Masa kecil

50 6 7
                                    

     Disuatu ketika ada seorang anak kecil yang bernama Jackie. Dia adalah anak laki-laki dari 1 saudara, kakaknya bernama Donos. Terlahir dari keluarga sederhana dari pernikahan Anto dan Sulis. Sejak kecil sangat suka dengan sepak bola, akan tetapi Jackie terkenal cengeng dan terbilang sulit menerima penjelasan dari siapapun ketika sedang belajar.

     Jackie sering diejek teman nya ketika di sekolah maupun di desa. Karena ia cengeng dan memiliki sepeda pancal bekas, yang lebih parahnya lagi Jackie selalu saja menanggapi mereka dengan tangisan. Hanya itulah yang bisa dilakukan, Jackie anak yang sangat penakut dan pesimis, bahkan pernah suatu ketika berada ditempat kosong dan melihat bayangan tubuhnya sendiri Jackie langsung ketakutan dan berteriak histeris sampai terkadang kakaknya Donos heran sekali terhadap sikap Jackie.

     "Kenapa sih kamu jadi anak kok penakut banget...!" dengan suara lantang dari sang kakak, dan Jackie akhirnya menjawab

     "Aku memang begini adanya kak, mohon maaf sekali bila adikmu ini selalu menyusahkan kakak" bicara sambil gugup.

     Setelah itu Jackie langsung pergi meninggalkan Donos karena telah dimarahi tadi.

     Saat kedua orang tua mereka sudah pulang dari luar negeri, Jackie langsung mengadu kepada ayah dan ibunya dikarenakan ulah sang kakak yang telah memarahi dia.

     "Ayah... Ibu Aku tadi habis dimarahi oleh Donos" seketika Donos mulai marah

     "Emangnya kenapa ha, kamu sih jadi anak penakut amat...!" suara keras sekali dari Donos.

     Lalu Ayah berkata

     "Jangan begitu kmu sama adek, kasihan dia wajar saja kan masih kecil. Ia kalau kamu sudah besar"

     Langsung Ibu juga merespon dengan jawaban

     "Iya kak kamu sebagai seorang kakak harusnya bisa menasehati adik dengan baik, jangan malah marah-marah terus nanti adikmu ngambek gimana...?" Donos tidak terima dengan perlakuan orang tuanya yang selalu membela adiknya yang cengeng itu.

     "Iya udah terserah, Aku gak akan mau lagi mengurusi Jackie titik" masih dalam keadaan marah Donos. "Biarin aja gpp" Jackie langsung menjawab.

     Beberapa hari kemudian ketika masuk sekolah Jackie langsung dibully oleh teman sekelas dan hal itu membuat Jackie semakin depresi serta menangis. Seorang guru BK yang tau tentang hal itu langsung membawa Jackie ke ruang BK dan menanyakan semua apa yang sebenarnya terjadi di kelas tadi.

     "Nak kamu kenapa kok bisa teman satu kelas mengejekmu...?" guru BK dengan suara lembutnya.

     "Iya beginilah keadaan saya setiap hari Bu di kelas, bukan hanya disini di desa pun juga begitu". Guru BK pun heran mendengar penjelasan dari Jackie dan segera menanyakan kembali

     "Hal apa yang membuatmu menjadi seperti ini...?" Jackie seketika diam, dan akhirnya menjawab perlahan

     "Iya mungkin... mu mu mungkin karena saya cengeng, miskin dan selalu senang menyendiri Bu". Ibu guru sontak terharu mendengar penjelasan darinya, dan akhirnya Jackie kembali ke kelas dengan didampingi oleh Bu guru tadi. Dan ketika sampai di kelas Bu guru BK memberi tahu kepada semua siswa yang ada disitu bahwa jangan sampai hal ini terulang, karena jika sampai terulang akan dilanjutkan kepada pemberian poin pelanggaran bahkan sampai proses ke pengadilan.

     Setelah peristiwa tersebut selesai Jackie pulang dari sekolah dan berjalan dengan perlahan sambil merenungi nasibnya. Dan tanpa ia sadari hampir tertabrak mobil karena berjalan sambil melamun tadi.

     "Hey hati-hati dong kalau jalan, lo mau mati ya ha...!" kata sopir mobil itu.

     "Gak bang maaf tadi saya melamun" Jackie menjawab dengan keadaan sangat ketakutan dan khawatir.

     "Untung aja lo gak ketabrak, lain kali kalau jalan menyeberang lihat-lihat dulu pake mata...!" sangat kesal nampaknya sang sopir dengan Jackie.

     "Iya bang Aku minta maaf"

     Setelah itu Jackie melanjutkan perjalanan menuju rumah. Setelah sampai rumah bertemu dengan Ibu dan langsung disuruh ganti baju lalu makan.

     "Habis makan kamu sholat ya nak", kata Ibu.

     "Iya Ibu ini Aku masih makan" Jackie melahap makanan itu dengan cepat.

     Setelah itu ia langsung mandi karena jam 3 sore sudah harus mengaji. Pada saat itu tiba-tiba sesuatu yang tidak pernah Jackie bayangkan terjadi seketika. Wajahnya panik, dipenuhi rasa bersalah. Uang yang dikasih oleh ibunya untuk membayar spp mengaji telah hilang di jalan, Jackie nampak kebingungan. Apa yang harus ia katakan nanti kepada ibunya...?. Sampai di tempat ia mengaji, masih saja bingung sampai sang guru bertanya kepada Jackie.

     "Jackie kamu kenapa nak...?, apa yang terjadi dengan mu saat ini...?"

     "Tidak apa-apa kok bu ustadzah"

     Setelah itu Jackie kembali fokus untuk mengaji. Sepulang dari mengaji ia sangat ketakutan dan tidak bisa membayangkan apa yang akan didapatkan saat pulang ke rumah nanti. Akhirnya kekhawatiran pun semakin menjadi-jadi, Jackie berusaha memberanikan diri mengetuk pintu rumahnya. Seketika ibunya langsung keluar

     "Spp kamu sudah kamu bayar kan Jackie...?" tanya ibu

     "Eee iiitu uuuang sppnya" sangat gugup sekali Jackie

     "Kenapa uang sppnya ha...?" ibu mempertegas pertanyaan itu

     "Hilang bu tadi waktu di jalan" sambil menangis.

     "Apa hilang...? kamu ini gimana cari uang itu susahnya minta ampun ini kamu malah teledor gimana sihh...! coba kamu cek di tas atau di lemari siapa tau ketinggalan" penuh emosi.

     Setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih 1 jam akhirnya uang itu ditemukan, Jackie lupa bahwa ia yang menaruh di atas tumpukan buku-buku koleksinya. Lalu Jackie segera bilang ke ibunya dan meminta maaf atas kesalahan yang telah ia perbuat.

     Satu minggu kemudian orang tua Jackie berencana akan berlibur ke pantai, karena sudah lama tidak refresing katanya. Rencana yang telah disusun rapi dalam waktu berbulan-bulan tersebut akhirnya keturutan. Sampai disana mereka bersenang-senang, bermain air dan pasir pantai. Nampak terlihat gembira ditemani oleh sejuknya pantai serta pemandangan yang begitu indah.

- Jackie: "Ibu, Ayah kapan kita kesini lagi...?

- Ayah: " Iya tahun depan Ayah usahakan ya nak, kamu tenang saja tidak usah khawatir"

- Jackie: "Baik Ayah akan dengan senang hati Aku menerimanya, horee" (sangat senang dan penuh semangat)

- Ibu: "Tapi ingat, harus belajar yang rajin agar kamu pintar dan nilaimu bagus...!"

- Jackie: "Iya bu nanti Aku akan lebih giat lagi dalam belajar"

     Waktu hampir menjelang malam, Jackie beserta kedua orang tuanya akan segera pulang, perjalanan yang melelahkan ditambah oleh macet lalu lintas. Sampai di rumah sekitar jam 23:35 WIB. Ayah langsung tidur karena besok hari senin harus bekerja, ibunya masih sempat beres-beres rumah dan Jackie telah lama tertidur diperjalanan.

     Keesokan harinya mereka semua kembali melakukan aktivitas normal dan tetap saja perilaku Jackie yang masih manja dan cengeng tidak akan pernah bisa dirubah, sampai pada akhirnya Jackie berada pada situasi paling sulit dalam hidupnya. Dan akhirnya hal itu membuat dirinya seketika mulai berfikir untuk menghilangkan sifat terlalu manja dan cengeng. Sebab ia juga akan segera memiliki adek kandung...

Waiting the next season...

Menembus Langit (Terbit di Bukuin Publishing)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang