5. Imam

426 106 59
                                    

"Lo kenal sama dia?" Tanya Doyoung

Yerin mengernyitkan alis nya. Ia berfikir sejenak untuk menemukan jawaban yang di maksud Doyoung. Kata 'dia'. Maksud Doyoung itu... Taehyung?

"Yang mana?" Yerin kembali bertanya sambil menatap wajah Doyoung sedikit keatas, karena tinggi dirinya berbeda jauh dengan Doyoung.

"Yang tadi pamitan sama lo"

"Mmm... Taehyung kah?" jawab Yerin ragu.

"Taehyung? Siapa?"

"Oh.. Itu sepupunya Jaevan"

"Ooh"

Akhirnya rasa penasaran Doyoung terobati. Sedaritadi Doyoung penasaran banget. Ia baru tahu kalau Yerin mempunyai teman laki-laki selain dirinya.

Langkah mereka terhenti di sebuah halte bus. Menunggu bus yang sering Yerin naiki ketika pulang sekolah. Namun sekarang situasi nya lebih sepi, mungkin jam segini bukan jamnya sibuk

Hanya ada mereka berdua disana.

Dari kejauhan Yerin melihat bus yang segera akan menghampiri mereka berdua.

"Rin, gue boleh main gak kerumah lo?"

"Boleh" jawab Yerin dengan cepat dengan senyuman. Malah dia senang bisa menghabiskan banyak waktu bersama Doyoung.

Bus pun tiba, Doyoung membiarkan Yerin naik terlebih dahulu baru itu dirinya menyusul dari belakang

Memang benar jam segini bus lebih sepi, tempat duduknya juga banyak yang kosong tidak di isi. Hanya ada beberapa saja penumpang di sana.

Namun Yerin kali ini memutuskan untuk duduk di paling belakang dekat dengan jendela. Doyoung hanya menuruti Yerin dan duduk di samping nya.

Yerin menatap keluar jendela, melihat keadaan di luar untuk mengalihkan kebosanan yang melanda, karena jarak rumah Yerin ke sekolah cukup jauh.

Mungkin perjalanan ini akan cukup lama.

Merasa pegal, kini Yerin mengubah posisi tubuhnya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Doyoung.

Doyoung sebagai korban serangan jantung akibat tindakan Yerin hanya pasrah. Ia menetralisirkan nafas nya, agar detak jantung nya yang kini sedang disko tak terdengar oleh Yerin.

"Idoy"

"Hm?"

"Saya, boleh ngomong sesuatu gak?" tanya Yerin yang masih bersandar di bahu Doyoung.

"Ngomong apa?" Doyoung yang mulai merasa penasaran dengan pernyataan Yerin tadi barusan.

"Maaf ya kalo sedikit nggak sopan"

"Iya" jawab Doyoung cepat

"Di masa depan nanti, pasti Idoy bakalan punya pacar kan? Kalo Idoy punya pacar jangan lupain Yerin ya, Doy." lanturan kata Yerin yang lembut berhasil membuat luluh hati Doyoung.

Kini Doyoung bingung. Apakah dia harus senang atau sedih? Namun yang pasti hatinya sangat sakit.

Sebenarnya Yerin itu anggap Doyoung apa? Hanya sekedar teman? Lalu, bagaimana dengan perjuangan nya selama ini? Apa itu kurang, untuk mengasih sebuah kode kalau Doyoung itu menyayangi Yerin lebih dari sekedar teman.

Pleas Rin. Lo mau sampai kapan pura-pura kayak gini?

Apa Doyoung harus menyatakan nya sekarang juga tentang perasaan nya? Tidak mungkin kan. Yang ada, Yerin malah membenci Doyoung.

Doyoung melipat bibirnya. Matanya kesana kemari mencari ide untuk jawaban yang sangat rumit seperti ini.

Sekarang dia harus jawab apa?

100 Day's My Cute Love | JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang