15. Peka

303 67 51
                                    

"Hadset gue ketinggalan cuy"

Mendengar itu Jaehyun mendecak sebal. Ia memutar bola matanya malas. Kenapa temannya yang lebih tua dari dirinya ini sangat pelupa? Apa itu karena faktor umur?

"Ya udah, gue sama Yuta tungguin lo di sini. Cepetan juga, takut jadwal bis nya kelewat"

Taeyong mengangguk cepat lalu berlari ke arah gedung sekolahnya. Ia sempat terhenti ketika melihat Doyoung sedang berdiri di depan gerbang sekolah.

"Lo belom pulang?" tanya Taeyong yang menyempatkan untuk bertanya walau dia mengetahui pasti akan di jawab singkat oleh Doyoung.

Tak apa, ia mengerti.

Benar apa yang di perkirakan oleh Taeyong, Doyoung hanya menggelengkan kepalanya dengan tatapan yang tidak melihat Taeyong.

"Mau bareng?" tanya Taeyong berusaha luluh

"Ga usah"

Pria penyabar itu hanya tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan berlari kedalam gedung sekolah. Taeyong berlari menyusuri setiap koridor disana.

Ia membuka pita suaranya untuk sedikit mengeluarkan senandungan merdu. Walaupun ia mengetahui bahwa suaranya sangat jauh dari kata sempurna. Yuta lah yang menjadi seorang pencetus pertama bahwa suara Taeyong sangat buruk.

Tak apa, ia memaklumi semua ini. Toh bukankah itu kenyataannya?

Matanya tak lepas menatap sekitar. Langkahnya seketika terhenti ketika ia melihat dua sosok perempuan yang sepertinya sedang membicarakan atau menyelesaikan masalah mereka di dalam kelas yang kosong.

Atau mungkin saja sedang terjadi pembully-an. Hatinya sangat ingin melihat itu, ia curiga jika itu Chaesa karena terlihat dari postur dan tinggi tubuh beserta rambut panjangnya yang lebat itu sangat persis mirip Chaesa.

Memang kasus pembully-an akhir-akhir ini sering terjadi di sekolahnya. Biarlah Taeyong tidak mau mencampuri urusan orang lain lagi pula Jaehyun dan Yuta juga kini telah menunggu untuk pulang bersama.

Tidak ada alasan lain, Taeyong kembali melanjutkan langkahnya berlari menuju kelas untuk membawa hadset nya yang tertinggal.

Dua menit berlalu waktu untuk menempuh menuju kelasnya. Taeyong menghela nafasnya lega ketika keberadaan hadset nya masih berada di tempat yang sama. Memang Taeyong itu orang nya sedikit pelupa.

Ia kembali berlari sesekali mengechek arlojinya untuk melihat waktu. Taeyong semakin melajukan larinya sedikit cepat dan segera sampai di tempat Jaehyun dan Yuta menunggu.

Ntah kenapa ketika dirinya melewati kelas yang tidak asing itu adalah kelas yang di isi oleh dua perempuan, langkah Taeyong seketika terhenti. Rasa penasaran nya kini semakin menggunung.

Dengan seketika terbesit dalam fikirannya nama Yerin. Ya, seharian ini Taeyong tidak melihat Yerin nempel dengan pawangnya. Buktinya tadi di depan gerbang saja Doyoung sendirian.

Rasa penasaran kini berubah menjadi cemas dan khawatir. Taeyong tidak bisa menolaknya kali ini ia harus benar-benar memastikan bahwa itu bukanlah Yerin.

Semoga saja.

Cklek...

Pintu terbuka menampakkan sosok gadis yang ketakutan tengah memeluk kedua lututnya sedang terisak menangis. Ini yang di takutkan Taeyong. Berarti tebakan nya tadi benar, pasti Chaesa lah yg telah melakukan ini pada Yerin.

Tak menunggu lama lagi, Taeyong segera menjatuhkan dirinya yang di tumpu oleh kedua lutut yang kokoh. Tangannya melingkar menuntun gadis lemah itu menuju kedalam dekapana nya.

100 Day's My Cute Love | JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang