CHAP 10

96 7 0
                                    


Waktu berjalan cepat dan ujian sudah selesai. Nilai dapat dilihat di beberapa koridor sekolah maupun website sekolah. Kali ini tidak ada kebocoran kunci jawaban, jadi nampak nilai-nilai menyedihkan terpampang indah untuk para siswa.

"Woah, demi dewa." Zhou Quan melihat nilai Jeremy hanya bisa ternganga. Ia tau lelaki itu jenius, tetapi bahkan ia tidak satupun melakukan kesalahan.

"Aku cukup puas dengan nilaiku," ujar Kareen dengan senyuman manis. "Thanks Jeje, ini atas bantuanmu."

"Aku juga, akhirnya aku tidak mengalami remidi atau kelas tambahan," bangga Zhou Quan.

"Aku tidak tau kau sebodoh itu," ungkap Jeremy.

"Kau memiliki bakat dalam banyak hal, berbeda denganku yang hanya bisa memainkan komputer dengan indah."

"Yeah itu benar, maka dari itu Jeremy sangat cocok menjadi suamiku, benar Jeje?"

Zhou Quan terbelalak atas pernyataan Kareen.

"Ya, sepertinya." Jawaban Jeremy bahkan lebih mengerikan.

Ternyata tidak hanya Zhou Quan yang mendengarkan tetapi beberapa murid lain juga. Jadi terciptalah gosip baru, 'Kareen Kim, sang Diva baru sekolah langsung berada di tangan Dewa jenius Jeremy'

"Ah Jeje~" Kareen menyambar lengan Jeremy lalu menariknya ke kafetaria, menginggalkan bebearpa pasang mata yang tercengang.

Setelah mencapai lorong sepi, Jeremy membuka suara.

"Kareen, kupikir ini tidak berhasil."

"Ck, kau hanya memiliki kecerdasan emosi yang terlalu rendah. Bayangkan aku orang yang kau cintai, jika kau menolak, aku akan membantumu menonton drama romance Korea."

"Baik Nona Kim, aku menyerahkan hidupku padamu."

.

Jika tagihan kas kelas akan memakan waktu 2 tahun, maka gossip hanya memakan waktu 2 menit hingga seluruh sekolah tau. Tiap pasang mata menatap pasangan baru itu dengan pandangan berbeda-beda. Kebanyakan iri dan merasa mereka tidak cocok, tetapi ada juga yang lain seperti mengatakan mereka cocok maupun sangat menggemaskan. Sisanya, tidak terlalu perduli.

Kafetaria mulai ramai, beruntung Danny sudah menyiapkan meja untuk mereka. Meja itu muat untuk 8 orang jadi, sebelah mereka kosong. Sayang sekali tidak ada siswa yang tertarik duduk di meja penuh cahaya ketampanan dan kecantikan itu.

Seperti biasa Zhou Quan memesan ramen, Danny dan Kareen kali ini memilih spagetti meatball, sedangkan Jeremy, sudah ada bento ala Jepang dengan lauk katsu, lalu ada udon, tenpura, dan beberapa kornet. Bento ukuran besar untk dirinya sendiri, sangat 'Jeremy' sekali.

Mereka makan dengan khidmat, hanya Zhou Quan yang mengoceh dan beberapa kali ditanggapi Kim bersudara, dan Jeremy? Masih menunjung tinggi etika makan.

"Sudah kubilang aku akan ikut denganmu, Danny" Sebuah suara menginterupsi mereka, ternyata itu Jonathan yang membawa semangkuk ramen ditangannya. "Oh hai Jeje dan kalian."

"Aku lupa karena adikku sudah menyuruhku mencari tempat makan, sorry," ujar Danny.

"Hai Big Jo," jawab Jeremy setelah menelan tenpuranya.

"Oh hai senior," serempak Zhou Quan dan Kareen.

"No Prob, aku duduk disini ya?"

"Oh silahkan senior. Oh perkenalkan, aku Zhou Quan, kau juga suka ramen?"

"Salam kenal senior, Adik Danny Oppa, Kareen Kim."

"Oh salam kenal kalian. Tunggu, kau yang digosipkan official dengan pangeran hantu Arion SHS? Hahaha, astaga Jeremy, bagaimana kau beruntung mendapatkan Tuan putri ini?"

DJeremyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang