3. Vino Bagaskara

762 53 5
                                    


"Ternyata orang baik didunia masih ada, gue kira udah punah."

-Rakano.A.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pasien saat ini mengalami kelumpuhan total." Ucap Dokter yang bernama Alan Marazkai.

"Ap--aa?" Ucap Raka tidak percaya akan ucapan dokter Alan.

"Gak mungkin Bang Vino lumpuh dok.. gak mungkin..." teriak Deka seraya memukul pelan tembok rumah sakit.

"Lo bohong.. lo dokter abal abal." Teriak Raka menunjuk dokter Alan dengan emosi yang memuncak. Raka menatap nanar pintu ruang rawat Vino.

"Kalian berdua tenang dulu jangan emosi." Ucap seseorang laki laki.

"Gimana gue gak emosi Bang Vino lumpuh dan itu karena gue... gue gak becus jagain Bang Vino gue gak becus jadi ketua. Gue gak becus..." ucap Raka menjambak rambutnya prustasi. Sudah 3 hari Raka tidak pulang ke mansionnya, dan sudah 3 hari pula ia tidak bersekolah, ia hanya menjaga Vino.

Bagi Raka, Vino adalah abang nya yang harus selalu ia lindungi bagaimana pun keadaannya. Karena Vino sudah berjasa di dalam hidup Raka, Vino lah yang telah memperknalkannya kedalam POISON dan Vino lah yang menganggkatnya sebagai ketua POISON.

Tak hanya itu Vino juga mengajarkannya bagimana cara menjaga diri dari pergaulan bebas, Vino juga yang selalu melindunginya saat ia di bully pada masa SMP Raka. Itulah sebabnya Raka sangat terpukul saat mengetahui Vino dikeroyok oleh geng motor dan kelumpuhan permanen Vino.

"Gimana gue bisa tenang sedangkan didalam sana Bang Vino sedang mempetaruhkan nyawanya." Ucap Raka dingin.

"Apa kita perlu balas dendam?" Tanya Deka menatap Raka.

"Tidak.. sekarang kalian kembali ke markas, siapkan satu kamar khusus untuk bang Vino. Bang Vino akan gue pindahkan ke markas agar lebih aman dan kita semua yang akan menjaga bang Vino." Ucap Raka.

"Baiklah. Kita pergi lo hati hati." Ucap Alfal. Alfale Mahesawa, wakil ketua Poison.

Alfal dan Deka pun pergi atas perintah Raka. Setelah kepegian mereka Raka memasuki ruang rawat Vino. Ia melihat keadaan Vino yang terbaring lemah tak berdaya, wajah yang pucat, tubuh nya yang hampir mengurus, dan tak lupa kabel-kabel yang terpasang di tubuhnya.

Raka terdiam, ia menahan air matanya yang akan keluar, mengedip sekali pun air matanya lolos. Raka berjalan pelan menuju ranjang Vino, ia duduk disebuah kursi yang sudah disediakan.

Raka menatap lama wajah pucat Vino, memori kenangan bersama Vino berputar di ingatannya, bagaimana ia dilindungi saat dibully, bagaimana ia diajarkan bela dri, bagaimana ia diajrkan mndiri tanpa bantuan orang tua, bagaimana suka duka saat ia menjadi anggota Poison sampai ia menjadi ketua Poison.

2RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang