuka nya aplikasi itu lalu menekan gambar '🎥'

Tak lama kemudian, muncul sebuah gambar di ponselnya. Gambar dapurnya. Ya, sebenarnya saat ini ponselnya [Name] terhubung dengan robotnya yaitu Pochi. [Name] mengendalikan Pochi dengan tombol yang tersedia di ponselnya. Ia mengarahkan Pochi untuk ke dapur, lalu apa yang ia lihat di sana?

Kageyama yang tidak bisa memotong lobak, Hinata yang panik masakannya akan gosong. Entah apa yang mereka masak. [Name] menepuk jidat lalu memutuskan untuk membuka mulut.

"Kalian sedang masak apa?" Ucapnya dari layar Pochi.

Kageyama dan Hinata tersentak lalu menoleh ke belakang mereka. Dan mereka melihat layar Pochi yang menampilkan wajah [Name].

"W-waa! [Name]-san, ja-jangan lihat dulu!" Hinata berlari menghampiri Pochi lalu menutup layar robot itu agar [Name] tidak bisa melihat mereka.

"O-oke." [Name] memundurkan Pochi lalu membuat Pochi bergerak dengan sendirinya lagi.

"M-mereka tidak bisa masak..." Gumam [Name] sambil menghela nafas.

Sementara itu di dapur....

"K-Kageyama potong wortel nya yang bener dong! Itu tipis banget tuh! Lobak nya juga! Kegedean! Nanti [Name]-san harus membuka mulut yang sangat lebar gara-gara kau!" Oceh Hinata sambil mengaduk masakannya di atas kompor.

"B-Boke! Bagaimana caranya memotong sayuran!?" Kageyama keringat dingin sambil memotong lobak.

"Tinggal 'tak tak tak' 'sret'! Masa gitu aja gak bisa- OI BAKA JANGAN POTONG JARI MU GOBLOG!" Hinata berteriak di akhir.

Sungguh kacau sekali dapurnya [Name] saat ini. Akhirnya mereka berdua pasrah lalu memilih untuk menelepon Sugawara.

"Moshi moshi Hinata" Jawab Sugawara.

"SUGA-SAN HUAAAA!!!" Hinata berteriak di telepon membuat Sugawara menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"A-ada apa Hinata?" Sugawara terdengar khawatir.

"Aku dan Kageyama berniat untuk memasak untuk [Name] Tapi kami malah bikin dapurnya berantakan." Ucap Hinata.

"Ha? [Surename] -San? Kalian ada di rumahnya?" Balas Sugawara.

"Iya, [Name]-san sakit, jadi kami menjenguknya. Ano Sugawara-san, bisa tolong kemari untuk ajari kami memasak?"

"Ah, tentu saja. Beri tahu aku alamatnya."

"Rumahnya ada di jalan *** blok*** nomor ***. Nanti ada papan nama keluarganya di pagar." Jelas Hinata.

"Baiklah, aku dalam perjalanan." Sugawara menutup teleponnya.

"Ada apa Suga?" Tanya Daichi di sebelah Sugawara. Mereka sedang bersama karena sedang membeli buku pelajaran.

"Oh, ini Hinata meminta tolong padaku untuk mengajarinya memasak." Balas Suga sambil mencatat apa yang Hinata bilang tadi.

A Soft Frail Heart [Karasuno x Reader] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang