Naughty

103 3 0
                                    

Jeongin sedang ada diruang BK, dia habis berantem sama teman sekelasnya.

Karena orang tua Jeongin sedang tidak ada, jadi 'kakak' nya lah yang akan mengganti kedua orang tua Jeongin.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya kakak Jeongin datang.

"Maaf atas keterlambatannya"

Felix meminta maaf pada sang guru BK karena dia habis dari kantornya tapi malah dipanggil karena adiknya.

"Tidak apa, silahkan duduk"

Felix pun duduk disebelah Jeongin yang menundukkan kepalanya.

"Jadi begini, Jeongin bertengkar dengan teman sekelasnya hingga keduanya lebam-lebam, kami belum mengetahui kenapa alasan–"

"Dia yang mulai,dia berpikir yang tidak-tidak pada Kak Felix"

"Dia bicara apa Jeongin? "

Felix pun menggengam tangan Jeongin yang panjangnya dua kali lipat dari tangannya.

"Dia bilang Kak Felix cantik terus mereka malah bilang mau cicipi tubuh kak Felix, aku tidak terima kakakku digitukan"

Guru BKnya pun langsung menasihati Jeongin, bahwa pertengkaran tidak ada menyelesaikan itu.

Setelah itu Jeongin diberi kesempatan lagi, kalau dia melakukannya lagi maka akan diberi peringatan pertama.

Kemudian Felix dan Jeongin pamit untuk pulang karena sudah jam pulang.

Saat dimobil, Felix melihat Jeongin

"Je, angkat kepalanya nanti lehernya sakit"

Jeongin pun menurut pada sang mommy,

"Yaampun Je?! Kok bisa sampai biru begini"

Felix mengelus pelan tulang pipi Jeongin dengan tangan kecilnya,

"Kita pulang ya? Nanti mommy obati"

Jeongin hanya diam lalu mencium pipi Felix, setelah itu mereka berdua pulang ke rumah.

Sesampainya dirumah, Jeongin langsung disuruh Felix untuk mandi sembari Felix menyiapkan teh dan obat merah juga kapas.

Setelah beberapa menit, Jeongin keluar dengan tidak memakai atasan hanya memakai celana dalam.

Tok tok tok

"Masuk mommy"

Felix membukanya dengan satu tangan memegang teh, lalu satunya kapas dan obat merah.

Setelah masuk dan menutup pintu, Felix langsung meletakkan teh itu dimeja lalu menyuruh Jeongin untuk duduk dikasur.

Lalu Felix duduk dipangkuan Jeongin sambil mengobati luka Jeongin.

"Ada lukanya juga? Dia pakai cincin? "

Jeongin hanya menggangukan kepalanya.

Selesai mengobati, Jeongin malah bersembunyi diceruk leher Felix sambil memeluk pinggang Felix.

"Uu baby boy"

"Mommy don't be mad"

"Sweety i'm not mad, but you must be punish baby boy"

Felix mengusap-ngusap punggung Jeongin lalu menepuk-nepuknya pelan.

"Apa hukumannya? "

Felix hanya tersenyum,

"Gak boleh bobok sama mommy"

Jeongin langsung menjauhkan wajahnya dari leher Felix,

"Apa?! Beneran mom?!"

"Iya dong, kamu nakal sih"

"Aaa mommy gak bisa kayak gitu"

Jeongin menyembunyikan wajahnya lagi dileher Felix sambil mencium nya bertubi-tubi karena kesal.

"Je, leher mommy jadi basah"

Jeongin masih menyueki Felix dan malah dihisap-hisap leher Felix hingga menjadi sedikit merah.

"J-je udah"

"Gak mau"

Jeongim masih menghisap-hisap leher Felix bahkan menjilatinya.

"J-je euhm"

"Mommy nakal Jeje kasih hukuman ya? "

"Loh mommy nakal dimana coba? Kan Jeje yang nakal duluan"

"Iii Jeje gak nakal"

Felix tersenyum manis menatap Jeongin.

Cup

"Iya de iya Jeje gak nakal, lain kali jangan berantem ya? Nanti mommy beneran gak kasih Jeje tidur sama mommy"

"Iya mom"

Jeongin masih memeluk Felix dengan erat, dan Jeongin mulai nakal karena meremas bokong Felix dan meletakkan wajahnya didepan dada Felix.

"Hehe mom boleh ya? "

"Iya boleh"

•~time skip~•

Setelah selesai dengan kegiatan panas mereka, Jeongin langsung bertanya pada Felix,

"Mommy besok ada handphone keluaran terbaru, kita couplean yuk"

"Jeje mau? Mommy beliin buat Jeje aja ya, handphone mommy masih baru soalnya"

"Hehe oke de mom"

Setelah itu mereka tidur berpelukan.

End~

End~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Random Thought ~ End ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang