[Bagi yang baru baca, harap melihat judul terlebih dahulu, dikarenakan ada beberapa chapter yang tidak berurutan]
Banyak orang bilang, Cinta kita itu mustahil. Bagaikan minyak dan air, langit dan bumi, dua garis pararel yang gak bakal menyatu.
Namun...
Dimana ia tak bisa tertawa bebas, tersenyum bebas bahkan sampai bicara pun mungkin akan terlihat jarang, hanya seperlunya.
Dunia yang penuh pengekangan. Tanpa kebebasan sedikit pun.
Yerin tidak mau Suho ataupun keluarganya bahkan Doyoung tau apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Tak apa. Kita liat siapa yang akan memenangkan permainan ini. Yerin atau Jaehyun?
Biar waktu yang mengungkapkan dengan sendirinya.
Yang paling penting, Yerin harus seperti biasa Menyembunyikan semuanya dengan senyuman. Seolah tak terjadi apa-apa dengan nya.
"Dek, pelan-pelan makan nya. Nanti keselek loh" peringatan Bunda yang mewanti-wantikan anak bungsunya.
Namun Yerin hanya memperlihatkan cengiran nya. Bunda hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah pusing dengan tingkah anak nya satu ini.
Di fikir-fikir Suho sebagai anak pertama gak gini-gini banget. Mungkin Yerin terlahir untuk suatu kejutan yang disiapkan tuhan untuk semua orang didekatnya.
Yerin menutupi sarapan nya dengan meminum segelas susu hangat, rasa vanila. Kesukaan Yerin.
Bahkan Yerin masih minum susu kotak, ya semacam ultra milk atau semacam cimory. Ia sering di bekalkan oleh bundanya satu kotak jika Yerin tak sempat meminum susu di rumah.
Ya ampun.
"Dek, berangkat nya dianter sama Aa ya. Soalnya Ayah jadwalnya lagi padet" ucap Ayah Yerin lalu segera pergi keluar rumah, mengendarai mobil avanza miliknya.
Yerin hanya mengangguk, ia mengecek jam arloji nya di tangan sebelah kiri yang menunjukkan angka tujuh pas.
Dia harus segera berangkat.
Yerin melangkahkan kakinya sedikit cepat kearah kamar Suho. Ia mengetuk pintu beberapa kali, namun tak ada jawaban dari Suho. Jangan bilang kalau Suho masih tidur bersama Winne the pooh nya.
"Aa, anterin Yerin ke sekolah! Yerin kesiangan! AA BANGUN!" teriak Yerin dari balik pintu kamar Suho..
Ini Aa Suho budeg apa kupingnya kesumbet batu sih? Astagfirullah jangan gitu Rin kualat kamu jadi adek!
Bunda yang mendengarnya di dapur hanya menggelengkan kepalanya. Sudah tak asing lagi jika pagi-pagi ia harus mendengar suara teriakan Yerin.
Ampun dah.
"Aa bangun gak? Atau Yerin masuk ke kamar nih?!" ancam Yerin terhadap Suho namun lagi-lagi ia tak mendapat jawaban sama sekali.
Memang, Suho gak mau seeorang pun masuk ke kamarnya, kecuali dirinya sendiri. Apa ia menyimpan sebuah rahasia besar?
Ceklek
Yerin membuka pintu kamar Suho. Dan, apa yang ia dapatkan? Sesuatu yang aneh? Ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
