Kebahagiaan Semu

127 17 9
                                    

Siang sudah berganti sore. Vincent tengah menikmati sunset dari dalam kamar hotel yang di tempatnya. Vincent menoleh ke samping saat melihat Rania selesai memandikan Violla.

"Anak ayah sudah mandi!" Vincent tersenyum lalu berjalan menghampiri Violla yang tengah berganti baju di bantu oleh Rania.

‌"Anak ayah sangat cantik!" Vincent mengangkat tubuh mungil Violla dan mendudukkan ke atas pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‌"Anak ayah sangat cantik!" Vincent mengangkat tubuh mungil Violla dan mendudukkan ke atas pangkuannya.

"Kau mandilah! Kita akan pergi jalan-jalan," suruh Vincent. Rania pun mengangguk.

Rania mengambil pakaian dari dalam tasnya dan membawanya ke kamar mandi. Setengah jam Rania keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian lengkap.

"Sekarang giliranmu untuk mandi," ucap Rania.

Vincent mengangguk, "Peri kecil ayah, tunggu di sini. Ayah akan mandi, oke!" ucap Vincent pada Violla.

"Oke, Ayah," balas Violla dengan cerianya.

*****

Tepat pukul tujuh malam mereka keluar dari hotel. Vincent ingin mengajak Rania dan Violla untuk makan malam. Vincent menggandeng tangan Violla begitu juga dengan Rania, seperti keluarga yang lengkap dan sangat bahagia.

Vincent dan Rania saling pandang, keduanya tersenyum penuh keterpaksaan. Meraka menyembunyikan rasa sakit pada hati masing-masing demi Violla.

Vincent melajukan mobilnya menuju restauran yang sudah ia pesan. Dalam perjalanan Vincent merasakan ponselnya bergetar di saku celananya. Vincent melihat siapa yang menelepon dirinya.

Vincent memutuskan untuk menepikan mobilnya untuk menerima telepon dari Selina.

"Hallo, Sel, ada apa?" tanya Vincent setelah ia menempelkan benda pipih hitam itu ke telinganya.

"Kau kapan pulang?" tanya Selina dari seberang telepon.

"Beberapa hari lagi aku akan pulang," jawab Vincent. "Selina, aku sedang sibuk. Kita bicara lagi nanti, oke," lanjut Vincent.

Vincent memutuskan panggilan dari Selina. Vincent melihat ke arah Rania yang sedang menatap dirinya. Pandangan mereka bertemu pada titik yang sama. Namun, Rania memutus pandangan itu terlebih dahulu.
-
-
-
-
Vincent memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah restauran ternama di Bali, Sarong Bali di daerah Kerobokan Kuta Utara.

"Ayah, apa kita mau makan di sini?" tanya Violla dengan polosnya.

"Iya, Sayang," jawab Vincent.

Ketiganya pun masuk ke dalam restauran itu. Rania dan Vincent serta Violla menuju meja yang sudah Vincent pesan sebelumnya. Rania nampak sedikit gugup saat masuk ke dalam restauran mewah itu.

"Ran, duduklah!" Vincent menarik kursi untuk Rania duduk.

"Eh, iya. Terimakasih," ucap Rania.

"Ran, kau tidak apa-apa?" Vincent bertanya pada Rania yang nampak tak nyaman di tempat itu.

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang