H-1 I'm Leaving In German.

47 10 0
                                    

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

  
  
    

  

Author Pov.


Berlin, Jerman.
01 Desember 2014
07:33 AM.

Satu hari sebelum menjelang keberangkatannya Richard pergi meninggalkan Jerman. Kini Richard sedang mengemasi beberapa pakaian dan barang yang hendak ia bawa pergi ke Korea. Perasaannya tidah berubah sama sekali. Richard tidak berharap lebih pada kedua orang tua nya, agar mengantar nya pergi ke Bandara.

Seharus nya ia merasa senang, karna keinginannya keluar dari kediaman orang tua nya sudah terwujud. Richard mendaftar dan ikut audisi menjadi Trainee disalah satu agensi diKorea Selatan, karna ia ingin terbebas dari kesehariannya dikediaman rumah orang tua nya. Ia merasa muak dengan tingkah kedua orang tua nya. Rumah tangga keluarga Winston sebenar nya cukup untuk bisa diakui sebagai rumah tangga yang sudah tidak sehat lagi. Suami nya yang sering berselingkuh terang-terangan didepan sang istri, dan sang istri yang hanya bisa diam demi mempertahankan rumah tangga nya. Hal itu yang membuat putra tunggal mereka menjadi Broken Home.

Disaat Richard sedang memasukan beberapa pakaian nya kedalam salah satu kopernya, terdengar ketukan pintu dari luar pintu kamarnya.


Tukk..tukk..tukk..tukk.. 'Suara ketukan pintu dari luar'

"Richard, boleh ibu masuk nak?." Lirih Nyonya Winston. Richard berjalan mendekati pintu kamarnya dan membuka pintu itu. Membiarkan Nyonya Winston masuk kedalam kamar nya tanpa mengatakan apapun.

"Richard, sini biar ibu bantu menata pakaian mu." Ucap Nyonya Winston mengambil pakaian dan melipat pakaian itu.

"Tidak perlu. Aku bisa merapih kan nya sendiri." Ketus Richard enggan menatap wanita itu.

"Ahh.. Kalau begitu, ibu akan membereskan tempat tidur mu saja."

"Bisakah kau tidak menggangguku?!. Besok aku harus pergi meninggalkan Jerman." Bentak Richard menutup koper nya dengan kasar.

"Richard, dengar sayang. Karna itulah ibu akan membantu mu merapihkannya. Biarkan ibu membantumu sebelum keberangkatan mu tiba ya sayang." Ucap Nyonya Winston tersenyum teduh setelah mendengar nada yang dikeluarkan putra nya pada nya. Ia merasa kalau dirinya sudah gagal menjadi sosok seorang Ibu yang baik.

Richard hanya bangkit dari duduknya tanpa berbicara sepatah katapun. Berjalan mendekati rak bukunya dan mengambil beberapa buku yang akan Ia baca diKorea jika Ia memiliki waktu luang.


Nyonya Winston melipat dan memasukkan beberapa pakaian Richard kedalam koper. Ragu mengatakan pada putra tunggal nya, jika Ia dan suaminya tidak bisa pergi mengantar nya ke Bandara. Ia ingin memeluk dan melihat lambaian putranya sebelum penerbangannya tiba. Namun Tuhan berkehendak lain. Ia harus pergi keluar kota dalam beberapa hari, karna urusan perusahaan keluarga nya disaat hari keberangkatan putra nya. Kalaupun iya menunda atau membatalkan pergi, itu adalah keputusan terburuk untuk nya dan sangat berpengaruh pada perusahaannya.


Fond MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang