Please, not again..

50 8 3
                                    

                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  
 
  
  
  
   
  

Author Pov.

Setelah Maggie kembali kekamar nya. Ia kembali mengusap dan menatap layar ponsel nya.

Me.
Maaf memutus obrolan.|

+4410xxxxxxx
|Tidak apa.

Me.
Ngomong-ngomong. Apa kau ingin pergi melihat-lihat lukisan lagi?|


+4410xxxxxx
|Apa ada pameran lagi di sekitar sungai Thames?

Me.
Tidak. Tapi kau bisa berkunjung ke National Gallery kalau kau mau.|

+4410xxxxxxx
|Apa kau punya waktu?

Me.
Aku?|

+4410xxxxxxx
|Ya. Bisa kah kau menemaniku ke tempat itu?

Me.
Maaf, tapi kenapa tidak dengan teman mu saja?|

+4410xxxxxxx
|Tapi aku disini sendiri.
Kau tidak bisa ya?

Me.
Bukan begitu.|

+4410xxxxxxx
|Tidak apa. Mungkin lain kali aku bisa datang ke sana bersama teman ku.

Me.
Baik lah kalau begitu. Kapan kita akan kesana?|

+4410xxxxxxx
|Tidak perlu repot-repot. Aku bisa pergi dengan teman ku nanti dilain waktu.

Me.
Tidak apa. Jadi, kapan kita pergi kesana nya?|

+4410xxxxxxx
|Woahh... Terima kasih..
|Bisakah kita pergi lusa?
|Ku rasa sebentar lagi aku harus balik ke negara ku.

Me.
Benarkah? Baik lah kalau begitu.|
Jam 10:00 A.M. Di depan pintu masuk.|

+4410xxxxxxx
|Okey. Aku akan menggunakan maps untuk mencari alamat museum itu.


Disaat Maggie sedang sibuk mengusap layar ponselnya. Suara ketukan pintu berbunyi.

    
    
   
     
Tokk..tok.. tok..

Fond MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang